Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaratuh semuaa!!
WARNING! PART INI MENGANDUNG TINGKAT BAPER YANG ASKSHZHAJ😭☝🏻❤️
SELAMAT MEMBACA!!
Dari banyaknya luka lampau, atas izin Allah aku menjadikanmu sebagai penyembuh lukaku hingga surga-Nya kelak.
- ZAF -
✿✿✿
"Assalamu'alaikum, Am. Bagaimana kabarmu?" sapa Thariq seraya memeluk sekilas Amar yang menyambutnya dengan senang hati.
"Wa'alaikumussalam, Bang. Alhamdullilah baik. Bagaimana dengan Abang sendiri?" tanya Amar seraya duduk di kuris kantin rumah sakit.
Saat ini, keduanya memang berada di rumah sakit keluarga Zahra. Amar yang mengantarkan bundanya untuk menjenguk sepupunya yang baru saja melahirkan, sedangkan Thariq yang hari ini memang masuk kerja.
"Alhamdullilah baik, Am. Hm, ada keperluan apa kamu ke sini? Apa ada keluargamu yang sakit?" Thariq bertanya setelah merasa penasaran akan keberadaan adik tingkatnya itu di rumah sakit ini.
Amar menggeleng cepat. "Ah, itu, bukan Bang. Saya hanya mengantarkan bunda ke sini, alhamdullilah sepupu saya baru saja melahirkan."
Thariq mengangguk kecil. Selanjutnya, kedua laki-laki itu berbincang ringan. Sebenarnya, Thariq ingin membahas perihal lamaran Amar pada Zahra tempo hari. Namun, setelah dipikir lagi ia tak mau membuat adik tingkatnya itu malu.
"Zidan?"
Lamunan Thariq buyar saat mendengar Amar menyebutkan sebuah nama. "Kenapa, Am?" tanya Thariq sambil melihat ke arah yang menjadi perhatian Amar.
"Oh, tidak apa-apa, Bang. Hanya saja barusan saya melihat karyawan saya," jawab Amar seraya menunjuk ke arah dua orang yang sedang berbincang. Salah satunya perempuan yang merupakan suster.
Detik itu juga, Thariq teringat ucapan Yusuf beberapa waktu yang lalu.
"Riq, meskipun kamu tidak mengenal dia, tapi Abang harap kamu selalu was-was akan gelagatnya jika bertemu. Dia merupakan salah satu orang yang membuat masalah ini terjadi," ucap Yusuf sambil memperlihatkan sebuah foto seorang laki-laki.
"Dia karyawan di perusahaan kamu, Am?" tanya Thariq memastikan. Amar mengangguk membenarkan. "Dia kepala keuangan di perusahaan, sejauh saya mengenal dia orang yang profesional dalam bekerja."
Thariq hanya mengangguk kecil. Kembali diperhatikannya interaksi antara dua orang yang tak jauh dari mereka tersebut. Namun, beberapa saat kemudian Thariq gelagat mencurigakan dari Zidan.
Terlihat Zidan yang memberikan sebuah amplop tebal kepada suster tersebut. Tanpa ditanya, Thariq tahu pasti apa isinya.
"Am, maaf sebelumnya. Bukannya aku ingin menuduh karyawanmu yang bukan-bukan, hanya saja dia merupakan orang yang diperingati oleh bang Yusuf agar selalu diwaspadai gerak-geriknya," ujar Thariq.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMZAH [Selesai]
Spiritualcr cover from pinterest : cover story (@covermy002) & watermelon_ (@iniristiani259) ______________________________________ Ini kisah sederhana dari seorang gadis bernama Zahra Amiera Firdausi. Setelah berusaha melupakan kenangan pahit masa lalu, Zah...