Chapter 4

219 25 0
                                    

"I..itu d..dia.. Dia yeoja itu." Telunjuk yang sedang menunjuk seseorang itu lantas membuat kami mengikuti arahnya. Mata kami menemukan sosok seorang yeoja yang sedang berjalan sendirian memasuki kantin.

.

.

.

.

Cantik! Hanya satu kata itu yang dapat terbayang di otakku. Aku tidak dapat berkata-kata lagi. Bagaimana dengan Namjong hyung dan Hoseok hyung? Eoh, mereka sudah berdiri di hadapan yeoja itu. Mwo? Di hadapan yeoja itu? Aku lantas menoleh ke kanan dan kiriku. Cihh, tidak ada satu orang pun disini. Semua bocah gila itu sudah ada di hadapan yeoja itu. Mau tidak mau aku juga harus ke sana daripada disini sendirian.

"Hi!" Ucap Hoseok hyung menyapa. Yeoja itu bungkam sesaat, mungkin dia terkejut melihat kami mengerumuninya, tapi kemudian dia tersenyum.

"Annyeong haseyo!" Balas yeoja itu sambil membungkukkan badannya.

"Woah! Dia bisa berbahasa korea, hyung!" Kata Hoseok hyung berbisik ke telinga Yoongi hyung yang ada di sampingnya.

"Ileumi mwoyeo?" Tanya Yoongi hyung dengan bahasa korea. Yeoja itu tertawa.

Ya tuhan! Tawanya saja sudah terdengar merdu.

"Aku Key Elizabeth, panggil saja Key!" Jawabnya membuat semua bocah gila yang mengerumuninya sampai melongo dibuatnya.

"K..kau ju..juga bisa berbahasa indonesia?" Tanya Jimin hyung kaget bukan main.

"Hahahahh.. Ne, kenapa kau sangat terkejut?" Tanya Key sambil sesekali tertawa.

"A..ani, aku hanya terkejut karena jarang sekali orang London bisa berbahasa indonesia." Jawab Jimin hyung keceplosan. Sial!

"Dari mana kau tau kalau aku berasal dari London?" Pertanyaan yeoja itu sontak membuat semuanya bungkam, terlebih lagi Namjoon hyung. Sekarang wajahnya sudah beda tipis dengan udang rebus. Ia ketahuan menguntit!

Yeoja itu memandang kami bergantian seakan-akan meminta jawaban sekarang juga. Kami yang tersudut pun kompak menunjuk ke arah Namjoon hyung. Yeoja itu tersenyum.

"Aah, rupanya kau yang tadi itu?" Tanya Key membuat Namjoon hyung mengangguk antusias.

"Benar bukan namanya Key Elizabeth? Kalian ini memang selalu meragukan kemampuan mata-mataku. Aku ini detektif yang handal asal kalian tau." Ucap Namjoon hyung berhasil membuat yeoja itu mengerutkan keningnya.

"Hyung, aigoo.. Kau ini cerewet sekali. Kau telah mempermalukan dirimu sendiri." Kata Hoseok hyung menyadarkan Namjoon hyung akan kebodohannya.

Namjoon hyung sontak meneguk salivanya.

"A..ah, Ko..kookie.. Kenapa kau diam saja, eoh?" Tanya Namjoon hyung mengalihkan pembicaraan dengan gugup.

"Yak, hyung! Kenapa tiba-tiba membahasku? Apa salah jika aku hanya diam?" Balasku balik bertanya. Aku tau diriku ini hanya bahan pelarian saja.

"E..ee..hhh.." Namjoon hyung pasti benar-benar malu sekarang. Ia salah tingkah bukan main sementara yang lain hanya menahan tawa mereka.

"Sudahlah, aku ingin pulang. Lagipula sudah tidak ada mata kuliah lagi kan?!" Kali ini Yoongi hyung mengalihkan pembicaraan yang canggung dengan lebih terarah.

"Maja! Lebih baik kita pulang. Kajja, Yoongi hyung!" Ucap Namjoon hyung menanggapi dengan cepat sambil mendorong Yoongi hyung menjauh. Mungkin efek malu.

"Kami duluan." Kata Yoongi hyung. Hanya dua kata terakhir itu yang sempat terdengar oleh kami.

"Aku juga ingin pulang. Kajja, Jimin-ah!" Ucap Hoseok hyung mengajak Jimin hyung pulang.

[1]Shackles Of Destiny ~ Story Of BTS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang