Part 20

29 8 1
                                    

"Shittttt" teriak seorang cowok sambil membanting meja. Kondisinya tak karuan. Bagaimana bisa? Bagaimana?

Dirinya sudah dipastikan bakal tersingkir. Terbukti semua langsung tergila-gila sama skil Rabin bermain bola. Bahkan fans nya yang lumayan banyak sebelumnya langsung berpindah ke Rabin. Dirinya terlupakan.

Cowok itu menggebrak meja dengan keras. Hasilnya jemarinya langsung memerah.

Masih mending kapten futsal nya Dirga. Karna dia masih punya fans, walaupun.. gak sebanyak Dirga. Sekarang? Tidak ada. Semua berpindah. Fans nya dan fans Dirga semuanya ke Rabin.

Ken. Ken sedang ngamuk-ngamuk saat menerima kenyataan yang sekarang. Gak. Ken sampai sekarang gak terima itu.

Biar bagaimanapun dia harus lebih baik dari sekarang. Setidaknya dia mau seperti dulu.

"Gue harus mikirin cara nyingkirin dia!" Ucapnya dengan tekad yang bulat.

"Gue bisa bantu lo" bariton seseorang membuat Ken menoleh ke sumber suara.

Ken menatapnya tak mengerti.

"Gue bisa bantu lo" ulang orang itu.

"Apa yang ngebuat lo mau bantu gue kak?" Tanya Ken.

"Yailah gak usah panggil kak. Kayak sama siapa aja"

"Iya oke. Emang apa?"

"Lo gak perlu tau. Yang penting niat kita sama dan searah"

Ken tampak berpikir.

"Tapi masalahnya gue gak tau apa yang bakal gue lakuin" keluh Ken.

"Tenang. Gue tau" jawab cowok itu.

"Gimana?"

"Begini..." Cowok itu memberi tahu rencana nya untuk menyingkirkan Rabin.

~~~~

Lima sekawan sudah berada di rumah Bindy, tepatnya di ruang musik. Mereka pingin latihan musik. Karna ada tugas harian ke dua yang di kasih bu Ningrum.

Semua sudah di tempat masing-masing. Sesuai dengan kemauan semuanya. Robin di depan papan piano. Disebelahnya ada Kezia dengan memegang mic, karna dia kan yang bagian bernyanyi. Dan sebelah Kezia Bindy dengan memangku gitar. Sebelah Bindy ada Rabin yang memegang kaleng isi beras, karna kemarin dia nge request, jadi itulah yang dia mainkan, ditambah dia juga yang ditugaskan bernyanyi. Sebelah Rabin ada Ferdi yang menduduki bas.

Semua akan membawakan lagu. Dan lagu yang akan mereka bawakan adalah lagu dari Peterpan - Semua Tentang Kita.

Mereka memilih itu lagu katanya mau nyoba-nyoba lagu galau gitu. Dan juga sinkron sama suaranya Rabin dan Kezia.

Robin memulai memainkan piano. Dan Rabin bernyanyi pada bagian pembuka, disambung dengan Kezia, dan bagian reff si Rabin lagi.

"Eh bentar deh bentar" Bindy menyelak.

"Gue seketika lupa ama kunci gitar. Ajarin gue lagi sini" Bindy berucap sambil menatap Rabin.

Rabin pun mendekat ke Bindy.

Bindy menceritakan apa aja yang membuatnya lupa. Rabin pun mengerti. Karna belajar gitar yang sebelumnya Bindy suka lupa pada kunci tersebut.

Bindy sudah menaruh jari nya pada senar gitar. Bersiap buat diajarkan.

'Hmmmmm...
Mencintaimu pun adalah bahagia untuk ku...
Bahagia untuk ku...'

Rabin bergumam nyanyian itu seraya membenarkan jari Bindy ke titik senar yang benar.

RabindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang