Blood Sweat

3.2K 244 42
                                    

Darah

Satu hal yang diinginkan makhluk setengah manusia. Tapi, seiring berjalannya waktu, keberadaan manusia yang tak tentu membuat vampir susah untuk mendapat mangsanya. Akhirnya, vampir berbau dan hidup bersama manusia.

Tidak ada kendala, kecuali ketika mencium aroma darah manusia. Dan yang paling tersiksa jika kita menginginkan tapi, tak mendapatkannya.

Salah satunya adalah Wong Yukhei. Pria berparas tampan dengan wajah dingin dan tatapan tajam. Sudah hampir seratus tahun lebih dia hidup berbaur dengan manusia. Tetapi dia belum mampu menguasai rasa laparnya. Entah sudah berapa kali dia mengulang masa SMA nya. Tapi masa SMA kali ini berbeda.

Pertemuannya dengan anak manis nan aktif seakan mengubah dunianya. Bukan hanya manis wajahnya, namun manis juga darahnya. Ah Lucas, jadi ingin memakannya. Tapi tunggu! Selama ini Lucas bahkan tak pernah berbicara pada anak itu.

Haruskah ia meminta bantuan pada Kim Doyoung? Teman sekaligus orang yang dia anggap sebagai hyungnya. Tapi sepertinya tak mungkin. Dan kali ini Lucas benar-benar harus berusaha sendiri.

Sibuk dengan pikirannya, Lucas tak memperhatikan jalan hingga menabrak seseorang.

"Ahhh maaf telah menabrakmu," ucap orang itu.

Lucas hanya diam hingga akhirnya mata bulatnya membolakan, begitu tau siapa yang ia tabrak. Buru-buru ia membantu anak manis itu berdiri.

"Kau yang bernama Mark Lee bukan?" tanyanya.

Anak manis itu mengangguk.

"Bisa ikut aku sebentar?"

"Tapi aku ada kelas sebentar lagi," ucapnya sambil cemberut.

Lucas tak tau getaran apa yang ia rasakan. Rasanya seperti ada kupu-kupu yang terbang diperutnya.

"Tak apa hanya sebentar," ucapnya lagi.

"Baiklah hanya sebentar ya sunbae," jawabnya.

Lucas merasa gemas dengan anak yang ada dihadapannya. Saking gemasnya, ia bahkan mencubit pelan pipi anak manis itu.

Simanis? Tentu kaget. Ia tak mengenal namja yang ada dihadapannya, tetapi mengapa namja itu melakukan sesuatu seolah dia mengenalnya.

Tanpa simanis sadari, Lucas menarik tangan Mark untuk ikut dengannya.

Mark tau ini jalan kemana. Jalan ke rooftop. Mark sudah berpikir yang tidak-tidak mengenai namja bongsor yang menarik tangannya seenak yang ia mau. Hei memang Mark itu barang? Renjun saja yang teman kecilnya meminta izin jika akan menarik tangannya.

"Sunabe apa yang akan sunabe lakukan padaku?" tanya Mark yang tidak digubris Lucas.

Lucas, memojokkan Mark kesebuah tembok. Mark hanya menatap bingung sunbaenya. Wajah Lucas semakin mendekat kearah simanis. Namun simanis malah nenguntrupsinya dengan deheman.

"Bisakah tak mengganggu?" tanya Lucas dingin.

"Hei bukankah harusnya aku yang bertanya demikian?" jawab Mark tak mau kalah.

"Diam dan ikuti permainanku!" ucapnya sarkatis.

Mark menelan ludahnya sendiri. Oh ayolah siapa yang ingin diganggu oleh orang yang tidak kita kenal.

Sibuk dengan pikirannya sendiri Mark tak sadar ketika wajah Lucas hanya berjarak beberapa centi didepannya. Dahi dan hidung mereka bersentuhan. Mark memilih memejamkan matanya.

Hembusan nafas hangat Mark terasa diwajah Lucas. Ia tersenyum evil.

Matanya mulai berubah menjadi merah dan taringnya memanjang. Mark bergetar takut. Lucas mulai mengendus bagian leher Mark.

LuMark // End //✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang