4

202 11 2
                                    

"Apakah kau yakin dengan keputusanmu?"

"Saya sangat yakin pak" Bella beranjak dari duduknya dan memberi hormat untuk terakhir kalinya, sungguh jika dia bukan atasannya dia tidak akan sudi bahkan hanya memandang wajahnya.

Bella melangkah keluar ruangan, namun sebelum kakinya benar-benar meninggalkan ruangan yang saat ini begitu menyiksa bagi Bella.

"Sayang sekali, jika kepolisian harus kehilangan seorang bertalenta seperti dirimu"

"Maaf apa bunga mawar merah ada, saya dari tadi mencarinya dan mencoba bertanya tapi sepertinya--"

"Ah maafkan saya nyonya akan saya ambilkan, nyonya ingin berapa tangkai?"

"Rangkaikan saya satu bucket yang indah"

"Baiklah" Bella berlalu, tidak lupa memberikan senyum kepada pelanggannya. Dia sengaja menanam bunga mawar merah karena bunga tersebut cepat layu pantas saja nyonya tadi kesulitan mencarinya
"Ini nyonya satu bucket mawar merah"

"Terimakasih, cantik sekali saya suka rangkaianmu sangat rapi"

"Anda terlalu memuji nyonya"

"Jangan panggil saya nyonya,panggil saja mrs.Kate. karena sebentar lagi saya akan menjadi pelanggan disini"

"Baiklah" Dia sangat hangat baru pertama kali aku menemukan seseorang yang sangat nyaman ku ajak bicara seperti mrs.kate, Ya setelah Ibuku meninggal setidaknya tidak ada lagi "Bunga mawar merah memang sangat cocok diberikan untuk seseorang yang paling kita sayangi"

"Kau benar"

"Apakah itu untuk suamimu mrs.kate?"

"bukan ini untuk anakku"

"Wah pasti dia sangat cantik sepertimu"

"Dia seorang laki-laki"

"Ah maafkan saya mrs.kate"

"Tak apa, ngomong-ngomong siapa namamu?"

"Bella"

"Nama yang indah saya selalu ingin memiliki anak perempuan yang cantik sepertimu"

"Anda sudah memiliki anak laki-laki saya yakin dia sangat tampan"

"Kau benar Bella hanya saja--"

Suara klakson dari mobil Mercedes-Benz S-Class yang terpakir persis didepan toko bungaku, membuat Mrs.kate mengurungkan niatnya mengobrol lebih lama denganku.
Aku yakin itu suaminya jika tidak mana mungkin seberani itu mengingatkan Mrs.kate hanya dengan membunyikan klakson.

"Ah maafkan saya Bella saya harus buru-buru, saya janji akan mampir kesini lagi"

"Mampirlah jika ada waktu mrs.kate"

Mrs.kate memeluku dengan hangat sebelum akhirnya benar-benar pergi, dari kelihatannya aku yakin dia orang terpandang tapi sama sekali mrs.kate tidak memperlihatkan sosok yang sombong bahkan dia memeluku sangat hangat, aku merasakan Mommyku hadir kembali dalam bentuk Mrs.kate, ah padahal aku baru pertama kali bertemu dengannya.Suadah jam 5 sore.

"Sebaiknya aku bergegas pulang jika tidak Ken akan menyerangku dengan pertanyaan yang menyebalkan" Semenjak Bella tinggal bersama Ken, dia seakan memiliki suami yang akan memarahinya jika pulang terlambat.

----------
"Kamu sudah pulang, apa yang itu?" melihat Bella membawa sesuatu ditangannya.

Entah sejak kapan Ken seperti membuat peraturan merubah panggilan kami menjadi Aku-Kamu meskipun belum pernah dia ucapkan secara langsung, namun Ken akan merajuk jika aku memanggilnya dengan sebutan Anda atau sesuatu yang lain, yang membuat seakan kehadirannya asing untukku.

He is ghost CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang