rain

1.2K 121 10
                                    

Hujan..

Tamu yang tak diundang, juga tidak bisa diusir. Dia seperti jalangkung. Start awal mereka bertemu. Bukan dihalte bus depan sekolah atau didepan cafe. Mereka bertemu ketika ditaman.

Hari ini hari dimana Lucas sedang berada ditaman yang tak jauh dari rumahnya. Tidak dia bukan ingin kencan atau semacamnya. Dia hanya ingin menenangkan pikirannya karena sedang suntuk dengan pelajarannya. Mapel yang membosankan jika dikerjakan satu kali dan lebih baik dikerjakan dua atau tiga kali. (Gue banget itu mah).

Namun hari itu cukup sepi karena hari mendung. Dan diujung taman ada sekarang pemuda manis yang sedang bermain ayunan sendiri. Tatapan matanya tersirat kesedihan yang mendalam. Lucas ingin menghampiri namun urung ketika merasakan dadanya nyeri kembali. Dia hendak memutuskan untuk pulang. Baru beberapa langkah hujan turun dengan derasnya. Mau tak mau Lucas mencari tempat berteduh di taman. Untung ada semacam rumah pohon ditaman itu. Lucas berusaha menaikinya.

Dia masuk kedalam sesampainya disana dia langsung mendudukan diri disamping jendela. Lalu tak lama pemuda manis yang tadi masuk kedalam rumah pohon itu.

Ketika hendak masuk, ia terkejut ketika melihat sudah ada Lucas disana. Mata bulat anak itu membola. Kucas terkekeh ketika melihat reaksi lucu dari pemuda manis tersebut.

"Maaf, boleh aku duduk disini?" tanyanya.

Oh my good bahkan anak itu sangat sopan.

"Tentu saja, kenapa tidak?"

Pemuda manis itu tersenyum lalu duduk disamping Lucas. Sejenak Lucas terpesona oleh kecantikan pemuda tadi. Bagaimana mungkin pemuda manis itu sangat cantik ketika tersenyum untuk ukuran laki-laki.

Pandangan Lucas mengikuti kemanapun gerak tubuh pemuda manis itu. Bahkan hingga pemuda itu duduk, Lucas tak melepas pandangan itu. Oh hell bagaimana bisa secantik itu. Mata bulat, dengan manik coklat gelap, bulu mata lentik dan alis camar. Ahh jangan lupakan bibir tipis berwarna merah cherry yang sangat menggoda.

Merasa diperhatikan, pemuda mungil itu mengalihkan atensinya dari ponsel ke pemuda yang ada disampingnya.

"Maaf apa ada yang salah?" tanya pemuda itu.

"Kau cantik," bukan jawaban yang Lucas ucapkan.

Sebuah pujian mungkin.

Pemuda mungil itu terkejut. Orang yang baru bahkan mungkin tidak dikenal mengatakannya cantik. Hei dia laki-laki.

"Maaf tuan apa kau sedang melantur?" tanya pemuda mungil itu.

Merasa ada yang salah dengan ucapannya, Lucas akhirnya tersadar dan langsung minta maaf.

"Tapi aku jujur kau sangat cantik," ucap Lucas lagi.

Pemuda manis itu tersipu. Pipinya memerah hingga ke telinga. Lucas lagi-lagi terkekeh melihat raut wajah yabg sangat menggemaskan milik pemuda itu menurutnya.

"Kalau boleh tau siapa namamu?" tanya Lucas.

"Namaku Lee Minhyung, tetapi aku suka dipanggil Mark," ucapnya.

"Tapi kurasa kau memang bukan orang Korea asli kan?" tebak Lucas.

"Itu benar. Aku kesini bersama Mama dan Papa. Kupikir setelah kemari hubungan akan membaik, tetapi malah tambah mengabaikan ku," entah dorongan darimana Mark menceritakan kisah hidupnya pada Lucas.

"Oh ya kau tadi menanyakan namaku, dan sekarang aku menanyakan namamu,"

"Aku Wong Yukhei, panggil saja Lucas," ucapnya.

"Kau orang China ternyata?"

"Ya begitulah,"

"Usiamu?"

LuMark // End //✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang