Meringkuk di bawah selimut seakan enggan untuk bangun dari ranjang, dengan mata yang masih sayup menahan ngantuk itu ia membuka ponsel nya yang berada tepat di atas nakas hanya untuk sekedar melihat jam berapa ia terbangun.
Ternyata sudah siang, metahari pun sudah muncul di permukaan. Beruntungnya ini adalah hari libur jadi tidak masalah ya bermalas-malasan.
Sebuah notifikasi masuk, dan lagi lagi pesan dari kekasihnya yang mengawali hari nya Anya memaksakan sudut bibir nya agar menarik sebuah senyuman, hati nya masih terasa sakit.
Agam sudah berkata bahwa rasa sayang nya untuk Anya sudah memudar. Tapi sebisa mungkin Agam terus memperhatikan Anya dan hal itu tidak akan pernah hilang, Agam sudah berjanji untuk itu.
Namun mau bagaimana lagi, perasaan takut itu masih ada dan tidak tau cara apa yang ampuh untuk menghilangkan nya. Anya kembali merebahkan tubuhnya di ranjang yang menjadi tempat ternyaman nya selama ini.
Ia menarik selimut hingga menutupi sebagian perutnya dan menatap ke langit-langit kamar nya, ternyata semua perkataan teman-teman nya benar. Perpacaran dengan seorang Playboy itu harus rela menanggung sakit yang teramat sakit.
Sampai saat ini pun Anya tidak tau kapan ia harus berhenti dan kapan tetap harus memperjuangkan cinta nya. Karena sebesar apapun rasa cinta itu kalau dia sudah lelah semuanya akan diabaikan, buat apa memperjuangkan orang sama sekali tidak perduli. Rasanya sangat sakit bukan.
Agam : "Sudah bangun sayang?"
Anya : "Udah, baru aja"
Agam : "Jalan yuk"
Anya : "Kemana?"
Agam : "20 menit lagi aku sampai"
Selalu saja Agam dengan sejuta misteri nya. Mendengar Agam dua puluh menit lagi sampai dengan gerakan cepat Anya menuruni ranjang dan bergegas masuk ke kamar mandi.
10 menit, hanya sepuluh menit untuk hanya membersihkan diri. Menggunakan baju berwarna coklat yang panjang nya hanya sesiku, dan celana pendek berwarna putih yang memperlihat kan paha mulus nya.
Rambut nya sengaja di gerai dan sedikit dibuat ikal pada ujung nya, membuat warna ungu itu yang berpadu kan sangat cantik dengan warna hitam pekat nya. Flatshoes berwarna hitam yang melapisi telapak kaki nya.
Anya memang Type cewek yang jarang Make Up. Hanya bedak tipis yang digunakan nya agar wajah nya sedikit terlihat Fresh dan Liptint yang menempel sempurna di bibir kecil nya.
Suara Klakson mobil membuat nya berlari kecil untuk segera keluar rumah, ternyata Agam sudah berdiri di depan mobil nya. Sedikit menyenderkan tubuh nya pada sisi mobil dan kedua tangan yang melipat di depan dadanya.
Agam tersenyum melihat Anya. Begitu cantik dari dulu sampai sekarang dan tetap hanya Anya yang masih terlihat Perfect di hadapan nya.
"Sekarang?" tanya Agam disaat Anya sudah menghampiri nya.
"Yuk" Anya tersenyum.
Setelah Anya selesai memasang Seltbell nya Agam melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang. Belum ada percakapan di antara kedua nya, mungkin Agam yang ingin fokus dengan jalanan yang ada dihadapan nya.
Anya melihat Agam yang duduk disebelah nya, dengan tangan yang mengetuk Stir mobil dan bibir yang sedang bersenandung. Entah lah agam sedang menyanyikan lagu apa.
"Apa aku siap jika harus kehilangan kamu. Kalau pun memang harus pergi, aku mohon. Biarkan aku menikmati senyum mu, sebelum senyum itu menjadi milik orang lain"
Disinilah mereka sekarang, sebuah Mall yang berada di pusat kota. Lebih tepat nya pusat perbelanjaan, apalagi hari ini Weekend jadi wajar saja bila saat ini begitu ramai.
Agam berjalan dengan Anya yang berada di rangkulan nya. Bukan Anya yang sudah sangat takluk dengan nya, tapi memang Agam yang memaksanya.
"Lepas Gam ih" Anya masih berusaha melepaskan tangan Agam dari pundak nya.
"Sekali ini aja An" pinta Agam. Anya hanya berdiam, menatap Agam dengan tatapan yang sulit di artikan.
Beberapa menit menit berada di rangkulan Agam membuat nya tersadar. Senyaman ini kah berada di depakan kekasih nya, kenapa Anya baru menyadari nya.
Entah dorongan dari mana sekarang jemari Anya sudah bertautan dengan jari jemari Agam. Tangan Agam yang berada di pundak nya membuat tangan Anya sedikit terangkat karna genggaman nya.
Agam menghirup dalam-dalam aroma rambut kekasih nya itu, dan mengecup nya sebentar.
"Agam" mendengar itu membuat Anya dan Agam melihat siapa yang memanggil nya.
"Klesya?" ucap Agam
• • • • •To be continue....
22 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
JEEVAN [TAMAT]
Teen FictionPART LENGKAP!! CERITA INI HANYALAH FIKSI. (Bila ada kesamaan tempat, nama, atau kemiripan dalam alur cerita semua tanpa unsur kesengajaan) ***** Kamu tahu Gam arti dari semua kehidupan ku ini apa?.. Melupakan atau mencintaimu bukanlah sebuah pilih...