Chocolate cupcake ( Jaeyong )

5.6K 269 12
                                    

Siang hari yang panas di kota Seoul tampak seorang namja cantik yang sedang menggerutu karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan.

Bibir cherrynya mengumpat dalam diam. Ya, tentu saja. Bagaimana sebuah ijazah S1 yang didapatkan tak ada yang mau menerima. Padahal kan nilainya lumayan. Apalagi di bidang tata boga.

Langkah kakinya berhenti ketika ia melihat sebuah cafe yang bernama "Jaehyun's Cafe" yang bertuliskan 'menerima lowongan kerja sebagai chef'. Hatinya berbunga ria ketika mendapati pekerjaan impiannya. Tak peduli hanya disebuah cafe saja.

Jika dilihat dari jarak dekat, cafe itu lumayan ramai dan besar.

Kaki pendek milik Taeyong melangkah masuk ke area cafe. Langsung saja dia menemui sang kasir yang bernametag 'Nakamoto Yuta'.

"Permisi aku lihat ada lowongan pekerjaan disini. Apa itu benar?" tanyanya sopan.

"Ya,lalu apa kau berniat bekerja disini?" tanya sang kasir tersebut.

Taeyong mengangguk.

"Sebentar akan dihubungi pemilik cafe ini. Oh ya namamu siapa?"

"Ah mian Taeyong imnida. Kau sendiri? Kelihatannya kita seumuran,"

"Nakamoto Yuta, panggil saja Yuta,"

"Hmm baiklah Yuta-ssi,"

"Jangan terlalu formal, Taeyong-ah,"

"Baiklah,"

"Oh ya aku hampir lupa. Kalau begitu kau duduk saja disitu dulu," ucap Yuta memerintah Taeyong.

Taeyong menurut lalu duduk disebuah kursi di samping jendela. Ia menatap pemandangan luar jendela.

Cukup lama ia menunggu hingga akhirnya suara milik Yuta memanggilnya untuk datang keruang pribadi pemilik cafe tersebut.

Ia bangkit dari kursi lalu diantar Yuta ketempat sang pemilik.

"Oh ya kalau kau liat dia nanti jangan berbicara sepatah katapun jika tidak ditanya," ucap Yuta memberitahu

Taeyong mengangkat satu alisnya tak paham. Yuta hanya merotasikan bolamatanya.

"Begini Taeyongie, ehmm dia agak pendiam dan canggung, dan kurasa dia tak cocok denganmu yang mungkin agak hiperaktif. Ah maaf bukan maksudku membuatmu tersinggung," jelas Yuta.

Taeyong hanya tersenyum menanggapi ocehan Yuta. Tapi apa yang dikatakan Yuta adalah sebuah fakta. Dia adalah spesies yang hiperaktif, cerewet dan banyak tingkah.

"Tidak apa-apa. Yang kau katakan itu fakta. Hmm biar kucoba nanti," ucapnya.

"Nah sampai. Semoga berhasil. Maaf tak bisa menemanimu ya. Aku harus kembali bekerja," ucapnya sambil meninggalkan Taeyong. Baru beberapa langkah Yuta membalikkan badan dan memberi gestur 'fighting' pada Taeyong. Taeyong hanya tersenyum.

Jantungnya berdebar ketika melihat pintu bercat coklat ada didepannya. Pikirannya menerawang kemana-mana.

' bagaimana jika dia seorang pedofil?

Bagaimana jika dia dilecehkan?'

Hmm sungguh fikiran yang tidak berguna Taeyong-ah.

Taeyong membulatkan tekad untuk mengetuk pintu itu.

Tak sampai lima menit dia mendapat jawaban "masuk" dari dalam ruangan.

Ia membuka pintu itu dan masuk keruangan yang bernuansa putih biru tersebut.

Pemandangan yang pertama ia lihat adalah, seorang namja yang mungkin dua atau tiga tahun lebih muda darinya. Berahang tegas, wajahnya tampan dan tatapan dingin seakan menusuk hati siapapun yang melihatnya.

LuMark // End //✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang