JUNGKOOK POV
"Hyung!" Panggilku pada seseorang yang sedang duduk di kursi kemudi.
"Mm?" Jawabnya acuh tak acuh.
"Aku.."...
Aku menggigit bibir bawahku sambil memainkan jari-jariku.
"Apa?" Tanyanya.
"Aku gugup, hyung! Aku belum siap bertemu dengan mereka." Kataku sambil menunduk lalu kemudian beralih menatap keluar jendela.
"Kalau begitu kau tunggu di mobil saja! Biar aku yang menemui mereka!" Ucapnya sontak membuatku menatapnya yang masih dalam keadaan santai.
"Tapi, hyung.."...
"Apa lagi? Sudahlah, turuti saja kemauanku! Sekarang telepon Jin hyung, biar aku yang bicara!" Katanya tanpa ekspresi sama sekali.
"Dimana handphonemu?" Tanyaku segera. Aku tidak ingin membantah lagi.
"Gunakan handphonemu! Aku lupa mengisi pulsa." Jawabnya masih tanpa ekspresi. Aku hanya ternganga mendengar ucapannya.
Dasar hyung kurang modal!
Tutt.. Tutt.. Tutt..
Aku meloudspeaker handphoneku agar Yoongi hyung dapat mendengar suara dari seberang sana.
"Yeoboseyo, Jungkook?"...
Akhirnya orang yang aku telepon mengangkat teleponnya. Sepertinya dia sedikit heran karena aku tiba-tiba meneleponnya.
"Hyung, ini aku Yoongi!" Balas Yoongi tanpa mengurangi tingkat kefokusannya menyetir.
"Eoh? Kenapa kau menggunakan nomor Jungkook?" Tanya Jin hyung sesuai dugaanku.
"Aku meminjam handphonenya untuk menghubungimu karena aku lupa mengisi pulsa, hyung." Jelas Yoongi hyung.
"Aah, lalu kenapa kau menghubungiku? Kau merindukanku?" Canda Jin hyung membuatku tersenyum. Namun, kulihat Yoongi hyung memutar bola matanya risih.
"Sepertinya tingkat kepercayaan dirimu bertambah, hyung." Jawab Yoongi hyung membuat suara tawa menggema dari seberang sana.
"Hahahahahh.. Tentu saja Yoongi-ya! Aku memang sudah terlahir dengan kepercayaan diri yang tinggi dan apa yang aku katakan memang fakta kan?" Tanya Jin hyung lagi yang mulai membuatku bosan dengan basa-basi mereka.
"Eoh!" Jawab Yoongi hyung singkat.
Aku lalu memberi kode kepada Yoongi hyung agar dia cepat-cepat mengatakan tujuannya untuk menemui Jin hyung. Bisa-bisa pulsaku terkuras habis hanya karena basa-basi membosankan itu.
"Ah ne! Hyung, apa kau ada waktu?" Tanya Yoongi hyung setelah paham akan kode dariku.
"Mm, memangnya kenapa?" Tanya Seokjin hyung.
Pertanyaan yang dibalas dengan pertanyaan.
"Aku ingin bertemu sekarang!" Jawab Yoongi hyung.
"Mwo?! Kau sedang di Busan?" Tanya Seokjin hyung lagi. Sungguh, tanganku sudah pegal memegang handphone.
"Ne, kau bisa kan?" Balas Yoongi hyung.
"Tapi kenapa kau tiba-tiba datang ke sini?" Tanya Seokjin hyung lagi.
Seandainya bukan Yoongi hyung yang berbicara dengan Seokjin hyung, sudah aku tutup teleponnya dari tadi.
"Hyung, aku akan jelaskan semuanya nanti. Itu sebabnya aku memintamu untuk bertemu. Kau bisa kan?" Balas Yoongi hyung.
Kalimat yang sempurna. Sepertinya Yoongi hyung mengerti perasaanku.
"Baiklah! Dimana kita ketemu?" Tanya Seokjin hyung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Shackles Of Destiny ~ Story Of BTS [End]
FanfictionTerkadang takdir itu tidak sejalan dengan pikiran. Maka dari itu, pikiran harus sejalan dengan takdir agar hidup menjadi lebih bermakna. Start : April 2018 Finish : December 2018 HIGHEST RANK : #34 dalam #rapmonster 181001 #95 dalam #sadending 19041...