Ketika Yukhei sudah memasukan mobil kegarasi, dia melotot tak percaya ketika melihat ponsel seseorang didashboard mobilnya. Ia membuka ponsel tersebut. Tertera disana nama dari si pemilik ponsel Mark Lee.
"Bagaimana bisa lupa sih? Oh aku juga tak melihat tadi. Baiklah besok akan kukembalikan," ucapnya.
"Aku pulang!" teriak Yukhei meski tau tak ada yang akan menjawab.
Kenapa?
Sang ibu Ten pasti masih sibuk di butik, lalu ayahnya Johny pasti juga sibuk di kantor. Yukhei pernah berandai-andai jika ayah dan ibunya pulang sore sekali saja, tapi apa boleh buat? Sore itu pelanggan butik ibunya malah semakin ramai.
Langkah demi langkah Yukhei berjalan. Ia berjalan menuju kamar untuk mandi dan berganti pakaian.
Ia kemudian turun untuk membuat makan malam. Tetapi ketika hampir memasuki ruang makan, Yukhei dikejutkan oleh tawa dua orang berbeda jenis kelamin. Ia lalu masuk kedalam ruang makan tersebut secara tergesa-gesa. Senyumnya mengembang ketika melihat dua orang yang ia sayangi selama ini sedang bercanda ria. Sang ayah yang sedang minum kopi di meja makan sambil menggoda ibunya. Hey rayuan masa puber kedua. Ibunya pasti yang sedang malu-malu kucing digodai ayahnya. Wajahnya pasti memerah.
"Ekhem," Yukhei berdehem untuk mengalihkan perhatian mereka.
"Ohh anak Mama sudah pulang?" tanya Ten.
"Seperti yang Mama lihat," jawab Yukhei sambil tersenyum lalu berjalan kemeja makan dan duduk disamping ayahnya.
"Yukhei-ya apa benar tentang skandal itu?" tanya sang ayah setelah menyeruput kopinya.
Yukhei menggeleng pelan. Ten tahu, itu pasti sangat berat. Apa yang dikatakan dan apa yang dirasakan.
"Papa, bagaimana rasanya kehilangan?" tanya Yukhei.
Johny tersedak kopinya dan Ten yang hampir menjatuhkan wajannya.
"Kenapa bertanya seperti itu?" Johny balik bertanya.
"Entah. Bagaimana kalau seseorang yang kita cintai meninggalkan kita?" tanya Yukhei lagi.
"Itu...ah entahlah. Tapi yang pasti jangan lukai diri sendiri jika ditinggalkan orang yang kita cintai," ucap sang ayah.
"Makanya ada pepatah bilang jangan cintai seseorang 100℅, cintailah 99℅ saja karena 1℅ untuk mencintai dirimu sendiri," ucap Ten sambil menyiapkan makan malam.
"Ngomong-ngomong siapa yang kau taksir?" tanya Ten jahil.
"Mama..." rajuk Yukhei.
"Sepertinya dia orang yang terlibat skandal denganku," lanjut Yukhei.
Untuk yang kedua kali Johny tersedak minumannya sendiri dan Ten dia tersedak sup rumput laut buatannya sendiri.
"Kenapa?" tanya Yukhei penasaran.
"Ah ani," jawab ayah dan ibunya.
Sementara dirumah Mark, waktu makan malam memang sudah tiba, tapi Mark belum bangun. Bahkan Taeyong menyuruh Jisung untuk membangunkan nunanya. Jisung berjalan dengan malas kekamar nunanya.
Ia membuka pintu kamar dan mendapati seseorang masih bergulung dalam selimut. Tanpa ba bi bu lagi Jisung mengunci kamar pintu kakaknya. Wajahnya sekarang terpampang senyum evil.
Pertama dia menggoyangkan tubuh kakaknya. Tapi Mark malah tambah mengeratkan selimutnya. Kedua menggoyangkan tubuh Mark sambil memanggil namanya. Hasilnya sama, Mark belum bangun. Cara ketiga, Jisung membuka selimut kakaknya secara paksa. Mark tak bereaksi. Sebenarnya dia sudah bangun hanya saja malas untuk beranjak. Tak masalah jika tak pakai selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
LuMark // End //✔
Short StoryComplete✔✔ Gua lagi kobam lumark, jadi gue buat ini. kalian boleh request kok, aku buatin kalo ada waktu dan slow update