"Aku pulang." Ucapku sambil memasuki rumah. Han Na tiba-tiba menghampiri ku yang sedang berjalan menuju kamarku.
"Eonni." Ucapnya yang sontak membuatku kaget.
"Ya! Kau membuat ku kaget." Ucapku dengan nada kesal namun kekesalan itu hilang seketika saat aku melihat Han Na tengah tersenyum lebar di hadapanku. Aku penasaran kenapa tiba-tiba dia tersenyum seperti itu. "Kau sakit?" Kataku pelan sambil meletakkan punggung tanganku di dahinya.
"Eonni !! Tidakkah kau dapat membedakan mana orang yang sakit dan mana orang yang sehat." Han Na cemberut, aku yang melihat tingkahnya itu pun langsung tertawa. "Hahaha, aku hanya bercanda Han Na-ya. Lalu kau kenapa kok senyum senyum seperti itu sih." Ucapku sambil mengelus kepalanya dengan lembut.
"Eonni, coba kau tebak kenapa aku bisa senang seperti ini. Jika kau berhasil menebaknya aku akan membelikanmu kaset drama keluaran terbaru." Ucap Han Na sambil tersenyum tipis
"Benarkah? Apa kau yakin dengan perkataanmu barusan, Han Na-ya?" Tanyaku meyakinkan dan dibalas anggukan oleh Han Na.
"Biasanya kau bahagia seperti ini, karena kau mendapatkan nilai yang memuaskan saat ulangan harian, kan? Kau kan jarang mendapatkan nilai yang tinggi saat ulangan harian apalagi ujian." Tebakku sambil tersenyum ke Han Na untuk meyakinkan jawabanku itu. Han Na hanya menggeleng kepalanya." Kau salah eonni, tebak lagi." Titahnya
"Sebenarnya aku lagi gak ada waktu untuk menonton drama, jadi aku tidak berpikir untuk membeli kaset drama terbaru kan bisa nonton di tv. Tapiiiii karena kau yang mengatakan seperti itu, aku jadi berubah pikiran." Ucapku sambil menunjukkan senyum jahilku padanya.
"Ya sudah, tebaklah yang benar eonni." Pintanya.
"Kau bahagia karena...kau berjumpa secara langsung dengan artis idolamu kan? Kayaknya aku benar ya?" Kata ku sambil menaikkan salah satu alisku untuk meneliti lebih lanjut, apakah perkataanku benar atau tidak. Han Na hanya tersenyum tipis seperti tadi." Sikit lagi." Katanya.
"Apalagi ya?" Gumamku sambil berpikir keras untuk mencari jawaban yang benar dan tepat.
"Kau tak bisa jawab?" Ucap Han Na memastikan dan aku menunjukkan raut muka yang menunjukkan 'aku masih bisa jawab'. Dia hanya tersenyum terkekeh melihat ekspresiku seperti ini.
"Album yang kau beli sudah di beri ttd secara langsung oleh idolamu." Tebakku yang tak mau kalah.
"Itu hanya impian, salah eonni."
"Aku nyerah." Ucapku dengan mengangkat kedua telapak tanganku, karena aku sudah yakin kalau menebak ataupun berdebat tentang idolanya pasti kalah. Han Na langsung tersenyum lebar dan diam sejenak untuk melanjutkan ucapannya."Jungkook oppa putus dari Na Ji Eun eonni." Teriak Han Na yang sangat gembira lalu dia berputar-putar sambil menyebut nama 'Jungkook oppa'. Aku hanya bingung dengan tingkahnya hari ini, padahal hari-hari sebelumnya aku tak pernah melihat Han Na bahagia seperti ini. Hari-hari sebelumnya mungkin saat Jungkook diberitakan pacaran dengan Na Ji Eun.
Aku sebagai kakak hanya senang melihat adikku senang, tapi bukan berati aku mendukungnya seperti kedua sahabat ku. "Aku bingung Han Na-ya, bukannya kau penggemarnya. Seharusnya kau sedih melihat idolamu sedih seperti itu." Ucapku sambil menunjuk televisi yang kini memberitakan mengenai Jungkook putus dengan Na Ji Eun.
"Ji Eun eonni tu gak cocok dengan Jungkook oppa karena dia itu sombong, eonni. Aku senang sekali waktu melihat berita di tv hari ini. Akhirnya Jungkook oppa bebas dari yeoja arrogant seperti itu." Ucap Han Na yang tersenyum lebar lalu ia pergi begitu saja sambil bersorak ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SISTER IS A FANGIRL (END)
FanfictionAdikku seorang fangirl, pada awalnya aku sungguh tak menyukai itu. Tanpa aku sadari, ada hal mengejutkan dibalik sisi fangirlnya ini. Berkat jiwa fangirl adikku, kami dapat kembali pada kehidupan yang sebenarnya. Fangirl tak seburuk yang dipikirka...
