10

192 6 1
                                    

Ken melangkahkan kakinya ke dalam KAenterprise, sungguh dia rindu dengan perusahaan yang sudah dia bangun dengan keringat sendiri.

Ken akan memeriksa apa saja yang telah terjadi di dalam perusahaannya selama dia tidak ada. Ken tidak berminat mengikuti Bella interview

"Hah ruangan ini rasanya berbeda" Memang desain interiornya tidak terlalu banyak dirubah, namun Ken yakin ada yang menempati ruang CEO ini selain dirinya.

Sebenarnya Ken ingin memastikan siapa yang menjadi CEO pengganti dirinya, karena ruangan ini kosong. Begitupun Helen juga tidak ada ditempatnya.

Namun, Ken harus segera memeriksa yang lain dari pada harus berlama-lama melepas rindu dengan ruang kerjanya. Ken juga berniat mencari ruang Server CCTV perusahannya.

---------

Hanya satu lantai yang Ken tidak pernah mengunjunginya selama menjadi CEO. Itu adalah lantai 6 mungkin disana tempat server CCTV itu berada.

Ken segera menuju lantai 6 dan benar saja disitu adalah Server CCTV nya.

Tidak terlalu banyak pekerja disini, hanya beberapa tekhnisi dan pengawas.

Ken akan segera menemui Bella ke divisi keamanan. Namun baru saja pintu lift terbuka dia begitu terkejut melihat Jessie yang sedang berdiri dihadapannya.

Jessi mungkin tidak bisa melihat Ken, namun Ken bisa dengan jelas melihat kekasihnya ini dengan lipstik yang berantakan, dan menggunakan baju terbuka.

Dahulu Ken sering melarang Jessi menemuinya dengan baju seperti itu, lantas untuk apa dia sekarang ada dilantai divisi keamanan dengan kondisi seperti ini.

Ken mengurungkan niatnya untuk menemui Bella, dan memilih mengikuti kekasihnya ini.

Jessie memilih berhenti di Caffe perusahaan, dia duduk ujung yang tidak ada lalu lalang orang. Dan tanpa sadar dari tadi dia, telah diikuti oleh Ken.

Jessie mengeluarkan smartphone dari tasnya, dan menelpon seseorang. Ken dari tadi hanya memandangi kelakuan kekasinya itu.

"Pindahkan aset agency modeling KAenterprise atas namaku segera"

'Tidak bisa nona anda harus memiliki tanda tangan Mr.Ken terlebih dahulu'

"Jangan menyebut nama Ken lagi dia sudah menyusul Sheryl Allison sekarang"

Ken sedikit tersentak saat Jessie menyebut nama Sheryl Allison, hatinya sedikit berdebar, masih Ken rasakan bahwa hatinya masih sepenuhnya milik Sheryl.

bertahun-tahun dia berusaha melupakan Sheryl, hingga dirinya larut dalam bekerja dan bekerja tidak kenal lelah, hingga bisa membangun perusahaan sebesar ini.

Meskipun Ken berdalih, dan menjadikan Jessie yang tidak lain adalah sahabat dari kekasih pertamanya sekaligus tunangannya itu. Namun Ken tidak bisa membohongi hatinya, debarannya hanya milik Sheryl dan Jessie tidak lain hanya pelampiasan. Ah bukan lebih tepatnya Jessie memberitahu Ken jika Sheryl, berwasiat padanya untuk menggantikan dirinya menjaga Ken.

Ken yang waktu itu dalam keadaan kalut kehilangan orang yang paling dia cintai, Tentu menuruti wasiat dari Sheryl Allison yang tadinya akan menjadi istrinya.

"Saya sudah mendapat persetujuan dari Reyhan"

'Tetap tidak bisa Nona karena KAenterprise masih sepenuhnya milik Mr.Ken"

"Bukankah semuanya telah jatuh ketangan Reyhan"

apa maksudnya semua jatuh ketangan Reyhan, Ken mengerutkan keningnya dia tidak mengerti maksud omongan Jessie.

'Saat ini memang KAenterprise dipimpin oleh Mr.Reyhan tapi seluruh aset masih sepenuhnya milik Mr.Ken'

"Apakah kasus itu belum selesai juga"

'Belum nona sampai saat ini Mr.Reyhan tidak bisa menunjukan bukti yang kuat bahwa KAenterprise telah di amahkan oleh Mr.Ken kepadanya"

"Jadi maksudmu persetujuan Rey tidak berarti apa-apa"

'Untuk saat ini sepertinya begitu, sampai Mr.Reyhan memenangkan kasus ini dan KAenterprise resmi jadi miliknya. untuk saat ini tidak ada yang bisa menyangkal Mr.ken masih pemilik utamanya"

"Atur pertemuan denganku secepatnya"

'Baik nona"

Jessie kemudian beranjak dari duduknya, meninggalkan minuman yang sama sekali belum dia sentuh. Bahkan Ken juga tidak ada gairah mengikuti wanita ini lagi.

Ken harus menemui Bella secepatnya, karena hanya dia yang bisa membantunya kali ini.

Setelah Jessie mengingatkannya kembali dengan Sheryl Allison, Ken tidak bisa mengalihkan pikirannya dari wanita yang sangat dia rindukan pelukannya tersebut. Setelah dipikir-pikir ternyata wajah Bella memiliki kemiripan dengan Sheryl bedanya Bella lebih tinggi semampai bak model kelas dunia, sedangkan Sheryl memiliki tubuh kecil namun sangat pas dipelukan Ken.

Bella juga lebih pintar dan mandiri, sedangkan Sheryl hanya gadis biasa yang bermimpi jadi model terkenal dan sikapnya sangat manis dan lemah lembut jauh dari Bella yang, bicara seperlunya saja.

Setelah berkeliling di divisi Keamanan, ternyata Ken tidak menemukan Bella sama sekali. Tidak mungkin Bella ditolak dari interview itu bukan? Karena Ken melihat tas Bella di salah satu bilik kerja dia yakin wanita ini sedang dapat tugas pertama dari Alvin, Namun bahkan Alvin tidak ada diruangannya.

-----------

"Ken sudah kubilang jangan mengajakku ke kolam renang, aku tidak bisa berenang sayang"

"Tidak apa-apa turunlah biar aku ajarkan"

Sheryl mau tidak mau melawan rasa takutnya, dari kecil dia dan sepupunya memang tidak bisa berenang. Sheryl lebih memilih bermain di taman bunga seharian dengan sepupunya dari pada diajak kesebuah water park.

Dring...dring
suara dari smarthphone Ken membuat kedua pasangan kekasih itu menhentikan kegiatannya, Ken menaikan tubuh Sheryl ke pinggir kolam renang dan tangannya meraih Smartphone di pinggir kolam renang yang berdampingan dengan kelapa muda segar kesukaan Ken.

"Maaf kan aku sayang, aku ada rapat dengan kolega Daddy dari Jerman, jika saja rapat ini bisa dibatalkan aku pasti akan membatalkannnya"

"Tak apa Ken pergilah"

"Sungguh maafkan aku sayang, lain kali aku berjanji akan menemanimu di kelas modeling itu"

"Hey" Sheryl meraih wajah Kekasihnya yang sepertinya penuh rasa bersalah "Tidak apa-apa sayang lagi pula hari ini aku ada janji dengan tante dan sepupuku yang baru datang dari Jerman"

"Sungguh? kau tidak berusaha menghiburku bukan?"

"Untuk apa aku berbohong Ken"

"Baiklah berikan salamku pada tante dan sepupmu itu, aku akan menyusulmu setelah rapatku selesai"

Sheryl hanya membalas ucapan Ken dengan senyuman sungguh dia beruntung memiliki kekasih seperti Ken.

"Oh iya apa perlu kuantar"

"Tidak Ken, kau akan terlambat jika mengantarku dulu"

"Aku tidak keberatan terlambat demi dirimu"

"Iya tapi kolega dari jerman itu akan keberatan sayang"

Ken sangat mencitai wanita yang sedang menatapnya penuh cinta ini, dia berharap pernihannya segera dilaksanakan.

Dia ingin segera membangun keluarga bahagia bersama Sheryl.

~~~~~~~~

Rada ragu buat lanjutin cerita ini soalnya belum ada respon positif dari Readers.

Maaf ya kalo ternyata putus tengah jalan 🙇🙇

ok kalo semua reders ngevote aku janji deh bakal lanjutin cerita ini dalam waktu cepat.

He is ghost CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang