02#

5.6K 254 0
                                    

Pagi ini seperti pagi sebelum nya untuk Anya. Berangkat ke sekolah selalu ditemani dengan Si putih kesayangan nya.

Anya mengetuk ngetukan jari nya di setir mobil sambil bernyanyi. Jalanan pagi ini yang cukup padat membuat Anya asyik dengan dunia nya sendiri. Namun, sekilas Anya melihat seseorang yang tampak nya tidak asing baginya.

Anya berfikir keras, mencoba mengingat siapa orang itu. Seperti nya orang itu pernah ia lihat, ah tapi siapa dan dimana. Setelah beberapa menit akhir nya ia ingat siapa seseorang itu.

"Ah iya dia Klesya. Dia kan mantan nya Agam, ih dasar cabe-cabean." gerutu Anya saat melihat Klesya di boncengi seorang laki-laki

"Peduli amat si gue. Yang penting sekarang cuma gue yang di sayang sama Agam hehe" sambung nya.

Klesya yang sedang diboncengi seorang laki-laki itu pun mendahului Anya, dan tidak lama kemudian Anya melajukan kembali mobilnya.

Sekitar dua puluh menit sudah ditempuh untuk sampai di sekolah. Setelah memarkirkan si putih kesayangan nya Anya turun dan seperti biasa ia menyalakan Alarm mobil nya.

Berjalan dengan earphone yang terpasang di kedua telinga nya, memainkan lagu Dari Tatiana Manois - Heplesly. Sepanjang kooridor semua pandangan tertuju padanya. Entah apa yang sedang mereka lihat Anya pun tidak tahu.

"Hai An" Anya berbalik melihat siapa yang ada di belakang nya.

"Eh lo, kenapa?"

"Nggak apa-apa, emang salah gue ada disini?." tanya Agam.

Jadi dari tadi semua orang melihat Anya dengan tatapan horor karena Agam, karena Agam yang berjalan di sisinya. Tapi kenapa Anya tidak menyadari nya sedikit pun.

"Pergi Gam, gue nggak enak banget diliatin gitu sama anak-anak." bisik Anya pelan.

"Biarin aja. Supaya lo terbiasa nanti nya kalau udah jadi pacar gue"

Blush!
Ucapan Agam membuat Anya menjadi salah tingkah. Kebanyakan gombal nih si Agam, tinggal Nembak aja susah bener.

"Cie blushing haha"

"Apaan si. Udah ah gue mau ke kelas duluan. Bye!"

Anya berlari meninggalkan Agam. Ia tidak akan sanggup jika terus bersama Agam dengan seribu macam gombalan yang ia berikan. Itu sangat tidak baik untuk jantung Anya.

Saat Bell sudah berbunyi semua murid masuk ke kelas masing-masing untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Tapi tidak dengan kelas XII IPA 2.

Guru di mata pelajaran pertama hari ini tidak masuk, alasan sih anak nya sedang sakit. Apapun alasan nya jam kosong itu tetap lah menjadi kemerdekaan bagi semua murid.

"Bu Niken nggak masuk. Tapi di kasih tugas kerjaan halaman 165, pertemuan selanjutnya di bahas" ucap Nendra selaku ketua kelas.

"Anjir gile surga duniaaa." teriak Gavin sambil menaikan kedua kaki nya keatas meja.

"Sini Gam lo mau liat nggak??." kata Gilang memberi kode agar Agam duduk di sebelah nya.

"Iya bentar," sahut Agam

Sebelum menghampiri Gilang ia terlebih dahulu menggoda Anya, melewati nya dan menyenggol lengan nya. Saat di rasa Anya melihat ke arah nya kemudian Agam mengerlingkan mata. Perpaduan yang sangat sempurna oleh seorang Agam Maurer.

Anya yang sedang berbicara dengan ketiga teman nya tiba-tiba berhenti saat ponsel nya bergetar menandakan notifikasi masuk. Lagi dan lagi Anya di buat tersenyum tidak jelas oleh nya.

Agam : "Manis banget sih senyum nya"

Anya : "Gue Anya, bukan gula"

Agam : "Lo bukan Anya atau pun gula"

Anya : "Terus?"

Agam : "Lo bidadari yang tuhan ciptain buat gue"

"Please deh Gam, jantung gue bisa sakit kalo lo terus terusan kaya gini"

¤¤¤¤

Disinilah Anya dan para teman teman nya berada. Ditengah keramaian kantin yang memang akan menjadi tempat tujuan semua siswa dan siswi di jam istirahat seperti ini.

Mereka memang selalu bergabung saat sudah jam istirahat. Kadang Dave dan kawan kawan yang memboking tempat dan begitu pun sebaliknya.

Berhubung Anya dan teman-teman lebih dulu datang jadi mereka yang mengambil tempat terlebih dahulu. Saat ini bangku di sebelah Anya sengaja dikosong kan, tidak tau lah Anya apa maksudnya seperti itu.

Senyum dibibir Anya mengembang ketika melihat Dave sudah berjalan memasuki kantin, bukan karena Dave tapi karena Agam yang berjalan di sebelah nya. Dimana ada Dave pasti disitu juga ada Agam. Mereka berlima takkan terpisahkan.

"Hai Anya" sapa Agam dan langsung duduk di sebelah nya.

Sedangkan Keshy hanya mengerutkan kening nya, pemandangan apa yang sedang ia lihat sekarang.

"Emang nya lo nggak tau? Kalau teman kita yang satu ini sudah nyolong Start," kata Gavin seolah tau apa yang Keshy pikirkan.

"Maksudnya?." tanya Keshy tidak mengerti.

"Kita pacaran." ucap Anya dan Agam bersamaan.

"Dan lo semua nggak ada satu pun yang ngasih tau gue?" ucap Keshy dengan nada mengintimidasi.

"Cuma Gavin aja yang tau soal gue sama Agam. Bukan nya gue mau nutupin tapi gue cuma nggak mau terlalu ngumbar aja. Gue sengaja diem biar nanti lo tau nya pas gue udah jadian hehe" Anya coba menjelaskan.

"..."

"Lo nggak marah kan Kesh?"

"Enggak kok, gue ikut seneng kalau sahabat gue yang satu ini juga bahagia" ucap Keshy yang sekarang sudah beralih memeluk Anya.

¤¤¤¤¤

to be continue...

JEEVAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang