Chapter 8

121 22 0
                                    

Aku sedang berada di halte bus bersama beberapa orang yang mungkin sedang menunggu bus juga. Sudah lima menit aku menunggu disini, tapi bus yang kutunggu belum juga datang.

Drrttt.. Drrttt..

Handphoneku bergetar, pertanda ada pesan yang masuk.

From Seokjin Sachon
Kau dimana??

Aku tersenyum ketika membacanya. Kulirik arloji yang melingkar ditanganku. Baru lewat beberapa menit saja aku terlambat pulang, Seokjin oppa sudah mencariku. Aku pun memutuskan untuk segera membalasnya, namun..

Drrttt.. Drrttt..

Handphoneku bergetar lagi. Kali ini pesan dari Taehyung oppa dan isinya..

From Blank Tae Sachon
Kau dimana??

Sungguh saudara yang kompak. Isi pesannya sama persis, bahkan sampai tanda bacanya juga sama. Aku hanya tersenyum kecil saat membacanya.

To Seokjin Sachon & Blank Tae Sachon
Aku sedang menunggu bus. Tenang saja, sebentar lagi aku pulang.

Setelah membalas pesan mereka aku kembali fokus menunggu bus.

Drrttt.. Drrttt..
Drrttt.. Drrttt..

Benar-benar saudara yang kompak. Sampai membalas pesan pun bisa bersamaan. Aku pun mulai membaca pesan dari Seokjin oppa terlebih dahulu.

From Seokjin Sachon
Hati-hati, mian tidak bisa menjemputmu. Aku ada kelas sebentar lagi.

To Seokjin Sachon
Ne, gwaenchana. Hwaiting oppa!

Setelah membalas pesan dari Jin oppa aku beralih ke sebuah pesan yang belum dibaca.

From Blank Tae Sachon
Kau di pemberhentian berapa?

Aku menengok ke arah papan besar yang ada di belakangku kemudian membalas pesan Taehyung oppa dengan cepat.

To Blank Tae Sachon
Aku di pemberhentian empat.

Drrttt.. Drrttt..

From Blank Tae Sachon
Tunggu aku disitu dan jangan kemana-mana.

Aku mengernyit membaca pesan darinya, tapi sesaat kemudian aku hanya mengangkat bahu dan membalasnya.

To Blank Tae Sachon
Ne, aku akan menunggumu.

Aku pun mengakhiri acara kirim-mengirim pesan itu dan langsung tersenyum senang kala bus yang kutunggu sejak tadi akhirnya datang juga. Lantas aku pun bangkit mengikuti orang-orang yang berbaris memasuki bus. Namun, langkahku terhenti setelah mengingat sesuatu. Aku kembali mendudukkan bokongku di kursi halte bus.

Sudah lima belas menit waktu yang kulalui sejak aku duduk di halte bus ini, tapi aku sama sekali tidak ingin beranjak. Sesekali aku menengok ke kanan dan ke kiri melihat para pengguna kendaraan bermotor yang lalu-lalang.

"Huft, kenapa aku selalu ditakdirkan untuk menunggu!?" Kataku bermonolog dan menghela napas panjang sambil memain-mainkan handphoneku.

Pipp.. Pipp..

Tiba-tiba suara klakson mobil mengejutkanku. Sontak aku pun menoleh ke arah datangnya suara.

"Kajja!" Teriak seorang namja setelah menurunkan kaca mobilnya.

Aku tersenyum sambil mengangguk kemudian masuk ke mobil dan duduk di samping sang pengemudi.

"Bagaimana hari pertamamu kerja?" Tanyanya setelah melajukan mobilnya.

"Menarik." Jawabku singkat sambil memandang ke depan.

"Kau suka tempat kerjanya?" Tanyanya lagi dengan pandangan yang terfokus ke arah jalan.

[1]Shackles Of Destiny ~ Story Of BTS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang