03

3K 123 0
                                    

(K I T A)
#Part03

Happy Reading !!!
***

Sehabis mandi aku langsung bergumam kesal melihat baju ali yg ku pakai. Besar amat ini kemeja! Bahkan celana jeanz mini yg aku pakai hampir tak terlihat. Tapi tunggu dulu deh. Kalau aku tatap penampilanku di cermin besar kelihatannya cocok juga :) style baru prill..
''mau kemana lo?'' tanya ali yg melihatku sedang berdandan di depan cermin ''ke rumah temen. Gw bosan disini'' jawabku sembari mempolesi wajahku dengan bedak. Ali berdiri tepat di belakangku. Yah aku tau itu sebab bayangannya berada di cermin yg tepat di hadapanku. Ku lihat dia terus memperhatikanku dengan tatapan tajam ''kenapa lo?'' tanyaku. Dia menoleh ke arah samping lalu berkata ''lo gak boleh keluar dari hotel ini'' aku langsung menghentikan polesan bedakku dan langsung menoleh ke arah ali ''memangnya kenapa?'' tanyaku kesal. Dia tak menjawab. Langkahnya mendekat ke arah balkon dan akupun mengikutinya untuk memastikan ucapannya tadi.
''aliii. Gw nanya ama lo.. Kenapa gw gak boleh keluar? Gw kangen ama temen-temen gw li..'' cetusku tepat di belakangnya dan berhasil membuatnya menoleh ''lo ingat gak kalau lo itu istri gw? Apapun yg gw katakan lo harus nurut'' dia membentak aku. Rasanya air mataku sudah menumpuk di ubung-ubung. Baru kali ini aku di bentak, oranhg tua aku saja gak pernah membentakku sperti ini. Sabar prill! Lo gak boleh cengeng.
Aku menarik nafas mencoba menyelah apa yg ia katakan ''gw emang istri lo. Tapi lo gak berhak atur-atur gw dalam urusan pribadi gw. Lo harus ingat donk dengan perjanjian kita tadi pagi'' kesalku mengingatkan ali ''ok! Terserah lo'' jawabnya terlihat pasrah. Aku beranjak mengambil tas dan handponeku yg berada di atas tempat tidur lalu pergi meninggalkan ali. Aku tak tau kenapa? Rasanya hati ini terasa perih saat ia membentakku padahal jaman aku masih kelas satu aku dan dia selalu berantem, saling membentak, pokoknya macam tom & jerry lah. Ya ampun prill.. Apa jangan-jangan? Oh no!

******

saat ini aku berada di rumah sahabatku mila. Kami bercanda gurau bersama sambil membahas tentang pacar barunya si mila. Kevin.
''duh prill. Kevin tuh sosswet banget! Cool pula'' kata mila heboh! Aku langsung memikirkan kejadian semalam di saat aku nikah dengan ali. Aku iri terhadap mila yg bisa hidup bebas tampa perjodohan. Dia bisa memilih pria yg ia suka sedangkan aku? Nasip aku memang jelek ''woy prill? Napa lo bengong?'' sautnya sembari melambaikan tangan di hadapanku. Sontak hal itu membuat lamunanku buyar dan langsung menatapnya ''gak papa!'' jawabku lesuh. Dia melanjutkan pujiannya terhadap kevin-kevin itu seakan-akan ia membayangkan lekuk wajah pria idamannya. Sahabat aku ini memang heboh! Tapi kalau terlanjur galau, uhh susahnya minta ampun! Dia susah di ajak ngobrol, suka ngehilang bagaikan setan, ngambeknya pake lama. Tapi dialah sosok sahabat yg aku sanyang. Dia pandai menutup rahasia, asik di ajak curhat meskipun dia rada heboh dan hebohnya ngalahin aku. :D hahaha!! Lupakan hal itu.
''eh prill? Gimana hubungan lo ama rendy?'' aku langsung terkejut saat mila menyebut 'rendy' orang yg aku taksir sejak jaman smp hingga sekarang ini. Aku salah satu fandgril si rendy. Cowo cool, keren, cakep. Eh sama aja oon. Rendy itu kapten tim basket di sekolahku wajahnya tuh ngegemesin, putih mirip artis korea gitu deh! OMG prilly lo mulai lebay.
''gw kan gak punya hubungan apa-apa ama si rendy. Kok loe nanyanya gitu? Seakan-akan gw punya hubungan ama dia''

''tapi lo masih suka kan sama dia?'' ledek mila. Rasanya pipiku memanas, bukan karna marah. Tapi karna aku malu di ledek seperti itu ''eh prill? Yaelah ni anak bengong lagi'' saut mila sembari menepuk pundak ku ''ah? Mmm kita ke cafe yuk?'' ajakku mengalihkan topik pembicaraan. Mila mengiyakan ajakanku lalu kami pun pergi menuju green cafe tempat pavorit kami.

******

ali's POV

entah kenapa rasanya berat membiarkan prilly pergi. Aku tak tau apa yg terjadi dengan diriku ini sampai-sampai aku membentaknya dan sontak ku lihat matanya berkaca-kaca menahan tangis. Hal itu membuatku tersadar kalau yg aku lakukan ini salah. Aku dan dia memang sepasang suami istri tapi itu bukannlah keinginan kami, melainkan keinginan kedua orang tua kami.

K I T A -"AliandoPrilly"-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang