- AZ 2 -

27.3K 928 14
                                    

Saat ini aku sedang berusaha mencari penghuni yang tepat untuk menempati hati ini.
-MAS-

✿✿✿

Pagi ini keluarga Al-Furqon sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama.

"Meskipun nasi goreng buat sarapan, masakan Bunda emang gak ada duanya. Aku aja gak sadar ternyata udah habis makannya." Wanita paruh baya yang mendengar pujian dari anak laki-lakinya itu tersenyum lembut.

"Paling ntar kalau kamu ada istri, kamu juga bilang gitu ke dia. Jadi enggak usah ngereceh," ujar Bundanya yang membuat sang anak melongo takjub.

"Bunda tau istilah receh?" tanyanya. Sang Ayah yang mendengar itu terkekeh pelan, ia merasa geli dengan tingkah istrinya yang sudah tua tapi bisa tahu akan istilah remaja zaman sekarang.

"Bunda kamu ini selalu upgrade, Am. Kamu aja yang terlalu sibuk sampai enggak upgrade keinginan kami berdua," sahut sang Ayah yang membuat sang anak hanya menghela nafas panjang seraya mengulas senyum canggung.

"Makanya Am, cari istri gih. Gak mau apa ngasih Bunda sama Ayah cucu?" Wanita dengan perut buncit yang duduk di depannya berucap sambil menahan tawanya.

"Kan Teteh Aisyah udah tuh, bentar lagi juga lahir. Jadi apa bedanya?" tanya laki-laki itu kepada kakak perempuannya yang tengah hamil tua.

Muhammad Amar Syahid, pemuda 23 tahun dengan paras tampan ini adalah anak kedua sekaligus bungsu dari keluarga Al-Furqon. Di usianya yang muda, Amar sudah menjadi CEO di perusahaan Ayahnya yang tentu saja berkat dari kerja kerasnya selama ini. Dimulai dari menjadi karyawan biasa, hingga akhirnya ia berhasil mendapatkan amanat dari sang Ayah untuk memimpin perusahaan yang sudah membuka cabang di beberapa kota maupun negara.

Terkenal tampan, mapan, baik hati, ramah, sopan, santun, dan juga taat agama membuat wanita mana saja kepincut akan pesona pria satu ini. Namun, orang tuanya harus masih bersabar untuk mendapatkan calon menantu dari putra mereka ini. Karena sampai sekarang masih belum ada perempuan yang berhasil menarik perhatian pria satu ini.

"Ya bedalah Am, Bunda pasti ingin kamu juga ngasih cucu. Apalagi kamu anak laki-laki satu-satunya, pasti Bunda seneng banget pas liat kamu nikah," ujar Fikri, kakak iparnya yang merupakan suami dari Aisyah.

"Tuh, Fikri aja ngerti masa kamu gak sih Am. Masa iya Bunda teh harus nunggu bertahun-tahun lagi, keburu diajak sama malaikat Izrail." Amar yang mendengar ucapan sang Bunda dengan cepat menatap sang Bunda.

"Bunda teh ngomong apaan, jangan gitu. Iya iya Amar paham, doain aja semoga pencarian Amar cepat selesai dan membuat hasil."

Yang selanjutnya langsung diaminkan oleh keluarganya.

✿✿✿

"Lemes banget Am, kunaon?"

Amar menghela nafasnya saat mendengar pertanyaan dari sekretarisnya sekaligus sahabatnya itu, namanya Irsyad.

"Biasalah Bunda memintaku untuk cepat menikah," jawabnya setelah duduk di kursi kebesarannya yang langsung disambut kekehan oleh sahabatnya itu.

"Ya iyalah, Am. Kamu itu sudah umur segini masih aja belum nikah, tidak mau seperti aku nih yang bentar lagi bakal jadi bapak?" ujar Irsyad setengah mengejek.

"Aku bukannya tidak mau, tapi belum nemu yang pas. Kamu tau sendiri udah berapa banyak proposal ta'aruf yang aku kirim tapi tidak ada yang klop di hati," ucap Amar setelah meletakkan kembali salah satu dokumen ke atas mejanya.

Irsyad yang mendengar perkataan Amar memutar bola mata malas, jengkel akan sikap bos sekaligus sahabatnya itu.

"Gimana mau pas, proposal dari si perempuannya aja cuma kamu lihat depannya doang. Habis itu bilang engga pas," sahut Irsyad yang hanya ditanggapi senyuman kecil oleh Amar yang kemudian kembali sibuk dengan dokumen-dokumennya.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Irsyad, ia hanya melihat halaman pertama dari proposal ta'aruf dari pihak perempuan. Entah kenapa ia merasa tidak cocok, padahal belum mengetahui secara lanjut.

Tapi ia yakin, bahwa ada seorang penghuni yang tengah menunggu pemberhentian dihatinya. Maka dari itu ia terus mencari, entah sampai kapan.

✿✿✿

Assalamualaikum semua:)
Gimana nih partnya? Beda banget kan? Wkwk, jelas dong.

Di part sebelumnya udah aku kasih tau kan kalo AMZAH bakal aku rombak habis-habisan, jadi jangan kaget kalo part selanjutnya akan berbeda dengan part sebelum direvisi:)

Yaudah, sekian buat part ini. Jangan lupa vote dan komen:☽
Salam sayang dari penulis amatir, Mhaa♡

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

AMZAH [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang