16

2.3K 96 0
                                    

(K I T A)
#part_16

Happy reading-->
.
.
.
"maksud dari semua sudah berakhir..." ucap prilly. Di tatapnya mata suaminya dengan penuh penantian, karna masih merasa bingung dengan sebab akibat ucapan dan tingkah suaminya yg berubah dalam setahun ini bahkan tiap harinya ali dan prilly jarang bertemu mata karna mengingat ali yang pulang larut malam dan pergi di pagi hari tanpa sepengetahuan prilly.

Ali mengukir senyum di wajahnya "kuliah aku sudah selesai, dan aku nggak akan sibuk lagi. Aku nggak akan menyia-nyiakan waktu aku bersama istri aku ini. Aku akan menjadi suami yg baik, perhatian di tiap waktu kamu sayang. Maaf yah karna aku terlalu sibuk sampai harus membuat kamu kesepian. Tapi mulai hari ini hal itu nggak akan terjadi" jelas ali sembari memeluk tubuh mungil sang istri dan meletakkan kepala miliknya di dada bidangnya meluapkan semua kerinduan yg ada. Mengingat setahun lamanya ia selalu di landa kesibukan bekerja dan tugas kuliah yg menumpuk membuatnya kehilangan waktu bersama sang istri.

"jadi karna kuliah kamu sampai sesibuk ini dan nggak pernah ngasi aku waktu berdua sama kamu? Kamu jahat! Apakah kamu nggak tau betapa besarnya rasa rindu yg aku tanam dalam hatiku? Setahun bukanlah waktu yang cepat. Meskipun semuanya sudah berlalu tapi tetap saja membekas di hati aku. Bahkan aku merasa cinta yg kau ucap kepadaku bukanlah cinta yg tulus dari hatimu, melainkan hanya sekedar kata kosong namun tak berarti" umpat prilly panjang lebar dengan mengerucutkan kedua bibirnya membuat ali gemes kepadanya.

"ihh! Tu bibir jangan di monyongin. Bikin nafsu aja" seringai licik ali namun sama skali tak membuat prilly takut, maupun gugup! Kali ini ia serius, ia tak ingin kejadian yang membuatnya tersiksa terulang lagi. Ia mencintai suaminya dan hanya dia di hatinya.

"aku serius Li. Aku lagi nggak mood untuk bercanda. Tiap hari aku di hantui oleh mantan kamu. Sebenarnya kamu itu punya hubungan apa sama dia? Kalian CLBK?" tanya prilly serius tapi membuat ali terkekeh. Ini tidak lucu dan bisakah dia serius [?]

"ali! Bisa nggak sih kamu serius? Udah berkali-kali aku dapetin kamu berdua dengan siska" kekesalan kini merasuki pikiran prilly melihat tingkah suaminya yang sama skali tak ia sukai. Bukan waktunya untuk bercanda dan jawaban kali ini sangatlah di nanti-nantikan oleh prilly. Ia tak ingin membagi suami dengan wanita lain dan tentu saja semua wanita tidak ingin suaminya bersama wanita lain.

Huh..! Ali menarik nafas mencoba sedikit serius karna ia tak ingin istrinya benar-benar marah dan mengacuhkannya begitu saja.

"ok! Aku serius. Siska itu sekretaris aku di kantor. Kamu tenang aja. Dia udah punya pacar dan dia udah nggak sperti dulu lagi. Kita hanya berteman sekaligus patner kerja. Nggak lebih! Dan kamu harus ingat. Aku hanya cinta sama kamu, siska itu hanya masa lalu yang sudah aku kubur dalam-dalam. Nggak akan bisa yg menggantikan kamu meskipun kamu bukanlah cinta pertamaku tapi kamu akan menjadi cinta terakhirku. Takdir kita untuk bersatu selamanya" sebuah senyum akhirnya terukir di bibir ranum prilly. Hatinya sudah tersentuh dengan kata-kata suaminya yang berhasil membuatnya terbang kelangit ketujuh dan dan hinggap di sebuah taman bertaburkan bunga-bunga indah. Ia sama skali tidak menyangka bahwa hatinya benar dan pikirannya salah #mengertigak? Hatinya yang selalu memaksakan ia mempercayai sang suami namun pikirannya terus di hantui bayang-bayang siska.

"jadi, kamu benar-benar cinta sama aku?" tanya prilly, semburat merona terpancar di kedua pipinya karna malu harus bertanya tentang hal itu.

"I love you more than myself. Bahkan aku tidak pernah merasakan cinta sperti ini saat aku bersama siska. Entah kenapa, rasanya kamu sangat berbeda.. Kamu berhasil membuat hidupku lebih berwarna, tanpa kamu aku mungkin bisa gila. Sekali lagi aku minta maaf atas kesibukan aku. Tapi, asal kamu tau. Setiap malam aku selalu membelai rambut mu yg coklat, bibirmu yang tipis dan pipi yg chubby ini. Rasanya gemesss!" sebuah cubitan mendarat di pipi prilly membuat si empunnya meringis kesakitan, namun sakit yg ia rasakan berbeda.

"ih! Ali, sakit" umpat prilly mengerucutkan bibirnya membuat sebuah benda lunak melekat pada bibirnya yang ranum. Bukan sebuah ciuman biasa, melainkan sebuah lumatan membuat kedua insan yg berbeda ini saling terbuai tanpa sadar mereka sudah berada di atas tempat tidur tanpa melepaskan ciuman yg mulai mengganas.

"I want to have a baby to complete our family?" ucap ali stelah melepas ciuman di antara mereka. Prilly hanya mengangguk pasrah dan mungkin sudah saatnya sosok seorang anak melengkapi kehidupan mereka mengingat statusnya yang sudah lulus sekolah dan sudah saatnya ia menjadi sosok istri yg sebenarnya.

Lumatan bibir kembali menaut. Mereka terus melakukannya dalam beberapa menit sehingga mengubah ciuman itu beradu lidah. Stelah ali puas dengan bibir istrinya, kini ia beralih pada leher jenjang prilly memberi sensasi yang nikmat dan beberapa kiss mark tanda cinta.

"are you ready?" tanya ali memastikan, prilly hanya mengangguk pelan, kedua matanya mulai sayup karna terbuai dengan sentuhan suaminya.
Ali melepas piyama yg di kenakan prilly lalu melemparnya kesembarang tempat. Tangannya kini bergerak lihai lalu tangan kirinya menuntun tangan prilly untuk melepas kemeja yg di kenakannya.
Tak butuh waktu lama untuk mengerti, dengan cepat gadis itu melepas beberapa deretan kancing baju suaminya sehingga terlihatlah dada bidang milik ali. Kali ini mereka melakukan hubungan itu penuh dengan gairah! Berbeda dengan pertama kali saat mereka melakukan hal yang sama. Di saat itu ali melakukannya tanpa sadar dan prilly sangat menyesali itu.

Beruntungnya takdir mempersatukan mereka, penyesalan yang ada kini berubah menjadi kebahagiaan. Mereka menyatukan cinta itu di saat yang pasti dan malam ini adalah first night mereka meskipun sebenarnya bukan yang pertama.

******

sinar matahari kini merambat melalui jendela membuat gadis mungil menggeliat bagaikan cacing kepanasan, sinar matahari itu sedikit membuat matanya menyipit.

"aww.." rintih prilly, ia merasa nyeri di bagian organ intimnya membuatnya memutar memori percintaan mereka semalam bersama orang yg ia cintai. Sedikit geli jika di ingat tapi berhasil membuatnya ngefly dalam seketika.

"good morning honey!" sapa ali dengan senyumnya, ia membawa nampang berisikan sehelai roti dan segelas susu untuk sang istri. Rambutnya sedikit basah pertandakan ia baru saja selesai mandi. Di tatapnya sang istri tanpa melepas senyum di wajahnya lalu sembari meletakkan nampang tersebut di atas nakas tepat di samping tempat tidur miliknya dan milik istrinya. Tempat yg sudah menjadi saksi percintaan mereka. #hahaha

"kamu kok cepat banget bangunnya" ucap prilly

"iya! Karna aku pengen buatin kamu sarapan"

"tapi, seharusnya aku yg buatin kamu sarapan. Bukan kamu yg buatin aku sarapan.."

"sekali-kali aku yg buatin kamu sarapan. Ohya! Mmm mama terus nanyain soal honey moon kita"

"terus kamu jawab apa?"

"yah! Aku jawab bsok kita akan honey moon"
kedua mata prilly langsung melebar, ia tidak salah dengar kan? Sungguh sebuah jawaban yang tak bisa ia duga. Semuanya berjalan begitu cepat, mungkin baginya tanpa honey moon sudah cukup untuknya karna yg lebih terpenting orang yg di cintainya terus berada di sampingnya.

Prilly berusaha menetralkan pikirannya lalu bertanya "kok, mendadak banget sih honey? Terus gimana kerja kamu?"

"itu biar aku yg urus. Ntar malam kita siap-siap kita akan ke korea"

"apa? Korea?" kaget prilly

"iya! Kenapa? Kamu nggak suka?" ada sedikit khawatir di pikiran ali. Ia sudah memikirkan hal ini dari jauh-jauh hari dan menurutnya korea adalah tempat yg cocok untuk bulan madu mereka.

"aku suka! Tapi apa nggak berlebihan? Itu pasti butuh uang yg banyak honey"

"uss! Buang uang demi keperluan pribadi kita nggak papa kan? Ini juga demi masa depan keluarga kita" jelas ali. Prilly hanya tersenyum dan mulai membayangkan hal-hal yg benar-benar akan membuatnya bahagia seumur hidup.

Bersambung..
Maaf gajelas!

K I T A -"AliandoPrilly"-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang