Sebuah ruangan yang tidak terlalu luas diisi dengan lima orang di dalamnya. Mereka adalah Jungkook yang masih tidur di sofa, Seokjin dan Taehyung yang sibuk dengan dunianya masing-masing, dan Nyonya Jeon yang setia menemani putrinya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit sejak beberapa jam yang lalu. Nyonya Kim? Ia pulang karena permintaan Seokjin. Seokjin tidak ingin eommanya ikut sakit karena kelelahan. Lagi pula ada banyak orang yang bisa menjaga Rara di rumah sakit.
Waktu sudah menunjukkan pukul 18.18 KST. Itu artinya keadaan di luar sana sudah gelap. Orang-orang pekerja sudah mulai memadati jalan raya untuk segera pulang ke rumahnya. Suasana di dalam ruangan sangat hening sampai seseorang mulai jemu karenanya.
"Hyung, aku lapar!" Ucap Taehyung yang baru saja sadar dari mimpi indahnya dua jam yang lalu.
"Eoh? Mm, kalau begitu hyung akan membeli makanan dulu." Kata Seokjin sambil melangkah keluar tanpa berkata apapun kepada Nyonya Jeon.
Satu hal yang Taehyung tau, Seokjin lelah.
"Hyungmu mau kemana, Tae?" Tanya Nyonya Jeon yang menyadari pintu ruangan terbuka lalu tertutup kembali.
"Mau membeli makanan untuk kita, imo." Jawab Taehyung seadanya.
Nyonya Jeon hanya mengangguk kemudian mengalihkan fokusnya kembali pada Rara.
"Eungh.." Lenguhan lembut terdengar dari bibir mungil seseorang.
"Eoh? Kau sudah bangun?!" Ucap seseorang yang duduk di sampingnya.
"Ne! Jam berapa sekarang?" Tanyanya kepada seseorang yang pertama dilihatnya saat membuka mata.
Orang yang ditanya melirik arlojinya. Sedetik kemudian orang itu menjawab dengan jawaban yang mampu membuatnya terlonjak kaget.
"Setengah tujuh.."...
"MWO?!"...
Dia segera menoleh ke arah jendela guna memastikan dan terbukti, di luar sana memang sudah gelap.
"Yak, hyung! Kenapa tidak membangunkanku lebih awal?" Tanyanya sedikit merajuk.
"Kau tidur sangat lelap, tidak ada yang tega membangunkanmu." Jawab Taehyung sambil bermain game di handphonenya.
Jungkook hanya mendengus mendengar jawaban Taehyung. Ya, namja yang baru bangun dari tidurnya itu adalah Jungkook. Pantas saja ketika bangun tadi dia merasa sedikit pusing. Bagaimana tidak? Ia menghabiskan waktu lima jam lebih hanya untuk tidur.
Ceklekk..
Pintu terbuka menampakkan sosok Seokjin yang sedang menjinjing sebuah kantong plastik yang cukup besar.
Bunyi pintu dibuka membuat semua yang ada disana refleks menoleh. Taehyung mengembangkan senyum kotaknya melihat Seokjin membawa sebuah kantong plastik yang dia yakin isinya adalah makanan. Sedangkan Jungkook, dia mematung. Netranya tidak menangkap sosok Seokjin melainkan sosok yang selama ini ingin dihindarinya.
"Eomma.." Lirih Jungkook. Air mata sudah terkumpul di pelupuk matanya tanpa diminta.
SEOKJIN POV
Aku sangat lelah! Menghabiskan waktu di rumah sakit bukanlah hal yang menyenangkan meskipun bukan aku yang sakit. Mataku sudah ingin terpejam ketika Taehyung merengek meminta makan padaku. Mau tidak mau, aku pun pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli makanan.
Beruntungnya, kantin rumah sakit sedang sepi jadi aku tidak perlu mengantri untuk mendapatkan empat porsi makanan. Begitu pesananku sudah siap, aku pun bergegas kembali ke ruang rawat Rara dengan langkah yang tidak bisa dibilang santai, namun juga tidak terlalu terburu-buru. Aku tidak mau membuat Taehyung mengamuk karena kelaparan. Hehehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Shackles Of Destiny ~ Story Of BTS [End]
FanfictionTerkadang takdir itu tidak sejalan dengan pikiran. Maka dari itu, pikiran harus sejalan dengan takdir agar hidup menjadi lebih bermakna. Start : April 2018 Finish : December 2018 HIGHEST RANK : #34 dalam #rapmonster 181001 #95 dalam #sadending 19041...