Dearly dan Pansy telah sampai di gua. Dengan cepat Dearly membuka kembali pintu gua itu. Selanjutnya mereka berdua keluar bersama dengan Jerk juga para kuda.
Dearly dan Pansy mempercepat pacuan mereka menuju Swampland. Semoga saja tidak terjadi apa-apa. Entah mengapa Dearly merasa sesuatu telah terjadi dan itu berhubungan dengan para Elf. Semoga saja Rexana tak bertindak bodoh untuk kesekian kalinya.
Dearly dan Pansy telah sampai di istana Zaquena. Kemudian cepat-cepat menemui Patrisia dan kawan-kawan. Ah, ternyata mereka ada di kamar. Tapi di sana hanya ada Ortora, Lilian, Patrisia, dan juga Etherd. Kemana yang lain?
"Patrisia, maafkan aku telah nekat pergi ke sana tapi kami menemukan petunjuk," ucap Dearly meminta maaf.
"Apa?" tanyanya. Aneh, kenapa raut wajah mereka seakan dirundung kesedihan. Apa yang terjadi?
"Sebelum itu...ada apa dengan kalian?" tanya Pansy. Rupanya ia juga berpikiran sama dengan Dearly.
"Herena, Maxsmery, Rhytm, dan Gerenadia diculik Rexana saat kami memintanya kembali ke kota. Ini salahku, seharusnya aku tidak..." sesal Patrisia. Raut mukanya terlihat sangat sedih akan kejadian itu. Sementara Pansy dan Dearly terkejut mendengar hal itu.
"Mengapa mereka bisa diculik?"
Ortora menghela napas berat. Semua orang yang berada di sana terlihat menyesal. "Rexana tahu ada manusia di sini. Dia curiga kepada kami, dan yang prajuritnya temukan adalah teman-teman kita."
Dearly terbelalak. Kenapa Rexana bisa tahu dia dan Pansy adalah manusia. Ini tidak masuk akal. Rexana bahkan tidak pernah melihat mereka ataupun tahu mereka datang ke Fork Forest. Ada sesuatu yang ganjal.
"Kara!"
Kara? Dearly benar. Kara bisa saja yang menyebabkan Rexana tahu akan keberadaan manusia di sini. Ortora tak habis pikir mengapa neneknya mau saja bersekongkol dengan ratu bengis seperti dia. Apakah pikiran sang Kara terlalu sempit untuk memahami hal ini? Ayolah, dia bahkan adalah seorang duta besar yang dikenal dekat karena kepintarannya.
"Tapi kenapa dia bisa seperti itu?"
Tak ada yang mengetahui jawabannya. Semuanya hening sampai Dearly mengatakan sesuatu tentang Aegis.
"Kita tak bisa seperti ini. Tempat ini harus kembali damai. Kita harus secepatnya mencari Aegis!" cemas Dearly.
"Kalau gitu kita harus bergegas sekarang, tak ada waktu lagi," tambah Pansy.
Patrisia ingin menyela. Tapi ketika mendengar Dearly menjelaskan sesuatu tentang Aegis, tekadnya timbul ke permukaan. Dia salah menilai dua menusia itu. Mereka bukan manusia biasa. Seharuanya dia bersyukur karena mereka berkenan untuk membantu bangsa Elf dari kehancuran yang diciptakan Rexana sendiri.
Setelah semuanya sepakat, mereka bergegas memutuskan untuk memecahkan misteri ini di tahap pertama. Dearly bersyukur akhirnya ia bisa meyakinkan teman-temannya untuk menjalankan misi ini.
"Tidak mungkin kalau kita semua ikut, harus ada yang tinggal," ucap Ortora.
"Bagaimana kalau aku dan Ortora saja yang tinggal. Aku tak terlalu suka pertikaian seperti ini," ujar Lilian agak khawatir.
Dearly menghela napas. Dia tahu Elf bintang menyukai perdamaian. Mereka selalu saja enggan untuk turun ke medan pertempuran.
Akhirnya, mereka semua setuju dengan usul Lilian. Kakak-beradik itu akan memata-matai keadaan kota. Setidaknya menjaganya supaya tak ada situasi yang amat genting.
"Baiklah kita pergi sekarang, sampai jumpa Otora, Lilian."
Dearly, Pansy, Patrisia, dan Etherd pun pergi mencari petunjuk pertama di bulan Fordomera dengan kendaraan kuda terbang yang diberikan ibu bibi Ghe. Ah, dia benar. Dearly pasti akan membutuhkannya. Oleh karena itu, dia memberikan dia dan Pansy kuda terbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
World of Elves ✔
خيال (فانتازيا){END} Dearly terkejut ketika mendengar sebuah ledakan yang terjadi di dekat hutan kecil belakang rumahnya. Karena penasaran, akhirnya Dearly mengajak Pansy--sahabatnya untuk melihat ledakan besar tersebut. Awalnya, Pansy berpikir jika itu adalah led...