Chapter 19

138 17 1
                                    

Rumah sakit 'Buk-District Hospital', Distrik-Buk, Busan

Ceklekk..

"Eomma?!" Gumam Seokjin saat seorang yeoja paruh baya memasuki ruang rawat Rara.

Rara sudah dipindahkan ke ruang rawat sesaat sebelum anggota Bulletproof Boys Scout mengadakan acara makan bersama di rumah sakit, tepatnya di kamar nomor 222.

"Jin-ah, apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini?" Tanya Nyonya Kim, eomma Seokjin dan Taehyung.

Hening! Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Seokjin. Kenapa yang lain tidak menjawab? Itu bukan karena mereka takut atau tidak punya mulut, tapi karena disana memang hanya ada Seokjin dan Jungkook yang sedang tidur di sofa. Sahabat-sahabatnya yang lain sudah pulang atas permintaan Seokjin karena dia merasa tidak enak dengan paman Hoseok jika teman-temannya itu keluar terlalu lama. Sementara Taehyung? Ia diminta Seokjin pulang untuk mandi dan mengambil pakaian ganti.

"Jin-ah, jawab eomma!" Kata Nyonya Kim penasaran.

"Rara sakit, eomma!" Ucap Seokjin sambil menunduk.

"Sakit apa?" Tanya Nyonya Kim lagi masih belum puas dengan jawaban Seokjin.

"Leukimia stadium tiga!" Jawab Seokjin.

Deg..

"Mwo?!"...

"Eungh.."...

Nyonya Kim menoleh ke arah sumber suara. Ia baru menyadari keberadaan Jungkook saat mendengar lenguhan lembut keluar dari mulut namja muda itu.

"Apa itu benar, Jin-ah?" Tanya Nyonya Kim sambil masih menatap Jungkook yang terlihat menyamankan posisi tidurnya.

"Mianhae, eomma! Itu semua memang benar." Jawab Seokjin berusaha tegar.

Tes..

Tes..

Dua tetes air mata jatuh bebas di pipi Nyonya Kim yang mulai keriput di makan usia. Ia sangat tidak menyangka jika satu-satunya keponakan yeojanya mengidap penyakit mematikan itu.

"Kau sudah menelepon Eunha?" Tanya Nyonya Kim sambil berusaha menahan suaranya untuk tidak bergetar.

Tentang siapa Eunha? Eunha adalah seorang yeoja yang melahirkan Jungkook dan Rara ke dunia. Boo Eunha, eomma Jungkook dan Rara bersaudara dengan Boo Eunbi, eomma Seokjin dan Taehyung. Boo Eunbi adalah sang eonni, sedangkan Boo Eunha adalah sang dongsaeng.

"Sudah, eomma! Mungkin sekarang imo sedang dalam perjalanan kemari." Jawab Seokjin sambil melirik arlojinya.

Waktu menunjukkan pukul 11.45 KST dan Seokjin yakin kereta siang jurusan Seoul-Busan sudah berangkat lima belas menit yang lalu.

"Lalu siapa yang membawanya kesini?" Tanya Nyonya Kim.

"Rekan kerjanya di kafe saat.."...

"Bukan Rara, tapi dia!" Balas Nyonya Kim sambil menghapus sisa bulir bening yang masih membasahi pipinya dan kembali menatap Jungkook.

"Haah.. Ceritanya panjang, eomma! Jelasnya, setelah Taehyung mendapat telepon dari rekan kerja Rara di kafe, kita semua lekas kesini." Jawab Seokjin.

Nyonya Kim mengangguk mengerti. Ia lalu berjalan mendekati Jungkook lalu mengelus surainya dengan pelan agar Jungkook tidak terganggu.

"Kasihan Jungkook! Dia pasti sangat terpukul. Apa dia habis menangis hebat?" Tanya Nyonya Kim lagi.

Kali ini Seokjin yang mengangguk. Ia memang tidak melihat tangisan Jungkook, tapi setelah mendengar cerita dari Jimin dan melihat mata Jungkook yang sembap, dia sudah cukup tau jawabannya.

[1]Shackles Of Destiny ~ Story Of BTS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang