tangan Bella menyentuh knop pintu, dia sedikit takut untuk melihat kondisi Ken yang sesungguhnya.
clkek
Bella melihat sebuah pintu lagi dengan desain khusus, dia baru ingat yang dikatakan reseptionis tadi, jika harus menggunakan kartu akses untuk bisa masuk kedalam. Bella mengeluarkan kartu yang diberikan Kim tadi dan menempelkannya kesensor pintu tersebut.Saat pintunya terbuka Bella melihat, seorang pria terbaring lemah di tempat tidur, Pakaian Rumah sakit yang sedikit kebesaran ditubuhnya berbeda jauh saat Bella melihat arwah Ken yang selalu mengenakan jas mewah yang pas ditubuh atletisnya.
Bella mendekati ranjang tersebut, tanganya mengelus pergelangan tangan Ken yang terdapat dua tumpuk plester, sepertinya lengan tersebutlah yang selalu terkena suntikan, Bella mengusap wajah Ken yang pucat dan matanya yang selalu tertutup. tanpa sadar Bella menitikan air mata.
"Ken aku berjanji akan membuatmu bangun" terdengar seperti bisikan lembut yang mengenai telinga Ken. Bella juga mengecup kening Ken.
tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, seorang suster masuk mebawa troli berisi infus dan suntikan obat.
"Permisi nona" suster tersebut menginstruksi Bella agar minggir sedikit.
"Suster, bisa tolong ambilkan air untukku"
"Baik nona tapi tunggu setelah saya menyelesikan ini"
"Akhhhh" Bella berakting seperti orang dehidrasi berat "Sus kau bisa menyelesikannya nanti, tertunda beberapa menit tidak masalah bukan"
"Baik nona saya ambilkan" suster tadi meletakan sutikannya dan berjalan keluar.
Bella buru-buru mencari kapas, dan mengeluarkan sedikit cairan dari beberapa suntikan. sebelum suster tersebut kembali.
"Ini nona"
"terimakasih"
Suster tersebut keluar setelah menyelesaikan urusannya.
"Aku berjanji akan kembali Ken"
Bella bergegas keluar dan menemui Kim yang sudah lama menunggu di mobil.
--------------
Bella sudah duduk diatas ranjangnya, dia menimbang-nimbang haruskah dia menghubungi seseorang yang ada dipikirannya, Bella juga memikirkan beberapa kemungkinan yang terjadi jika dia menghubunginya.
"Hallo Uncle"
"Astaga, benarkah ini kau Bella"
"Iya Uncle"
"Bella kemana saja kau Daddy dan uncle mencarimu kemana-mana"
"Uncle Davis, Bella butuh bantuan Uncle"
"Bantuan apa, apakah kau sakit? dimana kau sekarang? uncle akan kesana"
"Tidak Uncle, Bella baik-baik saja"
"Kau dimana sekarang Bella Roberts?"
"Bella akan memberitahu Uncle, tapi uncle harus berjanji akan membantu Bella"
"Baiklah"
"Bella akan menemui uncle besok di caffe dekat rumah sakit"
"Baiklah, jaga dirimu baik-baik"
"Iya Uncle ku yang tidak laku-laku"
"Hey--"
Tut.tut..tut
sambungan telephon diputus secara sepihak, Bella langsung tertawa dia tahu reaksi Unclenya saat ini.Siang ini Bella sedang menunggu Uncle nya di sebuah Caffe terkenal dekat Rumah sakit tempat Unclenya bekerja. Memang melelehkan menjadi dokter, dihari Weekend seperti ini mereka harus tetap bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is ghost CEO
Mystery / ThrillerHidupku sudah sempurna,Menjadi CEO dari perusahaan yang kubangun sendiri, memiliki wajah yang tampan banyak wanita yang ingin menjadi kekasihku bahkan mereka rela hanya menjadi teman semalamku .Tapi aku bukanlah lelaki seperti itu, aku tidak pernah...