25

2.6K 85 4
                                    

(K I T A)
#part_25

Happy Reading

Kini semuanya berakhir...
Pertemuan kita akan hanya menjadi angan dalam mimpi...
Kisah cerita kita yang singkat akan aku kenang, sekarang dan selamanya...

*******PRILLY*******

Hari demi hari yang kelam di lalui oleh prilly, hatinya masih sangat terasa perih, kesedihannya tak dapat ia tutupi. Akan tetapi kehadiran kenneth yang selalu berada di sisinya kini membuat hidupnya sedikit tegar, meski sulit terasa..
Hari ini kenneth kembali mengantar prilly ke pengadilan untuk mengetahui keputusan sidang cerai gadis itu. Keberadaan prilly di tempat itu membuatnya harus kembali bertemu pandang dengan suaminya, dan yang paling membuatnya sakit, ia melihat sosok gadis yang sudah merusak kebahagiaannya. Kali ini prilly benar-benar mantap ingin segera bercerai dengan ali. Kehadiran siska membuat sakit hatinya meningkat. Gadis itu tersenyum puas menatap ke arah prilly seakan telah meremehkan gadis itu.

"ok! Apa sidang bisa kita lanjutkan?" saut hakim tegas.

Ali dan prilly mengangguk seraya menjawab. Dan dalam seketika tempat itu berubah menjadi tegang, sidang pun di lanjutkan. Dalam hati, ali terus berdoa berharap ajuan perceraian istrinya di tolak oleh hakim. Ia merasa menyesal akan semuanya, namun hal itu terlambat. Terlebih lagi ia masih mempertahankan siska, gadis yang sudah membuat rumah tangganya berantakan.

******

sidang berlalu begitu cepat dari yang sebelumnya, wajah ali terlihat lesu saat berjalan keluar meninggalkan tempat pengadilan. Pria itu benar-benar kacau saat mendengar keputusan sang hakim yang menyatakan bahwa ia dan prilly kini resmi bercerai.
Sejak tadi siska yang terus mengikuti ali kini sangat bahagia, harapannya berjalan lancar.

"well.. Ini yang gue mau" ucapnya dalam hati. Meski wajahnya menampakkan ekspresi sedih, namun hati dan pikirannya sangat bahagia.

"sittt.." umpat ali kesal, ia memukul pohon yang berada di hadapannya.

"li.. Kamu yang sabar ya?" saut siska sembari mengelus-elus punggung ali. Pria itu tak memperdulikan siska. Amarah dan rasa penyesalan terus menyeruak dalam hatinya. Terlebih lagi sudah ada kenneth yang selalu menemani prilly. Gadis yang ia cintai.

Prilly menghentikan langkahnya sejenak saat melihat ali dan siska berada tak jauh darinya. Gadis itu pun memutuskan untuk melangkah mendekati mereka dan di ikuti oleh kenneth.

"li?" sautnya membuat ali menoleh ke arahnya.

"aku harap kedepannya kamu bisa bersikap lebih dewasa. Dan pesanku untuk kamu, jangan pernah sia-siakan wanita yang kamu cinta" lanjut prilly. Gadis itu berusaha tersenyum meski hatinya ambruk. Ia terlihat lebih tegar ketimbang ali. Yah! Jelas saja, wajah ali sangatlah kusam, cara berpakaiannya pun sangatlah acak-acakan. Bahkan rambutnya kini sudah tak tertata rapi seperti dulu layaknya ali yang sekarang tak sperti ali yang dulu. Siska menampakkan wajah sedihnya kembali, kaki-kaki jangkung-nya menarik langkah mendekat ke arah prilly lalu di genggamnya dengan erat tangan gadis itu. Seketika mereka saling bertatapan tapi bukanlah tatapan bersahabat. Prilly menyerikan alisnya berpikir apa lagi yang akan di lakukan wanita itu

"aku mohon prill__ kembalilah bersama ali. Dia sangat membutuhkan kamu" pintanya masih dengan ekspresi berpura-pura sedih membuat prilly berdelik. Ia tak menyangka bahwa gadis itu masih bertahan dengan akting-nya.

"buat apa? Kan kamu ada, ali juga bahagia sama kamu. Ia kan Li?" prilly melirik ke arah ali yang sejak tadi hanya tertunduk lesu. Ingin sekali rasanya ia mengucapkan kata cinta yang mungkin adalah kata terakhir untuknya. Ali tak bergeming, nafasnya kini terasa berat.

K I T A -"AliandoPrilly"-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang