Sejak dahulu pun hari Senin adalah hari yang sangat mendukung agar tidak datang ke sekolah, apalagi ikut upacara bendera di tengah lapangan yang sangat panas itu. Semua murid di bariskan rapih dibawah terik nya sinar matahari sedangkan para guru berbaris ditepi kooridor kelas yang sedikit teduh itu. Sangat tidak adil.
Belum lagi guru BP yang menjengkelkan itu selalu saja mencari cari letak kesalahan murid, seakan semua murid harus ada yang membersihkan kamar mandi dan lapangan setiap harinya.
"Mana topi kamu!!"
"Kenapa baru datang!!"
"Rapihkan seragam kalian!!"
"Sudah besar hal begini saja masih harus diperingatkan berulang kali, apa kalian tidak bosan!?"
"Bosan pak" semua murid menjawab dengan kompak nya.
"Menjawab terus kalian!" Kurang lebih nya begitu kata guru BP yang menggemaskan itu.
Sama hal nya seperti Anya dan Rain, mereka datang terlambat hari ini. Karena ban mobil Anya yang bocor membuat mereka mau tidak mau harus menambal nya terlebih dahulu, dan jarak dari bengkel ke Miliian's itu bukan jarak yang dekat bahkan bisa di tempuh sekitar 25 menit itupun kalau tidak macet.
Disaat Anya terus saja menggerutu tidak jelas, mondar mandir kesana kemari dan terus saja melirik jam yang berada di pergelangan tangan nya. Berharap ada suatu keajaiban agar Anya bisa menghentikan waktu dan tidak akan kena berbagai pertanyaan dan omelan panjang dari guru BP nya itu.
Sedangkan Rain hanya memasangan wajah datar, ia duduk di kursi kayu yang sudah di sediakan dengan kaki yang terus bergerak maju mundur dan mengedarkan pandangan nya kearah lain. Anya sedang panik lalu kenapa Rain bisa setenang itu? Ah sudah lah.
"Rain lo gak usaha apa gitu" kesal Anya
"Usaha apa An?"
"Iya apa kek gitu, lo malah tenang banget"
"Abisnya mau di bawa ribet juga gimana, pasti sama aja bakal telat kan?"
"Eh buset pasrah amat" gumam Anya
"Makan bubur ayam yuk An, aku laper" ajak Rain
"Masih sempet ya lo mikirin makan, nanti kalau si BP botak itu marah-marah aja lo cuma ngandelin gue"
"Itu urusan nanti Anya sayang, sekarang kita makan dulu"
• • • • •
Saat sudah menunjukan jam istirahat Anya dan Rain baru diperbolehkan untuk masuk ke kelas nya. Hari ini mereka bolos 2 mata pelajaran sekaligus, dan pasti banyak ketinggalan materi. Terlebih lagi guru fisika di jam pertama itu selalu memberi pekerjaan rumah yang soal nya cuma 5 baris tapi jawaban nya bisa sampai 3 halaman.
Berjalan menyusuri kooridor kelas dengan raut wajah yang terus di tekuk sepanjang jalan, hari ini benar-benar membuat mood nya hancur. Tiga langkah lagi harus nya ia sudah berada di dalam kelas tapi Anya malah berjalan lurus sambil membawa tas nya dengan ogah-ogahan.
"Eh mau kemana An? Kelas nya disini" Rain mencoba mencegah Anya
"Kantin. Gue laper"
Mendengar ucapan Anya membuat Rain melirik kearah ponsel nya melihat jam dan ternyata sudah jam istirahat. Rain melihat kearah Anya yang sedang berjalan lalu melihat ke dalam kelas nya yang sudah sangat sepi, setelah itu melihat kearah Anya lagi dan kembali melihat ke dalam kelas nya. Begitu saja seterusnya.
Setelah beberapa detik berpikir akhirnya Rain masuk ke dalam kelas hanya sekedar untuk meyimpan tas nya dan berjalan lagi keluar untuk mengejar Anya. Namun langkah nya berhenti saat Rain merasakan bahu nya di tepuk seseorang membuat Rain terlonjak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEEVAN [TAMAT]
Teen FictionPART LENGKAP!! CERITA INI HANYALAH FIKSI. (Bila ada kesamaan tempat, nama, atau kemiripan dalam alur cerita semua tanpa unsur kesengajaan) ***** Kamu tahu Gam arti dari semua kehidupan ku ini apa?.. Melupakan atau mencintaimu bukanlah sebuah pilih...