Part 3

3.9K 238 11
                                    

Ini adalah Fork Forest. Tempat tinggal para Elf. Pertama kali pemandangan yang Dearly lihat semuanya hijau. Tempat ini benar-benar hijau dan menyejukkan. Udaranya seperti di gunung himalaya namun tidak dingin. Udaranya begitu segar, lebih segar dari udara pagi hari. Tidak ada udara semenyegarkan ini di bumi.

Pantas saja Ortora bilang Elf akan beregenerasi dengan cepat di sini. Tidak ada udara dan angin jahat disini. Bahkan manusia seperti dirinya saja merasa segar. Lebih segar dari ketika Dearly habis berendam di sungai hutan belakang.

"Bagaimana? Apa kalian suka dengan hutan ini? Kalau mau berkelilinglah sebentar. Hutan ini tak berbahaya aku sering sekali ke sini untuk menyendiri dan melakukan aktivitasku."

Masih dengan mengagumi pohon-pohon dan tanaman hutan ini, Dearly menjawab,"Ya, lebih indah dan segar dari hutan manapun dibumi Or. Aku suka hutan ini. Mungkin kau bisa memberiku waktu untuk mencari sungai di hutan ini untuk menyegarkan wajahku sebentar."

Ortora mengangguk mantap. "Tentu saja. Aku akan tunggu disini bersama Jerk. Sungai ada di beberapa meter dari pohon besar itu," ucap Ortora sambil menunjuk pohon besar yang terlihat tak jauh dari mereka.

Dearly melonjak girang. Kemudian gadis itu pun pergi bersama Pansy. Tentu bukan hanya dirinya saja yang ingin menikmati segala unsur di Fork Forest ini. Pansy juga. Siapa yang akan melewatkan kesempatan ini? Mungkin jika ada manusia lain yang datang selain mereka berdua, manusia itu tak akan mau pulang lagi setelahnya. Bahkan mungkin mereka akan menjadi Elf ketimbang diri mereka yang manusia.

Beberapa langkah setelah Dearly dan Pansy berjalan dari tempat Ortora, mereka akhirnya menemukan sungai jernih yang dimaksud oleh Ortora. Seperti tebakan Dearly, sungai ini menakjubkan seperti tempat ini.

Tanpa menunggu lama, Dearly dan Pansy mendekati sungai itu dan membasuh wajah serta kakinya di sungai itu. Benar-benar menyegarkan. Sejuk nan dingin. Namun dinginnya tak menyeruak. Segarnya saja tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Wajah Dearly dan Pansy lebih segar sekarang. Lalu kedua gadis itu meminum sedikit air sungai untuk memuaskan dahaganya. Sekali lagi sungai ini begitu menyegarkan. Dahaga Dearly serasa terpuaskan sekarang. Lebih segar dari meminum air sungai es saat musim dingin.

"Aku tak pernah merasakan sesegar ini Pansy, apakah kau juga demikian?" tanya Dearly menatap Pansy yang masih menegak beberapa teguk air sungai yang diminumnya.

"Aahh, tentu saja. Aku merasa lebih segar. Tempat ini tak bisa ku deskripsikan dengan benar. Tak ada kata yang tepat untuk mendeskripsikan Fork Forest ini, Dear" ucap Pansy.

Setelah puas menikmati kesegaran sungai itu, mereka kembali ke tempat dimana Ortora dan Jerk menunggu. Seprtinya Dearly dan Pansy terlalu lama hingga sempat melupakan Ortora dan Jerk. Semoga saja mereka tidak marah pada Dearly dan Pansy.

"Bagaimana? Apakah airnya segar? Kalian menghabiskan waktu dua jam disana," kekeh Ortora yang membuat kedua gadis itu terkejut.

"Dua jam? benarkah?" kejut Pansy. Ortora hanya menjawabnya dengan anggukan mantap, masih menahan kikikan gelinya.

Ortora lalu mengajak Dearly dan Pansy menuju rumahnya. Dengan menunggangi Jerk, tak butuh lama untuk sampai di rumah Ortora. Rumah Ortora terletak di sudut kota. Jadi tempatnya tak terlalu ramai dan bising. Ortora bilang kota utama Forks Forest terlalu ramai dan bising untuk disebut tenang.

Dearly melihat gadis bertubuh ramping sedang menyirami taman bunga berisikan lily di depan rumah Ortora. Gadis itu tak jauh beda dengan Ortora, telinganya yang runcing menunjukkan kalau gadis itu adalah Elf. Kulitnya putih, rambutnya berwarna agak putih dan agak sedikit biru. Dia memakai bandana pita berkilau seperti Ortora. Dia juga lebih tinggi ketimbang Ortora.

"Hai kakak, apa aku sudah lama pergi?" tanya Ortora mendekati gadis yang Dearly maksud tadi. Jadi itu adalah kakak Ortora. Kalau tidak salah tadi namanya Lilian.

"Tentu saja. Kenapa kau selalu lupa waktu jika pergi ke hutan? Dasar Elf hutan. Memangnya apa yang kau lakukan di sana hah?" maki gadis itu pada Ortora. Sedangkan Ortora hanya meringis tak bersalah. Seperti sudah biasa dimarahi oleh kakaknya itu.

"Hanya membuat ledakan kak dan membawa dua orang teman baru," jawab Ortora sembari menunjuk Dearly dan Pansy. Mereka berdua mendekat dan memperkenalkan diri kepada kakak Ortora.

"Hai, namaku Dearly dan ini sahabatku, Pansy" Dearly mengulurkan tangan dan disambut dengan baik oleh Lilian.

"Aku Lilian. Kakak dari gadis bandel dan ceroboh ini," ucapnya sambil menujuk Ortora. Sedangkan gadis yang ditunjuk itu hanya meringis kecil.

"Kau tidak akan menganggapku demikian ketika mengetahui mereka adalah manusia."

Ucapan Ortora barusan membuat Lilian langsung terkejut dan sedikit ketakutan. Kemudian menarik tangan adiknya itu dan membisiki Ortora dengan pelan namun masih bisa didengar oleh Dearly dan Pansy.

"Kau harus berhati-hati pada orang asing Ortora. Mereka manusia bukan Elf."

Kata-kata Lilian tadi malah membuat Ortora tertawa geli. Kenapa harus hati-hati? Dearly dan Pansy bukan monster. Mereka manusia, mungkin para Elf sendiri yang akan dikira monster ketika para manusia tahu mereka berada didunianya. Apalagi memiliki kekuatan magis dan manusia tidak memilikinya.

"Mereka baik, aku baru saja membuka portal ke dunia manusia dan terjadi ledakan..buumm! Lalu mengenai kakiku."

"Lalu mereka yang mengobatimu?" tebak Lilian dan Ortora pun mengangguk mantap

Kemudian Lilian menghampiri Dearly dan Pansy yang sedari tadi termangu dengan perdebatan kakak-beradik tersebut. Lilian berceloteh tak jelas kepada mereka berdua dengan sangat cepat hingga tak bisa didengar baik oleh Dearly maupun Pansy. Seperti--

"Oh ku kira tadi siapa. Aku tahu manusia tidak jahat, hanya saja aku meyuruh Ortora selalu berhati-hati karena dia sangat ceroboh. Apa Elf hutan tidak bisa berhati-hati macam kami Elf bintang?"

"Aku tidak ceroboh. Dan Elf hutan lainnya juga tidak seperti itu," sahut Ortora tak terima.

Lilian mendekati adiknya lagi dan mencubit hidungnya dengan manis. "Oh sayang, kau tidak perlu marah aku tahu hanya kau Elf hutan yang ceroboh."

Sudahlah, Ortora menyerah dengan ucapan kakaknya itu jadi dia diam saja. Kalau Lilian sudah berceloteh siapapun tak akan ada yang bisa membantah.

"Oh ya, maaf terabaikan. Sebaiknya Ortora mengajak kalian berdua masuk dan mengenalkan rumah sederhana kami pada kalian. Aku akan dengan senang hati menemani kalian berjalan-jalan di Fork Forest ini nanti," ucapnya kepada Dearly dan Pansy.

Tanpa mendengarkan kakaknya itu lagi, Ortora langsung mengajak Dearly dan Pansy masuk ke dalam rumah sederhana miliknya. Dearly mengedarkan pandangannya. Rumah para Elf begitu unik. Perabotannya berbentuk seperti perabotan manusia pada umumnya. Hanya saja dekorasi dan atap rumahnya yang sanagt unik. Kasur mereka pun begitu sangat empuk. Sangat nyaman untuk tidur berjam-jam. Kebetulan Ortora menyuruh Dearly dan Pansy beristirahat sejenak sebelum Lilian mengajak kedua manusia itu berjalan-jalan ke kota nanti sore.

***

To be continue

Hari ini saya buat dua part sekaligus. Kemarin rencananya mau up part yang pertama, tapi melihat mood tidak baik jadi saya batalkan. Takutnya typo bertebaran dan terdapat kata-kata yang kurang tepat, hihi.

Oke, sampai jumpa. Semoga puasa kalian lancar (bagi yang berpuasa) maaf yang tidak puasa yaw:)

Sincerely, Frila Monica.

World of Elves ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang