Kyungsoo bangun dari tempat tidurnya. Kepalanya pusing banget karena nangis seharian kemaren.
Waktu liat mukanya di cermin, dia bisa liat matanya yang sembab.
'Jelek banget ya gue. Jongin pasti nggak suka.' batin Kyungsoo sambil senyum miris.
Setelah itu dia mandi dan ganti bajunya. Dia udah denger suara ribut dari arah dapur. Udah pasti Xiumin ama Baekhyun.
"Ayo Kyung, makan dulu." ajak Baekhyun.
Kyungsoo duduk manis dan makan bareng Xiumin dan Baekhyun, emak bapaknya kemana Kyungsoo juga lupa.
"Abis ini ganti baju lo, gua udah pilihin. Dandan yang cantik ya." Kyungsoo ngernyitin alisnya denger ucapan Xiumin.
"Ada kabar Jongin?" semua diem nggak ada yang jawab.
"Ngapain gue dandan cantik kalo kabar Jongin belom ketemu?" lanjut Kyungsoo.
"Intinya lo ikutin aja apa kata kita." putus Baekhyun.
Dan setelahnya, Kyungsoo langsung ditarik mereka ke kamar. Mereka ganti baju Kyungsoo jadi dress selutut warna soft pink, sepatu higheels putih, dan di dandanin senatural mungkin.
Rambut Kyungsoo yang item pekat disisir rapih, agak susah karena dari tadi Kyungsoo berontak nggak mau disentuh.
"Pada ngapain sih? Lepas, ih!" Tapi mereka berdua pura-pura budeg.
Baekhyun dan Xiumin narik tangan Kyungsoo ke mobil mereka, bahkan Baekhyun duduk di kursi belakang buat jagain Kyungsoo biar nggak kabur.
Xiumin berasa jadi supir.
"Kita ngapain ke rumah Jongin? Jongin ada di rumah? Jongin selamat?" Kyungsoo udah hafal jalan ke rumah Jongin, padahal matanya ditutup sama tangan Baekhyun.
Lagi-lagi mereka berdua enggan jawab.
Dalam pikiran Kyungsoo, mereka semua mau hibur dia doang dan dateng ke rumah Jongin.
Waktu turun, mata Kyungsoo ditutup pake tangan Xiumin. Baekhyun udah nahan tangan Kyungsoo biar nggak berontak.
Dari ingatan Kyungsoo, ini jalan ke arah taman belakang rumah Jongin.
"Lo pada ngapain sih? Gue mau pulang aja."
"Serius?" perlahan mata Kyungsoo dibuka. Kyungsoo bisa liat banyak barang yang udah ditata rapih.
Bunga-bunga.
Balon.
Temen-temennya.
Orang tua dia dan Jongin.
Dan... Jongin?
Seseorang yang bahkan Kyungsoo kira hilang, ada di depannya tanpa cacat.
"Maaf kalo bikin kamu bingung. Sebenernya lima hari ini aku nyiapin ini semua buat... pertunangan kita." Kyungsoo bisa liat Jongin jalan ke arah dia.
"Kyungsoo?"
Perasaan Kyungsoo campur aduk. Bahagia, sedih, marah jadi satu, sampe susah nampilin gimana emosi dia.
Kyungsoo menggeleng, air mata mulai ngumpul di matanya.
Tanpa kata-kata Kyungsoo lari menuju pintu utama. Semua keliatan panik waktu liat kejadian nggak sesuai rencana.
Jongin buru-buru ngejar Kyungsoo yang udah lari menjauh. Bahkan Kyungsoo udah nggak ada di rumahnya.
Gila, cepet banget.
Kyungsoo nggak peduli orang-orang liatin dia. Baru aja mau naik taxi, bahunya ditarik lembut sama seseorang dan gendong dia ala pengantin.
"Turunin!"
"Nggak."
"Turunin, Jongin!"
"Nggak, Kyungsoo."
"Turunin! Hiks.."
Jongin buru-buru balik ke rumahnya lagi dan langsung ke kamarnya. Dia nganggukin kepalanya ke arah temen-temen dan orang tuanya.
Pelan-pelan dia turunin Kyungsoo di kasurnya, nggak peduli kemeja sama jasnya kusut berantakan.
Dia lepasin sepatu Kyungsoo pelan, seakan nggak mau nyakitin kaki Kyungsoo.
Mata Kyungsoo seakan ogah ngeliatin Jongin, jadi dia mandangin langit-langir kamar nya kosong.
"Kyungsoo.." panggil Jongin lembut banget, "Hey.."
Kyungsoo masih ogah nengok.
Tangan Jongin dengan lembut bawa wajah Kyungsoo ke hadapannya.
"Jangan diem aja. Kamu mending marah atau pukul aku daripada diem begini."
"Lima hari kemaren aku siapin semua hal buat pertunangan kita sekarang. Emang rencana aku bikin berita pura-pura kecelakaan, dan abis itu surprise ke kamu. Tapi kayaknya kamu nggak suka."
Perlahan Kyungsoo buka mulutnya, "Waktu denger berita kecelakaan itu aku mau mati rasanya. Aku nggak gubris semua orang kemaren. Disini.." Kyungsoo nunjuk dada kirinya, atau jantungnya, "terlalu sesek buat ngomong."
"Dan kamu anggap hal itu candaan? Itu keterlaluan." suara Kyungsoo semakin kecil.
Ngeliat Kyungsoo nangis lagi, Jongin ngerasa bersalah. Dia bawa Kyungsoo ke dadanya dan meluk Kyungsoo dengan erat.
"Maaf kalo kamu nggak suka." Jongin meluk Kyungsoo dan ngelus kepalanya lembut, sesekali dia cium puncak kepala Kyungsoo.
Jongin meluk Kyungsoo sampe tangisnya reda. "Nah, jadi tunangan nggak?"
Kyungsoo cemberut dan jitak kepala Jongin keras. "Masih aja nanya!"
"Jadi?"
"Pikir aja sendiri!"
Jongin nyengir dan cium pipi Kyungsoo yang memerah malu. "Nah, rapihin gih make up nya. Jelek abis nangis."
"Jelekkan kamu, kayak lem kering!"
Nggak apa-apa dikatain, yang penting seneng terus jadi tunangan, batin Jongin.
"Dah yuk kebawah."
Kyungsoo ngangguk dan ikut gandengan Jongin ke bawah.
"Bek, beresin make up Kyungsoo dong." kata Jongin.
"Jadi nih?"
"Iye jadi lah, kalo kagak rugi gue lima hari ini, udah disiapin ampe pinggang gue mo roboh."
Semuanya ketawa. Baekhyun langsung bawa Kyungsoo ke kamar buat make up ulang dan rapihin semuanya.
Jongin bahagia banget hari ini. Hubungan dia sama Kyungsoo makin maju. Tinggal dikit lagi ke jenjang pernikahan.
Tinggal tunggu waktu yang tepat aja.
Selow aja, semua ada waktunya. Aseq.
T B C
Jadi sedih tydac? 🌚
Nggak dong 🌚Tinggal beberapa chap lagi, dan tamat.
Jan forget vomment ok.Btw buat grup WA udah CLOSE MEMBER.
Kemungkinan kapan2 bakal opmem lagi ok.
Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
『Instagram ○ kaisoo』 [END✓]
FanficKyungsoo, si irit ngomong, sadis, tapi imut ngangenin. Jongin, si bawel, manja, tapi so sweet. Kalo mereka berdua pacaran kek gimana ya? Warning : GS! bahasa non baku, kata-kata kasar, garing, typo everywhere #188 - Fanfiction [140418] #179 - Fanfic...