Anya sedang berjalan menuju kantin untuk membeli satu botol air mineral. Pagi ini ia dibuat lelah dengan guru BP yang menyebalkan. Padahal Anya cuma telat 1 menit tapi hukuman nya sudah berasa kaya mau ngehancurin sekolahan.
Anya lari keliling lapangan 20 putaran. Bisa di bayangkan penampilan nya yang sudah badai begini disuruh lari dibawah terik nya sinar matahari. Parfum yang sudah ia pakai pun tidak ada wangi nya lagi. Berganti jadi bau keringat sekaligus bau matahari.
Duduk di kantin sendirian, tidak berniat untuk kembali ke kelas. Karena percuma saja ia masuk kelas saat guru menerangkan pun dijamin tidak akan ada satu kalimat pun yang masuk kedalam otak nya.
Gue orang nya moodyan, sekali nya gue males ngomong iya aja ngangguk doang. Jadi jangan sekali kali bikin mood gue ancur, kurang lebih seperti itu katanya.
Kini ia menopang kan dagu dengan kedua tangan nya di atas meja. Melamun dipagi hari seperti ini adalah salah satu kenikmatan bagi Anya. Ia belum mengecek ponsel nya pagi ini, mungkin saja Agam sudah mengirimi nya pesan dari tadi pagi yang jika di jumlah kan bisa beratus ratus pesan.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak nya, membuat ia langsung membalikan tubuh nya melihat siapa yang telah membuat nya terlonjak kaget seperti ini.
"Kok disini? Kenapa gak masuk kelas?" tanya nya
"Aku capek. Tadi habis di hukum sama Pak Arif" jelas Anya
"Kenapa?"
"Telat, padahal aku cuma telat 1 menit doang tapi di suruh keliling lapangan. Gila kan"
"Haha yaudah aku tau kamu cape, pesan makan sana"
"Gak ada uang" lirih Anya
"Aku yang bayar"
"Serius?"
"Iya sayang" tangan Agam mengusap puncak kepala Anya.
Anya makan dengan lahap nya sedangkan Agam terus memperhatikan wajah kekasih nya itu. Mau bagaimana pun Anya tetap cantik baginya.
"Kamu kok bisa ada disini?" Anya kembali bertanya.
"Tadi izin ke toilet, terus liat kamu jadi nya aku kesini"
"Nanti di cariin loh sama Bu Sonya"
"Dia gak masuk. Abis nikah mau honeymoon dulu katanya"
"Haha dasar kamu"
"Udah? Ke kelas yuk" ajak Agam.
Anya mengganguk kemudian bangkit dari duduk nya, lain dengan Agam ia tidak ada pergerakan sedikit pun. Anya mengeryitkan kening nya bingung melihat tingkah Agam.
"Why?"
"Gandeng"
"Gak usah macem-macem ya Gam" kata Anya sambil bersidekap dada.
"Iya deh iya"
Agam beranjak dari duduk nya dengan bermalas malasan, Anya selalu saja menolak jika ingin digenggam tangan nya. Padahal cuma pegangan tangan gak akan bikin dia hamil kan ckck.
• • • • •
Malam ini hujan membasahi jalanan Ibu Kota. Angin yang menemani nya, dan gelap yang mengiringi nya. Tidak ada satu bintang pun yang terlihat dan bulan pun tidak memancarkan sinar nya.
Belajar lah seperti hujan, meski percikan air yang terbuat dari awan mendung tetapi setelah itu awan mampu menciptakan langit yang indah dan terus lah menjadi Bumi, yang selalu menerima Hujan meskipun sudah berkali kali datang lalu pergi.
Disini lah Anya berada, balkon kamar yang selalu menjadi tempat ternyaman nya. Ditemani dengan susu hangat dan laptop yang berada di pangkuan nya. Sesekali ia juga membalas Chat yang Agam kirimkan untuk nya.
Anya bukan type cewek yang terlalu ribet dengan masalah kabar. Dia terlalu membebaskan Agam, karena memang Agam juga bukan type laki-laki yang mau untuk di kekang.
Agam : "Lagi ngapain yang?"
Anya : "Duduk di balkon seperti biasa"
Agam : "Dengan susu hangat dan laptop yang nemenin, benar?"
Anya : "100% benar haha"
Agam : "Masuk yang, angin malam gak bagus buat kesehatan kamu"
Anya : "Iya iya aku masuk"
Agam : "Jangan bohong yang"
Anya : "Beneran aku udah di dalam kamar sekarang"
Agam : "Cepet masuk sana. Aku didepan rumah"
Sesaaat itu juga Anya langsung bangkit dari duduk nya, melihat ke arah bawah dari balkon kamarnya. Benar, mobil Sport Hitam itu sudah terparkir didepan rumah nya dengan guyuran air hujan yang membasahi mobil itu.
Anya : "Aku masuk kamu pulang ya. Ini lagi ujan Gam, aku takut kamu sakit"
Agam : "Siap sayang"
• • • • •
To be continue...
20 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
JEEVAN [TAMAT]
Teen FictionPART LENGKAP!! CERITA INI HANYALAH FIKSI. (Bila ada kesamaan tempat, nama, atau kemiripan dalam alur cerita semua tanpa unsur kesengajaan) ***** Kamu tahu Gam arti dari semua kehidupan ku ini apa?.. Melupakan atau mencintaimu bukanlah sebuah pilih...