10

2.4K 108 0
                                    

No kacang!!!
No copas!!!

(K I T A)
#part_10

Happy reading--->

prilly menatap sekilas pria itu. Pria yg kini duduk tepat di sampingya.. Air mata yg tadinya membasahi pipinya dengan cepat ia seka.

Mereka saling menatap bunga-bunga yg berada di hadapannya tanpa sepatah katapun membuat keheningan terjadi.
Huhh!! Prilly menarik nafas dalam-dalam berusaha menetralkan pikirannya lalu ia kembali menoleh ke arah sosok pria yg menghampirinya. Pria yg tak lain adalah ali.

''ngapain loe disini?'' tanya prilly.

Ali menoleh ke arahnya dengan jidat di kerutkan ''loe sendiri?'' tanyanya balik membuat prilly terdiam. Ia kembali menatap bunga mawar yg berada di hadapannya.

''ahh! Gw tau. Loe pasti bolos kan?'' tanya ali lagi memastikan

''soal ucapan rendy gak usah dipikirin. Gw ama dia gak beneran pcaran'' jawab prilly mengalihkan pertanyaan ali.
''gw masih sadar klau status gw tu sebagai istri loe. Gimana jadinya kalau gw punya pacar trus nyokap bokap gw tau? Ntar gw malah di gorok'' lanjutnya yg terdengar sperti sebuah sindiran untuk ali.

''tapi.. Kayaknya dia suka tuh ama loe. Bukannya loe juga suka ama dia?'' tanya ali lagi penuh dengan antusias

''sekedar kagum. Gak suka. Gw cuman kagum ama dia yg di gemari oleh banyak cewe. '' jawab prilly sembari tersenyum.
''kagum gak berarti suka kan?'' lanjutnya dengan menoleh ke arah ali.

''iya..iya'' singkat ali mengalah

''ngomong-ngomong loe ngapain disini? Loe bolos juga yah?'' tuding prilly membuat ali tersenyum tipis pertanda benar!

Ali beranjak dari duduknya sembari mengulurkan tangannya kedepan prilly.
Gadis mungil ini merasa kebingunan. Entar apa yg ada di pikiran ali yg tiba-tiba saja mengulurkan tangannya seraya mengajaknya pergi dari tempat itu.

''ayo! Loe mau tinggal disini? Ntar kita bakal di hukum loh kalau sampai kita kedapatan ama guru BK'' ucap ali sembari menanti tangan dari prilly.

Prilly merasa kalau ucapan ali ada benarnya. Meskipun awalnya ia sudah iklas jika harus di hukum karna kelakuannya sendiri melanggar aturan sekolah.

Prilly membalas uluran tangan ali dengan senyum menghiasi wajah manisnya.
Sedetik kemudian mereka melangkahkan kaki bersama menuju parkiran tepatnya di mobil ali. Prilly merasa bingung. Benaknya berpikir kenapa ali membawanya ketempat itu padahal di tiap harinya satpam berkeliaran di parkiran.

Ali membuka pintu mobilnya ''masuk'' pintanya. Prilly tak melakukan pinta ali melainkan menatap bingung ke arahnya
''entar gw jelasin. Loe masuk aja'' lanjut ali mengerti akan eskpresi wajah prilly. Tanpa basa-basi prilly pun masuk kedalam mobil itu dan di ikuti oleh ali.
Sepertinya ali akan membawa prilly keluar dari lingkungan sekolah. Tepat ia berada di pintu gerbang yg tertutup ali turun dari mobilnya lalu menghampiri satpam yg bertugas di sekolahnya. Terlihat ia memberikan sesuatu berupa uang kepada sang satpam. Setelah itu ali kembali kedalam mobilnya menunggu gerbang di buka. Satpam di sekolahnya memang sedikit matre dan banyak kalangan siswa memanfaatkan situasi untuk bolos karna ulah satpam yg makan gaji buta.

********

tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di tempat tujuan yg terdengar desiran ombak. Pantai? Pasir putih melengkapi keindahan pantai ini.
Prilly tak memperdulikan ali. Melainkan ia melangkah menuju tepi pantai sembari mengepakkan kedua tangannya merasakan hembusan angin membuat rambutnya berterbangan menutupi wajahnya yg cantik.

''suka gak?'' tanya ali memastikan.

Prilly menoleh ke arahnya dengan penuh rasa kesenangan yg terlihat jelas di wajahnya ''aku suka! Suka banget'' jawabnya. Kakinya yg mungil melangkah dengan cepat menghampiri ali lalu memeluknya. Entah itu secara tak sadar atau memang gadis ini ingin memeluknya [?]

''makasi yah'' ucapnya pelan bahkan hampir tak terdengar. Semenit kemudian prilly melepas pelukannya membuat ali merasa tak ikhlas ia melepas pelukan itu begitu cepat. Namun ia sedikit gengsi. Ia tak ingin memperlihatkan perasaannya yg sebenarnya bahwa dalam hatinya ia sudah mulai menyukai gadis mungil yg berada di hadapannya. Prilly

Ali tak menjawab ucapan prilly. Ia hanya tersenyum kecil menatap prilly yg kini membelakanginya. Gadis itu kembali pada tempat semula sembari mengepakkan kedua tangannya. Matanya tertutup. Rambutnya di biarkan berterbangan.
Ali yg tadinya hanya menatap punggung gadis ini kini berdiri tepat di hadapannya. Ia menatap lekut wajah prilly yg tertutup oleh rambut.
Perlahan tangan ali naik, mengarah wajah prilly untuk menepis rambut yg telah menutupi wajah cantik gadis yg berada di hadapannya.

Prilly tersadar akan hal itu dan berhasil membuatnya membuka kedua matanya. Ia sedikit terkejut saat melihat ali yg berada di hadapannya namun ia tak menunjukan ekspresi rasa itu. Yg ada ia juga menatap lekut wajah ali. Menatap dari alis yg tebal, bulu mata yg lentik, tatapan yg tajam dengan senyum yg manis. Menurutnya sungguh sempurna ciptaan Tuhan yg satu ini meskipun ia sadar tak ada manusia yg sempurna.

''loe cantik prill..'' ucap ali tiba-tiba membuat prilly tersadar.

''ih! Apaan sih. Dasar cowo modus'' prilly menepis tangan ali yg terus membelai rambutnya yg berterbangan akibat tiupann angin.

''emang bener loe cantik''

''masa?''

''iya! Cantik kayak.. Mmm---''

''kayak apa?''

''kayak kucing..hahaha!''

''ihh! Kok gw malah di samain kucing.? Awas yah!'' prilly mendekat ke arah ali lalu mengelitikinya di bagian pinggang sehingga berhasil membuat ali tertawa geli karna ulahnya.

''prill.. Geli.. Haha''

''siapa suruh loe ngatain gw mirip kucing..''

''iy..iya ampun..''

prilly terus mengelitiki pinggang ali tanpa henti hingga akhirnya ali mengalah. Ia terjatuh sembari menarik tangan prilly membuatnya ikut terjatuh tepat di atas ali.

Keheningan terjadi. Di pantai itu mereka hanya berdua sehingga melengkapi kesunyian dalam keheningan ini. Desir ombak terdengar jelas namun tak jadi penganggu bagi dua insan ini. Yg sesungguhnya ombak dan pasir putihlah yg menjadi saksi bisu antara mereka berdua.

Lima menit kemudian. Prilly tersadar lebih dahulu. Ia langsung beranjak berdiri berusaha menetralkan pikirannya. Wajahnya jelas terlihat merah karna malu.
Ia memalingkan wajahnya dari ali yg juga sudah berdiri di sampingnya.
Ali tengah membersihkan seragamnya dari pasir yg melengket.
Sesekali prilly melirik ke arahnya namun tak kuat menatapnya. Ia yakin kalau wajahnya kini benar-benar merah bagaikan tomat atau lebih dari itu.

''ma..maf tadi gw gak sengaja'' ucap ali memulai pembicaraan dan berhasil membuat prilly menoleh. Namun, seketika matanya tertuju pada dua sosok pria berjaz hitam tepat di belakang ali. Ia terlihat menyodorkan pistol ke arah ali.

''ali awassss'' prilly langsung memeluk ali lalu memutar tubuh mereka sehingga sebuah tembakan tepat mengenai punggungnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dorr.......
.
.
.
.
.
.
.
Tembakan kedua kembali mengenainya. Darah segar telah tertumpa dalam waktu seketika.

''p..prillyyyy'' teriak ali histeris. Ia merasa tubuh prilly kini sangatlah berat. Darah segar yg keluar dari mulut prilly mengenai tepat seragam sekolah ali..

Bersambung...
.
.
.
.
.
.
😔😔😔

K I T A -"AliandoPrilly"-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang