9. Devaju~

673 36 0
                                    

~Hye Ri POV~

Saat ini aku sedang berada di depan restoran dan aku melihat seorang ibu dan anak. Tapi anak itu menangis seperti meminta dibelikkan mainan. Anak kecil itu hanya menunjuk balon yang letaknya cukup dekat dengan restoran tempat kerjaku.

Akhirnya ibu tersebut mengambilkan balon untuk anak kecilnya, memang setiap hari Rabu ada balon gratis di sekitar sini. Namun anak kecil itu masih saja menangis setelah mendapatkan balon yang ia inginkan dan kali ini dia meminta dibelikkan es krim yang berada di penyeberangan sana.

Ibu tersebut membelikkan anak kecilnya es krim, akan tetapi anak
Kecil itu malah tidak ada di samping ibunya.

Aku pun yang sedang berdiri di depan restoran hanya bisa menunggu jemputan dari Yoo Rin dan Yuju. Lalu aku melihat anak kecil itu mengejar balonnya yang terbang hingga ke tengah jalan raya. Tanpa banyak berpikir, aku pun langsung melangkah dan berlari menuju anak kecil tersebut lalu menyelamatkannya.

Sebuah sinar menyilaukan mataku tetapi aku tetap fokus ke anak kecil itu.

Anak kecil tersebut berada dipelukanku dan aku senang dia selamat. Tetapi aku hanya mendengar suara keramaian yang mendekat ke arah kami. Apa sebenarnya yang terjadi kepadaku?

Kenapa aku merasakan kalau aku pernah mengalami hal seperti ini. Tapi kapan? Dimana? Kenapa kepalaku terasa sangat sakiit sekali??

~Hye Ri POV end~

3 hari kemudian...

"Eonni bangunlah...hiks..hiks...apakah kau tak lelah seperti ini terus, hanya berbaring disini. Sadarlah eonni,... hiks..hiks..huu..eonni, Hye Ri eonni."

Sejak kecelakaan beberapa hari yang lalu, Hye Ri memang tak sadarkan diri alias koma. Hanna dan kedua sahabatnya senantiasa menunggu Hye Ri siuman.

"Sudahlah Hanna... jangan sedih. Jika kau sedih, Hye Ri akan ikut sedih. Kita doakan saja semoga ia dapat sadar secepatnya. Sebenarnya aku juga tak sanggup melihat Hye Ri berbaring lemah seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, Hye Ri sudah melakukan kebaikan untuk menyelamatkan nyawa seorang anak. Walaupun sekarang keadaannya seperti ini." Tutur Yuju menjelaskan yang sebenarnya juga ikut sedih melihat Hye Ri.

"Hye Ri-ya...aku merindukan kebawelan mu. Baru 3 hari kau seperti ini, rasanya seperti sudah 3 bulan loh." Ujar Yoo Rin yang tepat berada di samping Yuju.

"Hanna, apakah kau tidak makan? Kau harus makan ya..." Ucap Yuju

"Dari kemarin kau sulit sekali disuruh makan, Hanna.  Yuk kita makan, nanti kalau kau sakit gimana?" - Yoo Rin.

"Aku sedang tidak selera makan akhir-akhir ini eonni, lagian kalaupun aku makan. Siapa yang akan menjaga Hye Ri eonni?" Tanya Hanna.

"Biar eonni saja yang jaga Hye Ri, kau pergi makan saja dengan Yoo Rin." - Yuju

"Yuju eonni apakah kau gak makan juga?" Tanya Hanna

"Aku sudah makan tadi kok." - Yuju

Dan Yuju yang hanya melihat raut wajah Hanna pun sudah mengerti maksud ekspresi tersebut.

"Iyaa, aku akan menjaga Hye Ri...tenang aja ya Hanna." Ucap Yuju menenangkan sambil tersenyum.

"Let's go Hanna." Ucap Yoo Rin yang bersemangat sambil menarik tangan Hanna.

"Ne eonni.." kata Hanna yang mengiyakan ajakan Yoo Rin.

20 menit kemudian....

Seorang namja dengan menggunakan jaket hitam, masker putih dan topi hitam memasuki ruangan tempat dirawatnya Hye Ri.

Namja itu pun melihat kondisi Hye Ri, terlihat dari matanya meneteskan air mata.

"Aku tidak bergunaa." Ucap namja itu dalam hati.

Lalu ia meletakkan sebuah kalung di atas nakas dekat Hye Ri dan ia mengelus lembut rambut Hye Ri dengan penuh kasih sayang.

"Yak siapa kau??!" Tanya Yuju saat masuk ke kamar Hye Ri, namja itupun melihat ke arah Yuju dan hanya diam.

"Apakah kau ingin menyakiti Hye Ri, hah??" Tanya Yuju sekali lagi dan namja itu lagi-lagi diam.

"Kenapa kau hanya diam? Jawab pertanyaanku! Siapa kau?" Yuju pun mulai berhati-hati dengan namja misterius ini.

"Aku tidak akan menyakitinya dan  sepertinya kau tidak perlu tau siapa aku"
Ucap namja itu.

"Aku tidak percaya." Titah Yuju yang sama sekali tidak mudah percaya dengan orang asing.

"Wait, tatapan matanya seperti familiar deh. Apakah sebenarnya aku mengenalnya?" Tanya Yuju dalam hati.

"Buka maskermu agar aku tau siapa dirimu?" Ujar Yuju yang sangat ingin tau siapa sebenarnya namja dibalik masker ini.

Kenapa dari tadi Yuju merasakan kalo ia mengenal namja tersebut. Ia penasaran, bingung, dan cemas dalam bersamaan.

"Okeh, aku akan membuka maskerku ini. Dan dua hal yang ingin ku kasih tau,  jangan berisik ketika aku sudah membuka masker ku ini dan jangan terkejut saat aku mengatakan sesuatu. Bagaimana? Kau setujukah?" Tanya namja misterius itu.

"Apa? Jangan berisik? Apa dia penjahat?? Jangan terkejut?? Oh tidak, bagaimana ini?? Aku harus berhati-hati, eottheoke?" Batin Yuju.

"Oke, aku tidak akan berisik." Ucap Yuju dengan tegas walaupun sebenarnya ia sedikit cemas dan takut.

Namja itu langsung membuka maskernya dan Yuju tersontak kaget ketika melihat namja tersebut. Yaah...namja itu sangat dikenalnya.

"Kenapa dia ada disini? Kok bisa??" Gumam Yuju

Holaa👋
Anyeong...

TBC

MY SISTER IS A FANGIRL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang