"Ada apa dengan Rara, hum?" Tanya Seokjin lagi berusaha mengontrol perasaannya.
"Dia ada di dalam hyung, dia.. kritis!"...
Deg..
.
.
.
.
Deg..
Deg..
Kalian salah! Itu bukanlah suara degup jantung Seokjin melainkan suara degup jantung Jungkook. Entahlah, saat Taehyung menyerukan kalimat itu, tubuh Jungkook terasa lemas tidak bertulang.
"Jangan bercanda, Taehyung-ah!" Kata Seokjin sedikit membentak.
"Aku serius, hyung! Aku tidak mungkin bercanda dengan situasi seperti ini." Balas Taehyung sambil menyeka air mata yang masih saja lolos dari matanya.
Seokjin jatuh terduduk, sementara Jungkook? Ia sudah menerobos masuk ke dalam ruang ICU yang baru saja dimasuki Taehyung sebelum mereka datang.
Taehyung, Namjoon, dan Hoseok mencoba menenangkan Seokjin yang kini menangis sesenggukan di lantai rumah sakit, sedangkan Yoongi dan Jimin ikut masuk ke dalam ruang ICU guna mengawasi Jungkook.
"Tenanglah, hyung! Kau harus yakin kalau semuanya pasti akan baik-baik saja." Ucap Hoseok menghibur.
"BAGAIMANA AKU BISA TENANG, EOH? ADIK SEPUPUKU SEDANG TERBARING SAKIT DI DALAM SANA DAN KAU MENYURUHKU UNTUK TENANG?!" Bentak Seokjin yang sebenarnya tidak ada niat untuk membentak.
"Tenanglah, hyung!" Kata Taehyung sambil memeluk hyungnya itu.
Seokjin masih tetap dalam posisinya. Duduk di lantai rumah sakit dan menangis sejadi-jadinya. Persetan dengan orang-orang yang menatapnya dengan tatapan iba, risih, sinis, ataupun sebagainya. Satu-satunya yang ada dalam pikirannya sekarang adalah Rara, adik sepupunya.
"Hyung! Aku tau kau sedang bersedih, namun sadarkah kau bahwa semua yang kau lakukan ini tidak berguna? Kau hanya duduk dan menangis tanpa melakukan sesuatu. Apakah itu bisa membuat Rara sembuh? Apakah itu bisa membuat Rara melewati masa kritisnya? Apakah itu bisa membuat Rara sadar? Tidak hyung! Semua yang kau lakukan sekarang tidak akan membuat keadaannya membaik, bahkan menangis hebat seperti ini bisa membuatmu drop dan berakhir di salah satu ruangan yang ada disini juga seperti Rara. Kau boleh bersedih hyung, tapi setidaknya kontrollah dirimu sendiri. Lakukan apa yang bisa kau lakukan. Berdoalah atau hubungi siapapun yang perlu kau hubungi. Setidaknya hal itu akan lebih berguna dibanding dengan terus menangis seperti ini." Ucap Namjoon panjang lebar, membuat isak tangis Seokjin mereda.
Seokjin mulai memikirkan ucapan Namjoon. Semua yang dikatakan Namjoon memang benar. Seokjin sadar, seharusnya dia bisa memberi contoh yang baik kepada para dongsaengnya.
"Gomawo, Namjoon-ah!" Balas Seokjin sambil menyeka air mata yang tadi membasahi pipinya.
Seokjin bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah kursi tunggu rumah sakit yang berada tidak jauh dari mereka. Taehyung, Namjoon, dan Hoseok mengikuti Seokjin yang sudah duduk di kursi tunggu.
"Tae, tolong ceritakan semuanya padaku!" Kata Seokjin meminta penjelasan.
Taehyung menunduk. Apakah dia harus menceritakan semuanya? Tapi bukankah dia sudah berjanji pada Rara untuk merahasiakan hal ini dari siapapun?
"Tae, kumohon ceritakan semuanya tanpa ada yang kau sembunyikan." Ucap Seokjin lagi, sementara Namjoon dan Hoseok hanya diam menunggu Taehyung untuk bercerita.
Taehyung menghela napas pelan. Mungkin sudah saatnya semuanya terbongkar. Toh, nasi sudah menjadi bubur, dia sudah tidak bisa mengelak dari Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Shackles Of Destiny ~ Story Of BTS [End]
FanfictionTerkadang takdir itu tidak sejalan dengan pikiran. Maka dari itu, pikiran harus sejalan dengan takdir agar hidup menjadi lebih bermakna. Start : April 2018 Finish : December 2018 HIGHEST RANK : #34 dalam #rapmonster 181001 #95 dalam #sadending 19041...