Part 19

1K 92 7
                                    

Mereka berempat kembali ke Fork Forest untuk menjalankan misi ketiga. Dengan adanya kedua benda yang mereka dapat dari luar angkasa, mereka akan melakukan penyatuan sihir di kawah bersalju itu.

Tak tahu mengapa, rasanya aneh sekali. Dearly memiliki firasat buruk ketika dirinya mulai menghidu aroma atmosfer Fork Forest. Seakan suatu hal akan terjadi sebentar lagi. Sesuatu hal yang buruk.

Tetapi Dearly mencoba optimis dan menggelengkan kepalanya. Semua yang dia pikirkan hanyalah firasat. Itu tak mungkin akan terjadi, semuanya akan baik-baik saja dan Aegis akan terbuka. Dengan begitu Rexana akan hilang dari dunia ini.

"Apa kita akan langsung pergi menemui semua ras Elf?" tanya Dearly.

Patrisia mengangguk. Lebih cepat akan lebih baik, apalagi meyakinkan para ras Elf primitif atau yang lain bukanlah suatu hal yang mudah. Dia pikir akan lebih baik mengumpulkan mereka terlebih dahulu. Tanpa Patrisia tahu jika suatu saat Rexana akan benar-benar mengetahui rencana mereka.

"Jangan! Kau tak bisa seperti itu, kita harus membebaskan teman-teman kita lebih dulu. Dengan begitu akan mudah mengalihkan perhatian Rexana dari kita," Dearly mencengkeran roknya kuat-kuat. Peluh dingin segera memenuhi dahinya.

"Ayolah Dear, dia tak akan tahu. Lihatlah kekacauan kota, dia akan fokus kepada hal itu," ucap Patrisia dengan entengnya.

"Jangan Pat, Dearly benar. Kita harus membebaskan teman-teman kita dulu. Dengan begitu akan lebih cepat kita menyelesaikan tugas."

Gadis itu terlihat menghela napas. Lagi-lagi pikiran sempit menghampirinya begitu saja. Dearly pikir gadis itu terlalu gegabah untuk saat ini. Akan lebih baik jika Patrisia mengikuti rencana yang mereka susun saja.

Bukannya Dearly tak terima dengan rencana Patrisia, tetapi dikarenakan gadis itu kini tengah khawatir setengah mati. Di dahi gadis itupun penuh dengan peluh seperti halnya Dearly.

Mereka memutuskan untuk menyusup ke kota kedua kalinya. Kali ini Dearly harus benar-benar fokus untuk menyelamatkan Rhytm, Herena, Maxsmery, dan Gerenadia. Jika mereka telah selamat, maka akan mudah untuk mengelabuhi Rexana dan mencegahnya tahu akan rencana ini.

Kini giliran Pansy untuk memikirkan rencana dengan matang. Patrisia dan Pansy akan menyusup ke kota dan membebaskan mereka dengan segala cara. Sementara Dearly dan Etherd akan mengabari Ortora serta Lilian untuk memberitahu rencana mereka selanjutnya.

"Baiklah, semoga berhasil. Kami pergi dulu."

Setelah itu mereka berdua bergegas pergi ke rumah Ortora dengan mengendarai pegasus. Hanya saja Dearly melarang pegasus itu untuk menggepakkan sayapnya. Lebih baik jika mereka pergi lewat jalur bawah. Akan lebih aman untuk menghindari kecurigaan masyarakat.

Dearly dan Etherd tiba di rumah kayu tempat tinggal kakak-beradik itu. Kebetulan sekali, Dearly melihat Ortora dan Lilian tengah berbincang di halaman rumah mereka. Ketika melihat gadis dan pemuda itu, merekapun langsung menghampiri Dearly dan Etherd dengan pandangan bertanya-tanya.

"Ada apa? Apakah kalian berhasil?" tanya Lilian.

Dearly mengangguk. Untuk menghindari arah pembicaraan mengenai petualangan merrka, langsung saja Dearly mengajak mereka berdua untuk masuk ke rumah. Untuk membicarakan misi mereka kali ini tentu saja, lebih penting dari soal membahas petualangan mereka di Fordomera dan memcari Aestroford di kala itu. Dearly takut kalau salah-salah Rexana menyebarkan prajuritnya untuk memata-matai setiap sudut lembah di Fork Forest.

"Ada apa?" tanyanya lagi.

"Begini, aku tak mu membuang waktu. Kalian harus ikut kami, terutama kau Lilian," jelas Etherd.

World of Elves ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang