SPESIAL HARI INI UPDATE DUA PART. LAGI PENGEN MOOD GUE UPDATE DUA PART;)
Happy Reading;)
Meja makan berukuran cukup lebar dengan bentuk kotak sudah ditempati oleh empat orang disetiap sisinya.
Malam ini keluarga pak Zain sedang berkumpul untuk makan malam bersama. Bindy yang memegang sendok ditangan kanan dan garpu ditangan kiri mengaduk makanan yang ada dihadapannya. Sambil menunggu makanan yang ada didalam mulut tertelan.
"Kita sudah lama tidak pergi berlibur" ucap pak Zain menghempas keheningan yang sedari tadi tercipta.
"Emm iya betul. Emangnya papa ngomong gitu mau berlibur kemana?" Respon bu Vera
"Enaknya sih daerah pantai. Disana kan ada pasir pantai dan juga air laut. Kita bisa main-main disana menikmati pemandangan sore saat terbenamnya matahari dan menikmati pemandangan pagi saat terbitnya matahari" usul pak Zain.
"Ide bagus tuh. Kapan rencananya pah?" Tanya bu Vera.
"Sabtu minggu. Kan El libur sekolahnya. Sabtu minggu jam kuliah Sean juga kosong" usul pak Zain.
Bindy hanya diam. Mencerna setiap kata yang keluar dari mulut papahnya. Setelah sekian lama bahkan hampir tidak pernah mengatakan hal itu.
Sementara Sean sibuk berkutat pada makanan dan hape yang dia pegang.
~~~~
Suasana kantin cukup ramai hari ini. Semua bangku yang tersedia sudah tidak lagi ada yang tersisa. Karna saking padatnya murid yang ketempat itu. Lima sejoli yaitu Bindy, Rabin, Robin, Kezia, dan Ferdi hanya berdiri diambang kantin.
"Gue bingung kenapa bisa rame" Ucap Rabin matanya menatap depan dengan pandangan kosong.
Ferdi yang berada disebelahnya menoleh. "Gue bingung kenapa lo nanya itu"
"Gue lebih bingung kenapa si Rabin bingung. Lo bingung juga gak?" Tanya Robin.
"Bingung" jawab Kezia.
Ferdi menggelengkan kepala tak percaya. "Ini sungguh membingungkan"
"Kenapa pada bahas bingung?" Celetuk Bindy.
"Gatau gue juga bingung" Respon Rabin.
"Sudah-sudah. Mending kita kewarungnya bu Yuri. Tuh udah agak longgar antriannya" akhirnya salah satu orang yang otaknya agak bener pun menyelesaikan kebingungan yang terjadi pada empat orang itu.
Mereka mulai memesan makanan dan minuman secara mandiri alias sendiri-sendiri. Dan berniat makan didalam kelas saja. Karna untuk makan dikantin sudah tidak ada tempat. Makan ditaman? Itu merupakan kawasan dilarang membawa makan dan minum.
Mereka kembali kekelas dengan membawa makanan yang tadi dibeli dikantin. Duduk melingkar dengan dua meja yang seketika dijadikan meja makan.
Seseorang berdehem diambang pintu. Membuat ke lima-nya menoleh berbarengan. Orang itu menarik bangku untuk dirinya duduki. Keadaan kelas saat itu sepi.
"El kenapa kamu makan makanan kantin?" Ada jeda. "Kamu gak bawa bekal memangnya?"
Yang lain melihat orang itu dengan pandangan bingung. El? Siapa El?
Seakan tau arti dari tatapan itu. "El itu nama dia" Ucapnya sambil menunjuk kearah Bindy.
"Mau ngapain kesini?" Bindy to the point.
"Mau mastiin kamu aman" jawabnya.
"Emangnya dia siapa lo?" Kezia bersuara.
Orang itu hanya tersenyum dengan makna yang sulit diartikan. Setelah memastikan Bindy aman, dia mengusap puncak kepala Bindy, kemudian bangkit berdiri dan pergi dari dalam kelas tersebut meninggalkan banyak pertanyaan dibenak empat orang itu. Terlebih orang yang bersangkutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rabindy
Teen FictionRank #5 harta Rank #110 kocak "Tangis mu adalah sumber luka. Sedangkan tawamu yang sekarang adalah sumber kebahagiaan. Teruslah tertawa, agar aku bahagia." - Rabin Satya Cendana - *** Sebelumnya maaf, ini masih kerangka cerita. Blm jadi cerita utuh...