27#

2.2K 126 1
                                    

Sore ini Anya sedang melakukan kegiatan runitinas yang biasa ia lakukan setiap hari sambil menunggu Erick datang kerumah nya karena memang kemarin mereka sudah berjanjian untuk menonton drama korea dirumah Anya, sekaligus menebus rasa bersalah karena beberapa hari yang lalu Anya selalu membatalkan janji nya dengan Erick begitu saja.

Duduk ditepi balkon dengan selimut tipis yang menutupi sebagian kaki jenjang nya, susu hangat yang bertumpu manis dimeja sisi kiri Anya dan tentu saja laptop yang berlogo kan apel digigit setengah itu sudah berada dipangkuan Anya.

Sudah dua puluh menit Anya menunggu Erick datang tapi laki-laki itu belum juga memberi nya kabar bahkan langit pun sebentar lagi akan berubah menjadi gelap, sore yang indah tadi akan berganti menjadi malam yang sangat membutuhkan cahaya.

Ponsel Anya pun tidak menunjukan notifikasi pesan dari Erick, berpuluh-puluh pesan dari Agam pun sampai Anya lupakan tidak berniat untuk membalas nya atau pun hanya sekedar membaca. Merasa dipermainkan akhirya Anya membuka room chat dan memutuskan untuk menghubungi Erick.

Anya : "Lo dimana??"

Anya :"Jadi gak wooeee"

Anya : "Lah bocah lama-lama ngeledek yaa :("

Anya : "Eebusett daah. Wooeee jadi gak cuy!!!"

Anya : "Woeee bangsatt!!"

Anya : "Bodo amat da serah u. Bt w"

Anya : "Lah Rick buset jadi kaggaaaaa wooeee!!!!!!!!!"

Anya : "Fiix gue marah sama lo. Awas aja kalo lo ngajak ketemu lagi, gue gabakal mau. Titik!!!"

Anya : "Gue juga gabakal mau kerumah lo lagi. Gue benci sama lo, benci!!"

Merasa tidak mendapatkan respon apapun dari Erick akhirnya Anya menutup laptop nya dengan kasar dan membanting nya begitu saja di atas meja belajar, tidak memperdulikan rusak atau tidak nya benda yang sudah banyak menyimpan film kesayangan nya itu.

Anya berjalan turun ke lantai bawah menuju meja makan. Disaat kesal seperti ini hanya makan lah yang mampu meredakan emosi nya, membuat perasaan nya menjadi sedikit lebih terkontrol.

"Loh non udah mau makan?" tanya mang Darman

"Hooh"

"Tumben non"

"Anya lagi kesel mang!!"

"Sama siapa? Doi nya ya" goda mang Darman

Selanjutnya hanya tatapan tajam Anya yang berbicara seakan mengisyaratkan mang Darman untuk segera pergi atau ia akan habis detik ini juga. Membuat mang Darman bergidik ngeri seperti sudah melihat sosok ghaib didalam tubuh majikan nya itu.

Suara dentingan antara sendok dan piring yang saling beradu terdengar sangat kencang membuat seisi rumah ini yang memang selalu sepi berubah menjadi bising karena kelakuan Anya. Bahkan biasa nya mbak Lela akan selalu menasehati Anya tapi untuk kali ini ia tidak berani mengganggu singa yang sudah terbangun dari tidur nya itu.

"Gue kesel sama lo Rick!!"

"Bangsat lo, gue keseelll aaahh!!!"

"Gue benci, benci banget sama lo!!"

"Kalo mau bales dendam sama gue gak usah gini cara nya brengsek!!"

"Sialan—" tangan kanan Anya bergerak melempar sendok yang berada di genggaman nya kearah depan namun tanpa diduga sendok itu meleset mengenai kepala mang Darman, tepat di bagian depan yang memang tidak ditumbuhi sehelai rambut pun

JEEVAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang