Chapter 10

136 18 4
                                    

HOSEOK POV

Kami sedang berada di mobil sekarang. Aku duduk di depan bersama Han ahjussi. Namjoon dan Jimin duduk di tengah sementara Yoongi hyung dan Jungkook duduk di belakang. Mobil jemputan pamanku tiba di Seoul kurang lebih setengah jam yang lalu, itu artinya kami berlima, maksudku berenam dengan Han ahjussi sudah berada dalam perjalanan selama kurang lebih setengah jam.

Oh, aku hampir lupa memperkenalkan Han ahjussi. Han ahjussi adalah sopir pribadi pamanku. Ia sudah bekerja selama dua belas tahun dengan pamanku. Tidak heran jika dia merupakan salah satu orang kepercayaan pamanku.

"Sudah lama kita tidak bertemu Hoseok-ah. Sekarang kau sudah menjadi seorang namja yang tampan." Ucap Han ahjussi sambil sesekali menatapku, namun masih tetap fokus pada setirnya.

"Hahahaa.. Kau bisa saja, ahjussi! Dari dulu aku memang sudah tampan kan?!" Kataku sambil meliriknya meskipun aku tau dia tidak melihatku.

"Hahahahh.. Sifatmu tidak berubah Hoseok-ah, tetap saja cerewet seperti dulu." Ucapnya sambil tertawa, aku dan yang lainnya ikut tertawa kecuali Jungkook.

"Ahjussi, Hoseok hyung bukan hanya cerewet, tapi dia juga sangat percaya diri." Celetuk Jimin yang sedari tadi tidak berhenti tertawa.

"Benar ahjussi! Hoseok hyung juga selalu tertawa setiap hari. Aku jadi malu jika pergi bersamanya, dia seperti orang gila." Kata Namjoon yang langsung mengecilkan volume suaranya saat dia menyebut orang gila, tapi aku masih bisa mendengarnya.

"Yak, aku ini lebih tua darimu Namjoon-ah. Meskipun kau leader, kau tetap harus bersikap sopan padaku." Balasku sambil menoleh ke belakang melihat wajah Namjoon yang hanya cengar-cengir tanpa rasa bersalah. Dasar!

"Hahahahh.. Kalian ini, sepertinya kalian sudah sangat dekat satu sama lain." Ucap Han ahjussi.

"Tentu saja, ahjussi! Kami ini sudah seperti saudara. Benar kan?!" Kata Jimin lagi yang mendapat anggukan dari semuanya kecuali Jungkook dan..

"Aku tidak punya saudara yang cerewet sepertimu!" Celetuk Yoongi hyung dengan ekspresi datarnya.

Meskipun Yoongi hyung tidak berniat untuk bercanda, tapi kami semua tertawa terbahak-bahak karenanya kecuali dia, Jungkook. Sebenarnya kenapa dengan anak itu?

"Jungkook-ah!" Panggilku, tapi dia tidak bergeming.

Sepertinya anak itu sedang melamun.

"Yak, Jungkook!" Ucapku mencoba sekali lagi dan akhirnya berhasil.

"Eoh, a..ada apa, hyung?" Tanyanya tergagap. Sontak mengundang semua pandangan mata tertuju padanya kecuali Han ahjussi yang masih fokus dengan setirnya.

"Eoh? Kenapa kalian semua menatapku seperti itu?" Tanyanya heran, tapi di saat-saat seperti inilah auranya keluar.

Uuh, jinjja gwiyeopta! Rasanya aku ingin mencubit pipinya yang menggemaskan itu, namun seketika aku mengingat sesuatu. Jungkook sangat tidak suka diperlakukan layaknya anak kecil.

"Kau kenapa? Kenapa dari tadi diam saja?" Tanyaku tanpa basa-basi.

"Aniyo, aku hanya sedikit mengantuk, hyung. Semalam aku begadang untuk mengemas barang-barangku." Jawabnya lemas.

Sepertinya dia memang benar-benar mengantuk.

"Kalau begitu tidurlah, perjalanan kita masih lama. Aku akan membangunkanmu begitu tiba di Busan nanti." Kataku sambil tersenyum ke arahnya kemudian berbalik menghadap ke depan.

YOONGI POV

Aku melirik Jungkook yang ada di sampingku saat Hoseok bertanya padanya.

"Kau kenapa? Kenapa dari tadi diam saja?" Tanya Hoseok pada Jungkook.

[1]Shackles Of Destiny ~ Story Of BTS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang