Mobil berwarna putih milik Anya sudah memasuki pekarangan sekolah, Anya segera memarkirkan kendaraannya itu di barisan parkir khusus murid. Kemudian ia keluar dari mobil dengan senyum manis yang setia menghiasi bibir kecil nya itu.
Rambut yang di gerai sempurna, berwarna hitam dengan warna ungu kemerahan yang menghiasi bagian bawah rambut nya. Yang panjang nya hampir sepinggang dan ujung rambut nya dibuat sedikit ikal jika ia berjalan rambut itu seakan ikut menari mengimbangi jalan nya.
Saat sedang berjalan di kooridor tiba-tiba ponsel nya berdering menunjukan pesan masuk. Siapa yang menghubungi nya pagi-pagi seperti ini, kurang kerjaan sekali.
Ah, ternyata Agam.
Dibalik itu semua, tetapi kedekatan mereka tidak diketahui oleh siapa pun. Bukan karena ingin menutupi, tapi memang permintaan laki-laki itu yang tidak memperbolehkan Anya bercerita kepada siapa pun. Kasih tau nya nanti aja kalau kita udah resmi, kurang lebih seperti itu katanya.
Agam : "Lo dimana? Tumben belum dating,"
Anya : "Udah dateng kok. Masih di kooridor"
Setelah membalas pesan dari Agam, samar-samar Anya mendengar seseorang sedang bertengkar kecil, Anya segera melihat ke sumber suara, ternyata lagi dan lagi pasangan itu yang selalu bertengkar. Siapa lagi kalau bukan Dave dan Keshy.
Sesampai nya di kelas ternyata sudah ada Gavin disana. Ah selalu saja anak itu membuat rusuh, heran banget deh mamah nya ngidam apa sih waktu hamil dia. Sementara Anya tersenyum saat melihat Agam tersenyum padanya. Masih sangat diuntung kan karena suasana kelas yang sepi jadi tidak ada yang mengetahui adegan kode kodean tersebut. Ckck.
Dari luar terdengar jelas suara keributan. Sudah pasti ini Dave dan Keshy.
"Rese lo Dave. Sana pergi!!." usir Keshy sambil mendorong pelan tubuh Dave agar menjauh dari nya.
"Nggak mau. Ini sekolah punya gue. Lo aja sana yang pergi!!." kesal Dave.
"Bacot banget si lo."
"Bisa nggak sih kalian tuh damai sehari aja." ucap mencoba Anya melerai perdebatan itu.
"NGGAK BISA!!." kompak Dave dan Keshy.
"Kok bisa barengan? Cie-cie " Gavin ikut bersuara yang entah sejak kapan ia berada disana.
"Dave yang ikutin gue." Keshy mencoba mencari pembelaan diri.
"Iya gue mah salah mulu emang" pasrah Dave Sedangkan Anya hanya menggelengkan kepala nya saja. Sudah terlalu biasa melihat seperti ini.
¤¤¤¤
Jam istirahat tiba Anya dan keempat sahabat nya segera menghampiri Kantin. Mata pelajaran Matematika di pagi hari membuat nya lelah, andai saja ia menjadi Presiden mungkin Matematika sudah ia bumi hanguskan.
"An mau pesan apa?." tanya Rain.
"Samain aja Rain." sebagai jawaban Rain hanya mengganggukan kepala nya saja.
"Eh tante gue bikin Design baru loh Kesh, mau lihat nggak?" Keshy menggangguk sangat berantusias jika sudah berbicara Fashion.
"Demi apa ini bagus banget An.."
"Beli dong Kesh, tante gue juga mau bikin bazar gitu. Soalnya banyak baju di Boutiqe yang udah lama tapi belum ada yang beli"
"Kapan acara bazar nya? Gue pasti dateng."
"Aku juga ikut." sudah pasti ini adalah Rain
"Kalau nggak salah 3 hari lagi, sekitar jam 4 sore"
KAMU SEDANG MEMBACA
JEEVAN [TAMAT]
Teen FictionPART LENGKAP!! CERITA INI HANYALAH FIKSI. (Bila ada kesamaan tempat, nama, atau kemiripan dalam alur cerita semua tanpa unsur kesengajaan) ***** Kamu tahu Gam arti dari semua kehidupan ku ini apa?.. Melupakan atau mencintaimu bukanlah sebuah pilih...