20

170 6 0
                                    

"Aku ingin kau mengajak Bella dalam rapat ini Vin"

"Tapi untuk apa aku mengajaknya Rey"

"Aku hanya ingin membuktikan sesuatu"

"Membuktikan apa?"

"Ini masalah hati Vin"

"Whoa, apakah playboy ini bisa merasakan jatuh cinta"

"Diam kau"

'Sayangnya Rey, aku juga sepertinya menyukai gadis itu' bisikan dari dalam hati Alvin.
"Baiklah biar aku usahakan"

-----------

Hari semakin sore, seluruh karyawan sudah bersiap-siap meninggalkan pekerjaan mereka tapi tidak dengan Bella pekerjaannya benar-benar harus diselesaikan hari ini karena Bella baru saja menciptakan sistem pengamanan baru dan harus diselesaikan jika tidak maka sistem baru itu justru mengundang virus-virus jahat.

"Baby Bell, sorry ya aku ngga bisa nemenin kamu lembur hari ini aku lupa ada janji dengan kakakku dia minta ditemenin fitting gaun pengantin"

"Ya Ampun Sar it's okay aku bisa menanganinya sendiri"

"Iya aku percaya tapi kan aku udah janji sama kamu baby Bell"

"Ngga papa lagian kakak kamu jauh lebih penting"

"Bener?"

Bella hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum berusaha meyakinkan sahabatnya kalo dia tidak apa jika harus ditinggal.

"Ahhh makasih Baby Bell" Sambil memeluk Bella dan menenteng tasnya "Take care Baby bell"

Bella juga sepertinya harus menelpon unclenya.
"Halo uncle"

"Halo Bell, ada apa?"

"Bella hanya minta ijin kalo hari ini Bella akan lembur masih banyak sekali pekerjaan yang harus Bella selesaikan disini uncle"

"Ya sudah, lagipula uncle juga sepertinya hari ini tidak pulang. Banyak sekali jadwal operasi, tapi kau jangan pulang sendirian Bell telepon uncle mungkin uncle bisa menjemputmu"

"Uncle keponakan cantikmu ini kan sudah besar"

"Iya tapi tetap saja kau wanita Bell"

"Baiklah Bella akan menelpon Uncle"

"Ya sudah, uncle masih harus mempersiapkan untuk operasi selanjutnya"

"Okay jaga kesehatan Uncle ku yang tampan"

Davis tersenyum mendengar ucapan manis dari Bella karena biasanya Bella akan mengatainya Uncle yang tidak laku-laku.
"Baiklah Bye"

"Bye Uncle"

Bella sekarang kembali berkutat dengan pekerjaannya, tapi perutnya tidak bisa dikondisikan dia baru ingat kalo dia melewatkan waktu makan siangnya hari ini, terpaksa Bella harus menunda pekerjaannya dan pergi ke kantin untuk membeli sedikit makanan dan membawanya kesini.

Bella beranjak dari duduknya dan pergi ke lantai bawah saat baru beberapa langkah Bella meninggalkan lift dia berpapasan dengan Reyhan dan para koleganya sepertinya mereka baru selesai meeting.

"Bella kamu belum pulang?"

"Ah, iya pak saya lembur hari ini" sambil memberikan Fake smile nya padahal Bella berharap Reyhan tidak akan menyapanya.

"Okay bekerjalah dengan baik"

Rey meninggalkan Bella untuk mengantarkan para koleganya kedepan lobby, Bella bisa bernafas lega sekarang karena Rey bersikap normal dan tidak mengganggunya hari ini.

Bella langsung menuju kantin dan memesan beberapa makanan.
"Saya mau chicken katsu + nasi, kentang goreng dan jus mangga dibungkus ya"

"Baiklah nona apa ada lagi"

"Cukup"

"Baiklah tunggu sebentar nona"

Sembari menunggu Bella membalas chat dari Sarah yang sepertinya sedang bahagia karena menemani kakaknya fitting baju pengantin, Bella ikut bahagia melihat sahabatnya bahagia. Namun dia juga jadi teringat dengan Ka Sheryl kalau Ka Sheryl masih hidup pasti dia juga sudah menikah.

"Ini nona" sapa pelayan yang memberikan pesanan Bella. setelah membayar Bella langsung beranjaka untuk kembali.

Dringg
Sura dari Handphon Bella membuatnya menghentikan langkah
"Selamat sore Pak Alvin"

"Selamat sore Bell, apa kamu masih di kantor?"

"Iya memang kenapa pak"

"Tolong kamu pergi ke ruang rapat 04 ada beberapa berkas saya tertinggal disana"

"Baik pak"

"Okay trimakasih Bell"

"Sama-sama pak"

'Ruang rapat bukankah itu satu lantai dengan ruang CEO, hah sungguh menyebalkan bagaimana kalau...hah tidak pak Rey kan sudah pulang tadi, okay ngga papa bell kamu hanya tinggal pergi kesana mengambil berkas lalu kembali bekerja mudah kan' Bella berusaha menyemangati dirinya sepertinya Reyhan jauh lebih menyeramkan daripada penjahat manapun yang pernah Bella temui.

pintu lift terbuka dan benar saja dugaan Bella disini sangat sepi, Bella langsung menyusuri lorong dan mencari ruang rapat 04 akhirnya Bella menemukannya setelah mengambil berkas yang dimaksud pak Alvin Bella langsung pergi tapi saat baru saja Bella menutup pintu Bella mendengar suara desahan.

"Hah tidak mungkin apa sih yang ada difikiran aku" berusaha mehilangakan pikiran kotor yang tidak sengaja terlintas.

Bella berjalan menuju lift namun belum sempat Bella sampai, Bella justru mendengar suara desahan itu semakin jelas dan justru semakin intens Bella meneguk air lirunya.

apakah mungkin?

hah tidak apaan sih, tapi semakin Bella berjalan maju suara itu semakin keras terdengar akhirnya Bella penasaran dan mencari sumber suara tersebut, ternyata suara itu berasal dari ruang rapat 02, Bella ragu untuk membuka pintu tersebut tapi sepertinya rasa penasarannya jauh lebih kuat, saat pintu mulai sedikut dibuka Bella terkejut ternyata benar ada karyawan yang sedang bercinta disana.

Matanya membulat sempurna dan mulutnya terbuka hampir saja Bella mengeluarakn sedikit teriakan tapi ada sebuah tangan yang membungkam mulutnya.

"jangan teriak Sweet heart kamu akan menganggu mereka"
Bella lebih terkejut karena Reyhan yang tiba-tiba ada dibelakangnya "Sudah nikmati saja"

sudah gila pria ini, seharusnya dia menghukum karyawan itu bukannya malah mengajak Bella menonton, Bella mulai mengeluarkan keringat dingin perutnya sedikit mual dia tidak pernah melihat ini sebelumnya, bahkan Bella tidak pernah sengaja menonton film dewasa.

Bella memang pernah meliahatnya namun hanya sekilas dibeberapa film terkenal hollywood dan hal tersebut sudah lumrah di Amerika namun melihatnya dengan detil apalagi langsung Bella tidak pernah membayangkannya.Bella berusaha melepaskan kungkungannya dari Rey

"Maaf pak saya harus bekerja" dengan suara kecil agar tidak ketahuan kalo mereka sedang mengintip kejadian itu.
Bella berjalan cepat ke arah lift dan langsung menekan tombol untunglah kantor sedang sepi jadi lift segera terbuka dan membawa Bella kelantai divisi keamanan untuk melanjutkan kerjanya.

Tingg.
Bella melangkah keluar namun wajahnya tidak bisa berbohong kalo dia masih shock dan belum bisa fokus kerja sekarang.

"Hah hilang sudah nafsu makanku" Bella langsung menuju pojok pantry untuk membuat teh, mungkin segelas teh hangat bisa menormalkan dirinya kembali, namun saat baru saja Bella duduk dan akan kembali bekerja.

"Aku ngga bisaa...ngga bisa fokus" sambil membenturkan kepalanya ke meja kerjanya meskipun Bella sudah meminum habis tehnya nyatanya tidak mengembalikan nafsu makannya dan membuat dia kembali fokus.

"Kau tidak akan bisa fokus jika terus memikirkan sesuatu"

"HAH pak Alvin, ada urusan apa kesini pak"

Comment plis aku butuh semangat dari kalian.

oh iya vote nya jangan lupa, hargai karya biar authornya semangat 😊 tinggal klik bintang aja kok gratis ngga bayar jangan jadi penonton gelap ocehhhhh 😂

He is ghost CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang