No kacang!!
No copas!!(K I T A)
#part_14Happy reading-->
Sesampainya di rumah aku langsung berlari menuju kamarku dan menghempaskan tubuh kecilku di atas tempat tidur. Sungguh pikiranku saat ini tak pernah lepas dari bayangan-bayangan suamiku bersama sang mantan tepat di depan mataku. Mereka bermesraan?
Sial.
Bahkan langit-langit kamarku seakan-akan melukiskan bayangan mereka berdua namun sedetik kemudian pikiranku berkata 'came on prill, dia cuman masa lalu ali. Dan sekarang ini ali hanya cinta sama loe' itulah pikiranku. Aku berusaha menepis semua pikiran kotor dan men support diriku sendiri. Tidak mungkin ali menghianatiku. Tapi, jika ali masih benar-benar mencintai siska mungkin aku hanya bisa mengalah dan menyesali diriku sendiri karna sudah mempercayai ali bahwa ia mencintaiku.
Oh tuhan! Tolong aku.
*****
author's POV
jam sudah menunjukkan pukul 23:38 larut malam. Ruangan bernuansa putih itu terasa sangat hening. Suara jarum jam menambahkan waktu sekaligus mengurangi keheningan yg di rasakan oleh prilly. Ia terus menatap ke arah jendela yg menghubungkan dunia malam di luar sana. Kedua kakinya terus bergantungan di tepi tempat tidur sembari menunggu kedatangan sang suami.
"tidak biasanya ali pulang selarut ini. Padahal jam kuliahnya hari ini berlangsung cepat" gumamnya. Karna merasa bosan menunggu di kamar miliknya ia memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur menuju ruang tamu memilih beberapa chanel TV yg menurutnya dapat menghibur pikirannya. Stelah ia mendapatkan chanel yg ia sukai tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.
ceklek..(anggap ajh suara pintu..wkwkwk)
Prilly langsung menoleh ke arah sumber. Kedua matanya langsung merona mendapatkan sang suami yg kini tengah menghampirinya.
Prilly menghampiri ali "sayang? Kok kamu baru pulang?" sambutnya memberi sebuah pertanyaan kepada ali yg terlihat di raut wajahnya sangat lesu.
"maaf sayang! Tadi ada meeting mendadak di kantor" ucap ali sambil mengelus-elus pucuk kepala sang istri.
Prilly hanya memberikan senyumnya berusaha membuang pikiran negative yg mengganjal di otaknya."yaudah! Kalau begitu kamu mandi gih! Aku udah siapin makan malam buat kamu"
"emm aku nggak laper sayang. Setelah mandi mungkin aku langsung tidur. Kamu nggak marahkan?"
"marah? Enggak. Aku mengerti kok" prilly melonggarkan dasi yg di kenakan ali lalu mengambil tas dan jaz yg sejak tadi bergantungan di tangan ali.
"aku ke atas dulu yah. Capek soalnya"
prilly hanya mengangguk. Sedetik kemudian ia teringat dengan kejadian tadi siang namun ia sadar. Ia tak ingin menganggu suaminya di keadaan yg seperti itu terlebih lagi ali sedang terlihat lesu dan sangat lelah.******
mentari pagi kini menyinari dunia. Malam telah berlalu dan pagi telah menyambut dengan tugasnya. Sinar matahari merambat melalui jendela membuat si empunya merasa nyeri di kedua matanya. Perlahan ia membuka matanya sambil menepuk-nepuk kasur di sampingnya mencari sosok sang suami namun tak kunjung ia temukan. Hal itu membuat prilly langsung membuka matanya lalu menoleh ke arah tersebut. Tidak ada ali disana.
"loh! Ali mana?" tanyanya entah kepada siapa. Ia langsung beranjak mengelilingi tiap ruangan rumah itu namun sang suami tetap tidak menampakan dirinya.
"apa dia sudah ke kantor?" prilly kembali bertanya. Gesekan alas kakinya terus melangkah kini menuju dapur menuangkan air ke gelas yg ia genggam.
"tidak biasanya ali seperti ini" batinnya. Kedua matanya menoleh ke arah jam yg tertempel pada dinding, sudah pukul 06.00 rupanya. Ia bergegas kembali ke kamar mengambil sebuah handuk lalu menuju ke kamar mandi khusus di kamarnya.
Setelah mandi dan sudah merasa siap menuju sekolah. Prilly menghentikan sebuah taxi yg lewat. Sepanjang jalan ia terus melamun memikirkan sikap ali yg berubah kepadanya. Namun pikiran positive selalu membuatnya menepis pikiran negativenya. Ia mengambil nafas dalam-dalam lalu menoleh ke arah luar sana. Seketika kedua mata prilly membelalak ia terus menatap ke arah objek yg ia dapat.
"ali? Dan..." prilly tak sanggup melanjutkan kata-katanya, ia terus menatap ke arah ali dan siska yg sedang berdiri tepat di depan sebuah restauran.
Pandangan prilly tak berlangsung lama. Taxi yg ia tumpangi kini sudah sangat jauh dari sosok yg membuat hatinya teriris silet. Air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya tak kuasa untuk ia teteskan begitu saja.
Sesampainya di sekolah prilly langsung mendapati sosok pria berparas tampan, berkulit putih berdiri tepat di depan pintu gerbang sekolahnya. Pria itu tersenyum ke arah prilly namun prilly tetap tak menunjukkan ekspresi apapun kecuali sedikit terkejut melihat pria itu.
"hay prill.." sapa pria itu dan langsung memeluk tubuh mungil prilly tampa izin.
Sontak prilly terkejut setengah mati dan tak berkutik samaskali.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
K I T A -"AliandoPrilly"-
Romance(K I T A) Semoga kita adalah Dua hati yang Tuhan takdirkan untuk bersatu... ❤ Cast : Aliando Syarief Prilly Latuconsina Sinopsis: 'Dalam kisah ini menceritakan tentang dua manusia adam dan hawa yg berumuran terbilang masih remaja, namun karna keing...