Tempat ini bernuansa biru gelap dengan bintang-bintang tertempel di setiap dindingnya. Udara seperti Fork Forest, seakan alam semesta bagian ini adalah surga. Tak ada planet ataupun matahari, hanya ada sejuta bintang, meteor, dan asteroid yang mengambang bebas di lautan gelap ini.
Dearly mengedarkan pandangan manik matanya di setiap sisi. Seolah dunia bagian ini tercipta bebas tanpa aturan apapun. Seolah mereka mengambang tanpa aturan dari matahari dan penyempurna sinarnya.
"Apakah ini adalah Aestroford?" tanya Pansy.
Dearly mengendikkan bahu. Jika ini adalah Aestroford, mengapa seluas ini?
"Bukan, ini tempat letak dimana Aestroford. Kita harus menemukannya dengan segera!" jawab Patrisia.
Patrisia berpencar sendiri. Dia terlihat sangat kalut. Dearly tahu gadis itu pasti khawatir dengan keadaan Fork Forest karena Rexana. Ditambah dengan
teman-teman mereka yang kini disekap oleh ratu sialan itu.Perlahan Dearly membawa pegasusnya mendekati Patrisia dan Pansy. Dearly menepuk bahu gadis itu dengan lembut. Berusaha menenagkan Patrisia.
"Pat, aku tahu kau..."
"Tidak! Kalian tidak tahu, jika Fork Forest hancur aku yang akan merasa bersalah seumur hidup!" dia menepis tangan Dearly dari bahunya. Tak lama kemudian gadis itu terisak.
"Tidak Pat, kami tahu perasaanmu. Kami juga merasakan hal yang sama, aku bagian dari Fork Forest juga meskipun aku berasal dari tanah rawa dari dunia itu." Etherd mencoba menjelaskan.
Gadis itu mengusap air matanya. Berusaha meneguhkan diri bahwa bukan hanya dirinya yang merasa sesakit itu. Teman-temannya pun merasakan hal yang sama, begitupun Dearly dan Pansy. Meski mereka bukan berasal dari Fork Forest, merekapun memiliki simpati terhadap kaum Elf. Bukan hanya Patrisia yang merasa sakit karena wasiat neneknya.
"Maafkan aku." yang lainnya pun mengangguk, mereka tahu betul apa yang dirasakan sahabatnya itu.
Kemudian mereka melanjutkan pencarian. Dearly membuka buku tebal milik Patrisia dan membaca petunjuk letak Aestroford yang sebenarnya.
'Gunakan batu pesan untuk menunjukkan Aestroford. Jika kau ingin tahu tentang batu, ikutilah planet terakhir batu urutan tata surya.'
Dearly memikirkan seputar kalimat itu. Sepertinya beberapa hari ini otak gadis itu dipenuhi beragam teka-teki yang harus dipenuhi kebenarannya. Ah benar-benar membuat pusing.
Dearly mengetuk-ketukan jarinya di sebelah kiri dahi. Berusaha mencari jawaban atas semua kata-kata itu.
Batu pesan jangan-jangan artinya batu komunikasi itu. Kemudian urutan tata surya pastilah batu-batu itu. Mungkin Aestroford terdiri dari batu induk dan anaknya. Seperti urutan tata surya, mungkin berlian itu ada di urutan kedelapan dari sususan Aestroford. Ya, itu cukup masuk akal di pikiran Dearly.
"Aku mengerti!"
Etherd menaikkan alisnya. "Apa?"
Dearly menjelaskan apa yang ada di pikirannya barusan.
"Cukup masuk akal, coba saja!" lagi-lagi Pansy yang berkata demikian.
Dearly pun mengeluarkan batu permata yang tadi ia gunakan komunikasi dengan Patrisia. Menakjubkan! Batu itu mengeluarkan kilaunya. Bahkan ketika Dearly menggosoknya untuk memanggil Patrisia tadi, batu ini tak berkilau sama sekali. Seakan batu ini berhubungan dengan sesuatu. Selain itu batu ini juga seolah menunjukkan cahaya kunang-kunang.

KAMU SEDANG MEMBACA
World of Elves ✔
Fantasia{END} Dearly terkejut ketika mendengar sebuah ledakan yang terjadi di dekat hutan kecil belakang rumahnya. Karena penasaran, akhirnya Dearly mengajak Pansy--sahabatnya untuk melihat ledakan besar tersebut. Awalnya, Pansy berpikir jika itu adalah led...