Epilog

4.4K 139 2
                                    

"Saya terima nikah dan kawin nya Anya Kyle binti Bagas Putra Magantara dengan mas kawin tersebut dibayar Tunai."

Agam melepaskan jabatan tangan nya dari pak penghulu saat semua orang yang berada di gedung ini kompak mengucapkan 'SAH'. Cincin yang terbuat dari lapisan berlian itu sudah terpasang manis di jari kedua mempelai. Anya yang mencium punggung tangan Agam dan Agam yang mencium kening Anya yang sekarang sudah resmi menjadi Istri nya.

Anya dan Agam terus saja tersenyum saat telinga mereka mendengar semua tamu mengucapkan kalimat do'a untuk kelanjutan rumah tangga mereka. Saat ini Tuhan sudah membuktikan bahwa dibalik sebuah permasalahan ada kebahagiaan yang sudah menanti.

"Fyuhhhh"

"Suit suittt"

"Anjaiii"

"Envy guee.."

Teriakan itu membuat Anya dan Agam yang sedang bersalaman dengan para tamu undangan tiba-tiba mengalihkan pandangan nya kearah depan dimana Gavin sedang berdiri disana, penampilan nya sangat berbeda. Menggunakan tuxedo berwarna hitam dan oh Tuhan, ada wanita bergaun warna peach sedang merangkul mesra lengan Gavin.

Berjalan dengan penuh wibawa menuju tempat pengantin itu berada. Dave sedari tadi sudah merasa kesal karena Keshy terus saja menatap kagum kearah Gavin, seolah tidak sadar kalau ada anak berusia 3 tahun sedang berdiri dengan kaki yang masih lemah di samping nya.

"Inget anak sayang!" geram Dave sambil menutup kedua mata Keshy.

Gavin langsung melepaskan rangkulan wanita nya dan beralih bersalaman dengan mempelai pengantin. Tos sewaktu masih SMA pun Gavin lakukan bersama Agam membuat Anya terkekeh. Namun justru perhatian Anya terfokus pada wanita cantik disamping Gavin.

"Lexy ya??" tanya Anya.

"I-iya.." jawab Lexy gugup.

"Gavin udah banyak cerita tentang lo, sumpah lo cantik banget.. eh iya kita kesana yuk" mendengar ocehan Anya membuat Lexy mengaga betapa tidak percaya nya pada seorang Anya yang begitu energik dengan orang yang baru ia temui.

Begitu asik nya mereka berdua mengobrol sampai tidak sadar bahwa para wanita nya sudah pergi entah kemana. Agam tertawa melihat wajah panik nya Gavin saat tahu Lexy tidak berada di samping nya, kemudian ia menepuk pundak Gavin sambil berkata.

"Takut kan kalau cewek lo kenapa-napa?? Itu yang gue rasain dulu waktu Anya hampir nabrak mobil karena tahu Erick meninggal, tapi lo malah bilang gue harus pelanin mobil yang gue bawa.." ejek Agam

"Rumit ya jatuh cinta" jawab Gavin

"Kalau yang kaya gini lo bilang rumit, terus gue sama Anya lo anggap gimana??" Agam terkekeh.

"Gue salut sama lo, sama kalian berdua. Masih bisa lanjut ke pernikahan kayak gini setelah lo udah pernah jadi suami orang, Anya yang berjuang terus buat lo tapi justru dia malah dapat bekasan orang lain" kata Gavin membuat Agam tersenyum.

"Itu beda nya Anya dari wanita lain, dia tetap bertahan sampai hati dia benar-benar mati rasa. Setelah lima tahun gue mengganggap dia mati tapi Tuhan berkata lain, ia memberi gue kesempatan sekali lagi dengan cara yang gue anggap gak mungkin terjadi" tutur Agam.

"Setelah gue ketemu lagi sama Anya dan dia sebentar lagi dia juga akan melangsungkan pernikahan, disitu juga gue merasa benar-benar menyerah. Seakan gue berada dipuncak kehancuran melihat Anya menatap laki-laki itu penuh cinta"

"Logika gue berkata sangat mustahil untuk kembali mendapatkan Anya, begitu juga dengan mertua gue yang dulu sangat membenci gue dan lo tahu itu Vin haha. Tapi jangan pernah lupa dengan harapan, ia selalu berbisik 'cobalah sekali lagi'.."

JEEVAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang