Part 4

3K 200 7
                                    

Setelah tidur beberapa jam, Dearly merasakan segar di badannya. Seperti tidur malam kemudian bangun pada pagi harinya. Tetapi ini tidur siang, Dearly tak pernah merasakan sangat segar di badannya seperti saat ini. Fork Forest memiliki kejutan alam yang tidak terduga.

Dearly menengok ke samping. Pansy masih terlelap dalam tidurnya. Sekarang masih jam setrngah 3. Untung saja Dearly mengenakan jam tangannya seperti biasa. Jikalau tidak, mungkin kedua manusia itu bingung untuk mengetahui waktu. Lantaran di dunia manusia mereka sudah terbiasa menentukan waktu menggunakan dua jarum dan angka sebanyak 12 itu.

Karena bosan, Dearly memutuskan untuk melihat-lihat taman bunga yang berada di depan rumah Ortora. Sangat cantik. Awalnya ketika pertama kali melihat Lilian menyiraminya, dia kira bunga ini adalah sejenis lily. Namun ketika dia melihatnya lebih dekat seperti ini, bunga itu jauh dikatakan sebagai lily.

"Oh hai, apa kau menyukai bunga yang ku rawat ini, Dear?"

Suara itu membuat Dearly yang tengah terpukau dengan bunga-bunga mengalihkan pandangannya. Dearly menemukan sosok Lilian dengan balutan pakaian yang sama persis dikenakannya tadi siang.

"Bunga apa ini Lilian? Ku kira ini adalah lily," tanya Dearly.

Lilian mendekatinya sambil mengerutkan dahi--bingung dengan nama bunga yang disebutkan oleh Dearly barusan.

"Apa itu lily? Nama bunga ini adalah Syrn, bunga tercantik di seluruh Fork Forest"

Mendengar penjelasan dari Lilian, Dearly semakin terpukau dengan keindahan bunga Syrn. Bunga putih ini lebih berkilau dan bercahaya daripada bunga lily musim dingin sekalipun. Apalagi ketika ditimpa cahaya matahari.

"Lily adalah nama bunga di bumi. Sama persis dengan bunga Syrn, tapi bunga Syrn lebih indah dan memukau"

Lilian mengangguk-angguk paham. Sepertinya bumi yang dimaksud oleh Dearly tadi memiliki kesamaan dengan Fork Forest. Seharusnya Lilian tahu seluk-beluk tentang manusia karena memang Elf bintang dekat dengan manusia. Namun Lilian tidak diijinkan oleh Toxera--pemimpin para Elf bintang, untuk berpergian ke dunia manusia. Padahal Lilian sangat ingin melihat betapa ramainya dunia manusia di luar sana.

Dearly melihat Lilian melamun, kemudian menepuk bahunya. "Apa yang tengah kau pikirkan Lilian?"

Lilian tersadar dan menjawab sekenanya, "Tidak apa"

Lilian menawarkan diri untuk mengenalkan nama-nama bunga di tamannya kepada Dearly. Langsung saja Dearly setuju akan hal itu, apalagi bunga-bunga yang dirawat oleh Lilian terlihat cantik dan berkilauan seperti permata.

Mereka menghabiskan kurang lebih setengah jam untuk itu. Ternyata Lilian suka sekali dengan bunga. Tidak. Bukan hanya Lilian saja, memang karena para Elf bintang menyukai hal-hal yang indah juga menakjubkan tentunya.

Lilian memiliki hampir semua bunga yang tumbuh dan berkembang di Fork Forest, kecuali dua bunga langka yang tumbuh di daerah kekuasaan Elf Kegelapan. Lilian bilang, "Para Elf bintang terlalu takut untuk menginjakkan langkah di sana. Barang selangkah pun mereka tak akan mau."

Lilian tidak tahu banyak mengenai Elf Kegelapan, bahkan dulu dia berpikir jika Elf kegelapan itu adalah mitos para sesepuh untuk menghindari kawasan berbahaya di sekitar hutan Wegroz. Lilian bercerita kepada Dearly, bahwa dirinya pernah membuktikan kebenaran tentang Elf Kegelapan tersebut dengan memberanikan diri pergi ke hutan Wegroz. Namun ketika berada di pintu masuk hutan Wegroz, Lilian langsung disambut ribuan gagak yang menerjang dirinya. Tentu saja Lilian takut, mengingat gadis itu masih berumur 8 tahun saat itu.

"Lalu apa nama tempat tinggal Elf kegelapan itu?" Lilian menggelengkan kepala dan mengendikkan bahu. Pertanda bahwa gadis itu tidak tahu-menahu tentang tempat yang dimaksud oleh Dearly.

World of Elves ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang