Chapter 11

113 18 5
                                    

Distrik-Buk, Busan, Korea Selatan

Waktu menunjukkan pukul 12.15 KST. Kelima namja anggota Bulletproof Boys Scout terlihat sedang duduk satu meja dengan banyak hidangan di atasnya.

HOSEOK POV

"Huaaammmm.. Rasanya aku mengantuk sekali." Kataku sambil merenggangkan badanku yang terasa kaku.

"Aku juga hyung, aku tidak bisa tidur gara-gara Namjoon hyung yang seenaknya mendengkur di telingaku." Ucap si manusia mochi sambil melirik Namjoon dengan sudut matanya.

"Hehehee, mian! Kalian tidurlah setelah ini, biar aku yang mengurus semuanya. Aku sudah tidak mengantuk lagi." Kata Namjoon sontak membuatku menyeletuk.

"Tentu saja! Kau menghabiskan waktu empat jam perjalanan hanya untuk tidur." Ucapku sambil menyuap kentang goreng masuk ke mulutku.

Namjoon hanya mengeluarkan cengengesan menjijikkannya di hadapan kami semua. Aku berani bertaruh pada siapapun yang mengenal Namjoon. Namjoon itu orangnya sangat menjengkelkan, sangat ceroboh, dan sangat kaku, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia juga orang yang sangat bertanggung jawab dan sangat pintar. Jelasnya, Namjoon adalah orang yang selalu 'sangat' di mataku.

"Jungkook!" Panggilku sambil mengalihkan atensiku pada Jungkook yang sedang sibuk berkutat dengan crepes di hadapannya.

"Eoh?"...

"Kau sudah memberitahu Jin hyung dan Taehyung kalau kita ada di Busan?" Tanyaku tanpa menyadari ekspresi Jungkook yang berubah menjadi gugup.

JUNGKOOK POV

Glukk..

Aku meneguk kasar salivaku mendengar pertanyaan Hoseok hyung. Aku bingung harus menjawab apa. Pasalnya jika aku menjawab 'belum' atau 'tidak' pasti Hoseok hyung akan bertanya 'kenapa'. Lalu apa yang harus aku lakukan?

"Jungkook!" Suara Hoseok hyung kembali menggema di telingaku.

"Be..belum hyung, nanti aku telepon." Jawabku mencoba untuk tidak panik.

"Kenapa kau tidak memberitahunya dari awal?" Tanya Hoseok hyung agak kesal.

"Mian, hyung! A..aku lupa.." Jawabku mencari-cari alasan.

"Lalu kenapa harus menelepon? Kau kan bisa menemuinya langsung. Apa kau lupa kalau sekarang kita sudah di Busan? Atau kau mau aku antar?" Tanya Hoseok hyung yang masih tidak menyadari gelagatku.

"Mm, anu..itu.."..

Aku sudah tidak tau lagi apa yang harus aku katakan sampai sebuah suara membuatku bungkam.

"Biar aku yang mengantarnya." Kata Yoongi hyung dengan santainya.

"Baiklah, hyung! Jungkook, katakan pada Jin hyung dan Taehyung kalau aku, Jimin, dan Namjoon belum bisa menemuinya karena kami masih harus mengurus banyak hal." Ucap Hoseok hyung lagi.

Aku hanya mengangguk pasrah lalu melirik Yoongi hyung yang memakan kentang goreng dengan santainya tanpa ingin tau bahwa aku sangat gugup saat ini.

AUTHOR POV

Hoseok mengangkat tangannya memanggil salah satu karyawan kafe disana.

"Aku pesan seporsi kentang goreng lagi. Kalian tidak ada yang ingin menambah pesanan?" Tanya Hoseok mengalihkan atensinya pada keempat sahabatnya.

Semuanya menggeleng kecuali..

"Aku mau seporsi keripik kentang pedas, mumpung semuanya gratis." Celetuk Jimin yang melirik Hoseok dengan kedua alis yang terangkat-angkat.

[1]Shackles Of Destiny ~ Story Of BTS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang