Hidupku sudah sempurna,Menjadi CEO dari perusahaan yang kubangun sendiri, memiliki wajah yang tampan banyak wanita yang ingin menjadi kekasihku bahkan mereka rela hanya menjadi teman semalamku .Tapi aku bukanlah lelaki seperti itu, aku tidak pernah...
"Jangan pernah memanggilku sweet heart.Pak, aku benci mendengarnya"
Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju restaurant. Mobil mewah dan nyaman sekalipun berubah menjadi neraka bagi Bella jika bersama pria ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dan jangan panggil saya Pak, memang wajah saya sudah cocok jadi bapak-bapak" Memang, wajah Reyhan jauh dari kata bapak-bapak. Dia bahkan lebih tampan dari model profesional dunia.
"Jangan pernah jadi atasan saya jika tidak ingin dipanggil pak"
"Jadi kau ingin diatas, okay woman on top"
"WHAT!!" Bella membulatkan matanya. Pria mesum tentu saja Bella tahu yang dimaksud Reyhan. "Pak tolong serius ya"
"Saya juga serius"
"Maksud saya--"
"Saya serius jangan panggil saya pak, my Sweet heart"
"Okay mr.Rey, dan jangan panggil saya sweet heart"
"Just Rey Babe without Mr"
"Babe?" apa maksudnya, Bella menautkan alisnya.
"Kau melarangku memanggil Sweet heart ataupun Babe, lalu apakah kau ingat aku tidak tahu namamu?"
Bella baru sadar kalau dia belum berkenalan secara resmi dengan CEOnya ini, bahkan dia tahu nama Reyhan juga dari Helen.
"Bella Roberts, itu namaku" Bella menatap Reyhan yang sedang fokus menyetir "Jadi jangan panggil aku Babe"
"Belle" dalam B.inggris Belle artinya wanita cantik "Aku lebih suka memanggilmu Sweet heart"
Bella memutar bola matanya, Jadi apagunanya dia berdebat panjang dengan pria ini. pada akhirnya dia akan seenaknya sendiri.
Tidak biasanya Bella berdebat untuk hal sepele seperti ini. Bella cukup bisa mengendalikan emosinya, namun kenapa saat bersama Reyhan amarahnya mudah tersulut.
Mobil sport Vino-18 milik Reyhan berhenti di depan Restaurant Ittali dengan desain luar yang cukup mewah.
Bella langsung membuka Safety beltnya dan ingin cepat turun, Namun seperti sebelumnya Reyhan berhasil menyamai langkah Bella dan merengkuh pinggangnya.
Bella menolak? Tentu saja, namun hasilnya juga tidak jauh beda dari sebelumnya. Alhasil Bella membiarkannya dan mereka berjalan bersama memasuki Restaurant.
Sudah ada sekitar 4 pelayan yang berdiri di pintu masuk, membungkukan badanya sebagai tanda hormat. 'Apakah ini tidak terlalu berlebihan' Bahkan didalam restauran yang luas ini tidak ada siapapun kecuali orang-orang berpakaian seragam, yang Bella yakini adalah pelayan disini.
"Apakah kau menyewa seluruh restaurant ini?"
"Bukan menyewa, restaurant ini adalah miliku jadi aku bebas ingin menutupnya kapanpun"
