Hari ini aku kembali lagi ke sekolah. Kini aku sudah naik kelas, sekarang aku sudah kelas 11. Monic berjalan melewatiku begitu saja.
"Tumben tu anak nggak nyinyir" tanya Vibi
Akupun menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Vibi.
Sudahlah, tutup semua lembaran. Aku ingin berjuang demi citaku terlebih dahulu. Bukan itu saja, aku juga harus segera menyelesaikan masa SMA ku supaya Mas Angga segera menikah dengan Mbak Nadia. Aku tak ingin melihat Mbak Nadia menunggu.
Satu tahun kemudian......
"Mas Teguh, apa kau masih mengingatku? Sebentar lagi aku akan melaksanakan UNBK. Doakan aku ya Mas" batinku.
Entah semenjak perpisahan itu Mas Teguh tidak ada kabar sama sekali. Semuanya offline. Yang terpenting bagiku sekarang adalah belajar, belajar, dan belajar.
Inilah masa yang paling menegangkan buatku. Aku mengikuti tes SBMPTN di salah satu Universitas. Setelah UNBK aku tempuh. Dan hari ini, pengumumannya.
Ku lihat ada Mas Angga, Mbak Nadia, Ayah, dan Bunda yang sudah menunggu kepulanganku.
"Mas, Mbak, Maaf ya" ujarku
Mas Angga beranjak dari duduknya
"Maaf jika Sisil nyuruh kalian bulan depan harus nikah" tambahku
Mas Angga merebut amplop yang ada di tanganku.
Iya, aku lulus dan diterima di Universitas yang aku impikan. Dan aku diterima di S-1 Ilmu Keperawatan. Semuanya orang memelukku, dan Bunda. Bunda menangis terharu.
Akhirnya Mas Angga dan Mbak Nadia akan segera menikah. Cukup rumit untuk melakukan pengajuan. Mbak Nadia juga harus menjalani beberapa Tes terlebih dahulu.
Sementara aku, aku disibukkan dengan jadwal kampusku. Ya seperti itulah, anak baru sibuk - sibuknya.
*Pedang Pora*
Rekan - Rekan Mas Angga sudah bersiap. Mbak Nadia tampil cantik bak princes di negeri dongeng dengan balutan gaun warna hijau.
Setelah dari kamar Mbak Nadia, aku menyusuri ruang tempat hidangan. Hahaha aku lapar ya mungkin? Tidak, aku hanya memastikan apakah ada yang kurang atau tidak?
Seorang lelaki dengan masker dan jaket bomber mengendap - ngendap memasuki gerumunan tamu. Aku berlari ke kamar Mas Angga.
"Dek, ada apa? Ketok pintu dulu napa sih??"
"Ada penyusup Mas"
"Mana ada penyusup? Ngaco kamu ini. Diluar banyak yang berjaga"
"Adek jangan takut, biar abang yang hadapi" sahut Mas kiki.
"Awas lu jadikan adek gue korban PHP lu"
"Udah dek, keluar sana. Mana ada penyusup. Ntar kalau kelamaan disini di gombalin bang kiki terus mau apa?" Tegur Mas hilda
Kamar Mas Angga sangat padat, di penuhi lelaki berseragam loreng. Mereka bersahabat sejak di Akmil. Jumlahnya 5 ekor. Mas Angga, Mas hilda, Mas Kiki yang suka PHP, Mas Putra, dan Mas Reyza. Ehh ralat, 5 orang bukan 5 ekor
Hahaaa author ngantuk deh kayaknya 😂, tapi demi kalian author bela - belain deh 😍. Sayang author nggak 😅
Upacara pedang pora berlangsung. Siapa yang tidak meleleh dibuatnya.
"Jika saja kamu ada disini Mas Teguh" batinku.
Penyusup tadi menabrakku saat aku hendak maju untuk melihat lebih dekat upacara pedang pora.
Aku mengikuti penyusup tadi.
"Hey!!! Tunggu" teriakku
Penyusup itu melihatku dan kabur dari pintu dibelakang. Tunggu, mata itu. Aku mengenal mata itu. Mas Teguh, itu mirip mata Mas Teguh. Tapi apa mungkin?? Mungkin saat ini Mas Teguh sedang dinas. Huff, hanya rasa rindu yang membuat ku gila. Semuanya tentang Mas Teguh.
Bahagia buat Mas Angga dan Mbak Nadia. Tapi aku bersedih. Kenapa?? Buku diaryku hilang. Tidak ada yang mengaku melihatnya.
Tentang perasaan ku, tentang kadal ijo. Semua tertulis di buku itu. Kenapa harus buku? Apa berharganya buku itu? Padahal ada laptop di mejaku. Siapa pencurinya??
Atau mungkin, aku harus melupakan kamu Mas?
*Proses Belajar*
Semester satu ✔
Semester dua ✔
Semester tiga ✔
Semester empat ✔
Semester lima ✔
Semester enam ✔
Semester tujuh ✔
Semester akhir 😇
Kalian tau di mana posisiku sekarang???
Aku sedang berada di posisi akhir. Perjuangan yang tidak mudah, empat tahun sudah aku melaluinya. Dan kini adalah penentuan ku selama empat tahun tersebut.
Cari bahan buat skripsi, begadang selesaikan skripsi, pengajuan, Revisi lagi, kapan sidangnya??
"Ok, semoga ini revisi terakhir. Cukup sekali revisi saja. Buruan ketok palu" dumelku.
Dan, hasilnya minggu depan aku sidang.
Sampailah aku dirumah. Aku membuka ponselku. Tidak percaya apa yang aku lihat. Mas Teguh mengirim tujuh foto. Dan foto yang dikirim setelah aku download adalah foto ketika saat kebersamaan ku dengannya.
Foto itu sudah bertahun - tahun yang lalu, kau masih menyimpannya Mas? Kamu apa kabar? Minggu depan aku sidang. Dan mungkin tiga bulan lagi aku akan wisuda Mas. Aku harap kamu datang Mas.
Readers, author langsung skip nih ceritanya 😁
Tetap enjoy ya 😇😃
Penasaran bukan endingnya ?? 😅😅
Terimakasih buat Vote, dan komentar kalian ya 😉😉
Author coba perbaiki lagi 😃
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kapten
Romance#Tersedia di google play store / play book# (Series 1 & 2) "Bersabarlah menungguku kembali di setiap tugasku, akan ku hadiahkan sebuah pertemuan sebagai buah penantianmu" -Lettu Teguh Prayogo- "Laksanakan tugasmu, sebagaimana bentuk pengabdianmu. P...