♥Part 7

50 7 0
                                    

Pernah jatuh cinta tapi tak pernah sebesar ini
Pernah rindu tapi tak pernah sedalam ini

♥♥♥♥♥

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan rumah yang ditinggal pemiliknya. Kekhawatiran dan rasa rindu menyelimuti isi mobil itu.

"Tania...Apa tidak sebaiknya kita pulang terlebih dahulu?"tawar Ken.

"Hmmm Ken...aku khawatir banget sama keadaan Alexa.Aku takut Alexa terkena penyakit keturunan dari mamahnya." Kekhawatiran sangat jelas muncul di wajah Tania.

Ken langsung meraih tangan kanan Tania dan menggenggamnya erat. Ia mencoba memberi rasa nyaman kepada sang empu tangan.

Disisi lain,jantung Tania berpacu lebih cepat. Keringat dingin mengalir didahinya.Tubuhnya seperti tersengat aliran listrik ratusan watt.

Ken melirik jam tangan sportnya.

"Masih jam 2 siang.Kita ke apartemenku dulu,terus ke rumah kamu.Habis itu baru deh kita ke Rumah Sakit.Gimana?" tawar Ken.

"Hmm..baiklah"kata Tania.

Tak lama perjalanan,mobil Ken kini berhenti tepat di depan sebuah apartemen mewah.

"Kita sudah sampai.Ayo!"Ken keluar dari mobil.

Dengan cepat ia beralih membuka pintu mobil sebelah kiri.Senyuman Tania terukir karena perlakuan Ken kepadanya. Manis...itu menurut Tania.

Mereka berjalan menyusuri lorong lorong apartemen dengan bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih.Ditengah langkah kakinya,Tania membuka suara.

"Kamu kenapa pindah ke Indonesia?padahal di Jerman itu pendidikannya sangat bagus"tanya Tania.

"Biar bisa ketemu kamu"kata kata Ken yang membuat rona merah wajah Tania muncul kembali.

"becanda"kata Ken yang membuat hati Tania yang tadinya ngefly menjadi down.

Sabar Tan sabar..Lo gak boleh baper gini.

" aku pindah ke Indonesia untuk mencari keluargaku"tambah Ken.

Terlihat jelas raut kerinduan di wajah tampan Ken.Tania hanya diam untuk mencegah keingintahuan cerita hidup seseorang itu.

"Sebenarnya aku ingin bercerita banyak sama kamu sekarang juga tapi aku belum siap."kata Ken.

"Aku akan menunggumu Ken." Kata Tania dengan senyum penuh menguatkan Ken.

Ken hanya mengangguk tanpa membalas perkataan Tania.

Tania duduk di sofa di ruang tamu apartemen milik Ken. Sedangkan sang pemilik apartemen langsung melesat ke dalam kamarnya. Tania mengedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan itu. Pandangannya terhenti pada sebuah foto seorang wanita yang menggendong seorang balita laki laki.

"Mungkin itu Ken dan ibunya" pikir Tania.

Tapi tunggu...sepertinya ia mengenal wanita yang diduganya sebagai ibu Ken. Entahlah,Tania tidak tahu siapa dia.Lamunan Tania buyar saat Ken sudah berdiri didepannya.

"Eh..Ken"Pekik Tania terkejut.

"Kita ke rumah kamu dulu ya"Kata Ken yang meraih kunci mobilnya diatas meja.

Ia berjalan keluar diikuti Tania.

♥♥♥♥♥

Setelah sampai di rumahnya, Tania langsung bergegas.Ia meninggalkan Ken sendirian di ruang tamu.

Dilema SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang