"Aku pulang!" Teriak Taehyung sambil masuk ke rumahnya dan langsung menyimpan kunci mobil di atas bufet serta meletakkan jaketnya di sandaran sofa.
"Wasseoyo? Dimana Rara?" Tanya Nyonya Kim yang muncul dari dapur.
Taehyung mengerutkan keningnya sejenak.
"Apa Rara belum pulang, eomma?" Tanya Taehyung. Entah kenapa dia tiba-tiba khawatir.
"Belum! Tadinya eomma khawatir, tapi eomma pikir dia bersamamu jadi eomma tidak mengatakan apa-apa." Jawab Nyonya Kim yang juga mulai khawatir.
"Seharusnya dia sudah pulang sejak tadi. Aku tidak menjemputnya karena aku ada urusan mendadak." Kata Taehyung kelabakan. Hal-hal buruk kini mulai merasuki pikirannya.
"Lalu sekarang bagaimana, Tae? Ini sudah lewat jam enam. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Rara?" Tanya Nyonya Kim lagi sambil mondar-mandir tidak karuan. Ternyata rasa khawatirnya lebih besar daripada Taehyung.
"Tenanglah eomma, aku akan mencarinya!" Jawab Taehyung.
Taehyung merampas kunci mobilnya yang bahkan belum genap lima menit di atas bufet. Ia mengenakan jaketnya dengan cepat dan berlari keluar, namun belum sempat tangannya memutar kenop pintu, pintu itu sudah terbuka dan menampakkan sosok yang baru saja ingin dicarinya.
"Oppa!" Ucap sosok itu.
"Rara-ya! Kau dari mana saja?" Tanya Taehyung dengan raut wajah yang masih khawatir.
"Aku dari kafe oppa." Jawab Rara terlihat tenang.
"Kenapa baru pulang? Bukankah waktu kerjamu hanya sampai jam dua siang?" Tanya Taehyung menyelidik.
"Hari ini salah satu karyawan kafe Hayoon eonni sedang sakit, jadi aku menggantikan tugasnya." Jawab Rara santai.
"Hayoon?" Tanya Taehyung. Raut wajah yang tadinya khawatir berubah menjadi heran.
"Ne, oppa! Kenapa kau keheranan seperti itu?" Tanya Rara.
Taehyung baru saja ingin menjawab jika saja Nyonya Kim tidak menghampiri mereka.
"Tae, kenapa kau belum per.. Rara!" Nyonya Kim terkejut. Ia tidak tau kalau Rara sudah pulang.
"Ne, imo! Mianhae karena aku terlambat pulang. Tadi aku.." Rara baru saja akan menjawab, tapi Nyonya Kim memotong ucapannya.
"Gwaenchana, lain kali kalau ingin pulang terlambat kau harus memberi kabar. Arrasseo!?" Kata Nyonya Kim. Raut wajah khawatirnya lenyap seketika.
"Ne, imo!" Ucap Rara patuh.
"Ah ne! Kenapa kalian betah disini? Ayo masuk!" Kata Nyonya Kim yang baru sadar kalau ternyata mereka berbincang-bincang di depan pintu.
Mereka berdua pun masuk dan langsung mengambil posisi di sofa ruang tengah, sedangkan Nyonya Kim kembali melesat menuju dapur.
"Rara-ya!" Panggil Taehyung.
"Ne?" Jawab Rara.
"Jadi kau bekerja di kafe Hayoon noona?" Tanya Taehyung lagi.
Rara mengangguk sebagai jawaban.
"Kenapa kau tidak pernah cerita kalau kau bekerja disana?" Tanya Taehyung lagi, lagi, dan lagi.
"Memangnya kenapa?" Rara balik bertanya.
"Bukan apa-apa, hanya saja Hayoon noona itu noonanya.."...
"Hoseok sunbae kan?!" Potong Rara.
"Ne! Dari mana kau tau?" Tanya Taehyung heran. Ternyata ada banyak fakta yang diketahui oleh adik sepupunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Shackles Of Destiny ~ Story Of BTS [End]
FanfictionTerkadang takdir itu tidak sejalan dengan pikiran. Maka dari itu, pikiran harus sejalan dengan takdir agar hidup menjadi lebih bermakna. Start : April 2018 Finish : December 2018 HIGHEST RANK : #34 dalam #rapmonster 181001 #95 dalam #sadending 19041...