- AZ 25 -

8.5K 348 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaratuh semuaa...

Maaf yaa, AMZAH updatenya agak lama jaraknya sama chapter sebelumnya. Karena kemarin itu ada beberapa hal yang aku urus, tapi yang penting hari ini AMZAH update!

SELAMAT MEMBACA!

Atas kehendak-Mu, aku dengan ikhlas menerima skenario yang Engkau tuliskan untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atas kehendak-Mu, aku dengan ikhlas menerima skenario yang Engkau tuliskan untukku.

- ZAF -

✿✿✿

Zahra melirik Thariq yang sedang menahan tawa, sedangkan ummi dan abinya nampak tersenyum geli. Hal itu membuat Zahra semakin bingung harus bagaimana menghadapi kakak keduanya, Yusuf yang saat ini melakukan panggilan video padanya.

"Amie, jawab Abang. Kenapa malah ngelirik kanan kiri gitu?" Terdengar suara Yusuf yang terlihat sangat serius, terlihat dari ekspresinya tegang.

Dibalik cadarnya, Zahra hanya bisa tersenyum kaku. Seharusnya yang menjelaskan di sini adalah Thariq, tapi kenapa malah dirinya yang dibanjiri pertanyaan?

Hal ini berawal dari setelah sarapan, Thariq mendapatkan telepon dari kakak keduanya itu. Namun, saat panggilan akan diakhiri, tiba-tiba saja laki-laki itu membahas perihal lamaran yang datang untuk Zahra kemarin.

Mengetahui hal itu, tanpa mendengar penjelasan lanjut dari Thariq, Yusuf langsung mengalihkan panggilan suara ke panggilan video dan meminta Thariq untuk memberikannya pada Zahra. Kemudian, di sinilah Zahra.

"Atuh si abang ih, kenapa malah nanya Amie? Tanyain ke A' Thariq dulu, biar jelas. Kemarin aja Amie ngeblank," cicit Zahra di akhir kalimatnya.

Thariq semakin tak bisa menahan tawanya. Sebenarnya salahnya juga kenapa tidak langsung menjelaskan pada kakaknya itu. Namun, karena dirinya mempunyai sifat jahil yang over dari saudaranya, akhirnya tanpa direncanakan terjadilah hal ini.

"Tapi 'kan kamu yang dilamar," ujar Yusuf yang terdengar tak mau kalah. Akhirnya Zahra hanya bisa menghela nafas panjang.

"A' Yusuf, udah atuh. Kasihan Zahranya jadi tertekan gitu kamu tanyain kayak gitu." Fatimah yang sejak tadi hanya menjadi pendengar di sebelah Yusuf, akhirnya bersuara.

Terlihat Yusuf yang ingin mengatakan sesuatu lagi namun tak jadi sebab Fatimah kembali bersuara. Dalam hati, Zahra sangat berterima kasih kepada kakak iparnya itu.

Setelah Thariq mengatakan akan menjelaskan nanti, akhirnya panggilan itu berakhir. Terlihat Zahra yang merasa lega, hal itu mengundang tawa Thariq yang sejak tadi ia tahan.

"Kamu ini A', jahil banget ngerjain adeknya," celetuk ummi membuat Thariq kembali terkekeh. "Si Aa' nih emang," lanjut Zahra.

Abi hanya menggeleng pelan, tak habis pikir dengan interaksi kedua anaknya itu. "Udah, udah. Sekarang Abi mau pergi kerja dulu, nanti siang Abi ada operasi," ujar abi seraya berdiri diikuti oleh ummi.

AMZAH [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang