Dearly, Etherd, dan Ortora langsung memutar arah dan cepat-cepat pergi ke arah sungai terbesar di Fork Forest, lebih tepatnya ke daerah tempat tinggal para Elf air.
Kali ini Etherd yang membonceng Dearly dengan menunggangi Dash. Dia mempercepat laju kucing besar itu untuk mempersingkat waktu. Merekapun memilih jalan pintas melewati jurang- jurang serta hutan lebat yang mampu diterobos oleh kucing besar milik Ortora dan Lilian itu.
Lembah sungai itu berada jauh dari peradaban kota. Tempatnya terletak di ujung barat arah utara. Ortora bilang itu tempat para Elf air menetap.
Setelah beberapa lama mengarungi hutan, merekapun tiba di sungai itu. Sungai yang terluas dan terbesar di seluruh daerah yang ada di Fork Forest.
Airnya benar-benar sangat biru, suhunya pun hangat dan menyegarkan. Tepinya dipenuhi dengan beberapa karang dan pasir putih yang terhampar luas di sana. Sungai itu lebih mirip seperti laut, hanya saja bentuknya memanjang dan mengalir ke seantero Fork Forest terkecuali pusat kota dan sekitarnya.
Dearly kira dalamnya hanya seperti sungai-sungai pada umumnya. Tapi ternyata dugaannya salah, bahkan kedalaman sungai itu melebihi dalamnya lautan di bumi. Dia tak memiliki palung atau semacamnya. Dasarnya juga berkelok-kelok seperti sungai pada umumnya. Hanya saja beberapa bagiannya yang menjorok ke dalam.
Dearly mampu melihatnya dengan jelas akibat cahaya terang yang masih menyinari sungai itu walau berada di kedalaman berapapun. Dasarnya saja terlihat dengan sangat detail dari atas sini. Air ini seolah adalah kaca yang dipasang untuk memenuhi lubang besar ini. Dan seluruh air sungai ini pun seperti oksigen, dapat dihirup sehingga mereka tak bersusah payah menahan napas untuk menyelam di sungai dengan kedalaman beribu kilometer itu.
"Wow, aku tak tahu kalau tempat tinggal para Elf air semenakjubkan ini." sama seperti halnya dengan Dearly, pemuda itupun tak henti-hentinya mengagumi setiap sudut dan dinding sungai itu ketika mereka bertiga menenggelamkan diri ke dalam sana.
"Tentu saja. Aku ingat pertama kali saat Patrisia mengajakku berkelana untuk pertama kalinya. Dan tujuan kami adalah sungai ini," ceritanya pada Dearly dan Etherd.
"Woah, berarti ini bukan pertama kali kau kemari. Pantas saja kau tak heran sedari tadi."
Ortora tersenyum malu-malu. "Begitulah...oh ya, di sana tempat tinggal para Elf air. Sebaiknya kita coba meminta batuan temanku saja. Ikuti aku!"
Mereka berdua pun berenang mengikuti kemana Ortora pergi. Gadis itu mengarah ke sebuah terumbu karang raksasa di depan mereka. Ternyata sungai ini juga memiliki terunbu akrang sama seperti laut. Mungkin para Elf air tinggal di setiap terumbu karang mereka masing-masing.
Ortora berhenti dan mengetuk pintu terumbu karang itu. Baiklah, sekarang Dearly benar-benar serasa bermimpi. Seolah tahayul mengelilinginya semenjak dia pertama kali menceburkan diri ke dalam sungai aneh ini. Lihatlah, terumbu karang saja punya pintu dan jendela, bahkan ada tingkap di atas sana.
Tak lama kemudian, muncul dari balik pintu seorang pemuda tersenyum ke arah Ortora. Perawakannya gagah dan tinggi tegap, kulitnya agak berwana kehijauan seperti lumut, serta ada selaput-selaput tipis yang menghubungkan jari-jari kaki dan tangannya. Tak lupa di leher pemuda itu yang dilengkapi dengan insang seperti ikan kebanyakan. Sungguh menunjukkan ciri khas seorang Elf air.
"Hai Ortora, lama kau tak datang kemari," sapa pemuda itu.
"Yah, maafkan aku. Patrisia tak mengajakku kemari setelah itu, kami mengelilingi Fork Forest juga selain tempat ini."
Pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil terkekeh. "Maafkan aku, ayo masuk. Mereka pasti temanmu, bukan? Kenalkan aku Quartos," ucapnya memperkenalkan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/149159621-288-k114985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
World of Elves ✔
خيال (فانتازيا){END} Dearly terkejut ketika mendengar sebuah ledakan yang terjadi di dekat hutan kecil belakang rumahnya. Karena penasaran, akhirnya Dearly mengajak Pansy--sahabatnya untuk melihat ledakan besar tersebut. Awalnya, Pansy berpikir jika itu adalah led...