"Ekhm, jadi ini apart mu? apakah tidak terlalu jauh dari KAenterprise?"
"Terimakasih tumpangannya" Bella buru-buru keluar saat dia tahu Rey sudah membuka kuncinya.
"Bell wait"
'Pria mesum ini mau apa?' pikiran Bella sudah liar, saat Rey keluar dari mobilnya dan menghampirinya.
"Apakah kau tidak menawariku mampir"
"TIDAK!! Ah maksudku ini sudah larut Rey lebih baik kau pulang saja"
"Ah kau benar" Melirik jam tangannya.
"Besok aku jemput"
"Tidak usah"
"Tidak ada penolokan"
'Tidak kali ini aku tidak akan kalah' batin Bella meracau saat berdebat dengan pria ini bagaimana dia selalu kalah.
"Kumohon jangan memaksa Pak..ah Rey"
Rey mendekatkan wajahnya kebiasaanya saat Bella keceplosan memanggilnya Pak, Bella buru-buru menutup bibir dengan kedua tangannya.
"Pokoknya jangan jemput aku ngga akan ikut juga kalo kamu memaksa kesini" dengan suara yang sedikit tidak jelas karena tangannya masih menutupi bibirnya.
Rey semakin menyukai wanita ini.
"Apa kamu bilang?""POKOKNYA JANGAN! PERMISI" Bella buru-buru ngibrit masuk, sebelum Bossnya memaksa lagi.
Bella berlari ke apartemennya, harinya begitu melelahkan satu hari ini berasa setahun bagi Bella.
Bella langsung membuka pintu apartemennya, dia mendengus kesal saat tahu Ken sudah tidur manis di sofanya sedangkan dia dari tadi bergulat dengan singa. pria ini sudah di alam mimpinya lagipula yang membuat Bella bekerja di KAenterprise adalah Ken jadi wajarkan dia marah saat Ken justru tidak perduli dengannya ya minimal perduli dengan kasus yang sedang mereka selesaikan bukan seenakanya meninggalkan begitu saja.
"Tidur saja, tidur saja terus kalo kau bisa mati dua kali aku akan membunuhmu sekali lagi sekarang juga. Kau pikir aku ini siapamu seenaknya meninggalkanku sendiri, ahh.. memang aku bukan siapa-siapamukan? Tapi setidaknya jangan menyuruhku menunggu berjam-jam hubungi aku ken besok aku akan membelikanmu handphon supaya kamu bisa menghubungiku!!. iiihh...Ken dengar ya aku ngga mau mengurusi kasusmu lagi terserah kau mau jadi arwah gentayangan sampai kiamat juga aku ngga perduli pokoknya aku ngga PERDULI!!" Bella mengomel dengan suara yang sengaja dia rendahkan, sepertinya dia sengaja mau membuat Ken tidak bisa mendengarnya.
BRAKK
Suara bantingan pintu kamar Bella, tidak perduli mau Ken terbangun karena ulahnya pokoknya dia tidak perduli.Sinar matahari membangukan Ken dari tidurnya, sebenarnya dia tidak benar-benar tidur bahkan dia sadar jika semalam Bella mengomel padanya.
"Bell kamu tidak pergi ke kantor" saat melihat Bella sarapan dengan pakaian yang biasa dia gunakana saat akan pergi ke toko bunga.
Bella melanjutkan sarapannya dia tidak berminat menjawab pertanyaan dari Ken.
"Bell kamu tahu ini jam berapa?"
"Bell kamu akan terlambat"
Ken menghampiri Bella saat wanita itu tidak menjawab satupun dari pertanyaanya. Ken menarik tangan Bella. Tapi Bella menepisnya dengan kasar.
"Lepaskan!"
"Kamu ngga kerja" Ken meladeni Bella dengan suara lembut dia tahu wanita cantik ini sedang marah dengannya.
"Aku berhenti!"
"Bell kamu baru sehari bekerja disana"
"Bodo"
Ken menggenggam kedua tangan Bella dan dia Belutut di depanya.
"Maaf, Kumohon jangan seperti ini maaf kan aku"Bella buru-buru melepaskan genggaman Ken namun Ken mengeratkan genggamannya. Bella tidak mau bertatapan langsung dengan Mata Ken yang mungkin akan jadi kelemahan bagi Bella.
"Bell kumohon Maafkan aku"
"Tidak!"
"Bell aku akan menjelaskan semuanya--"
"TIDAK KEN!! tidak perlu kamu minta maaf cuma supaya aku melanjutkan membantumu kan, Tidak Ken cukup aku berhenti jangan paksa aku"
"Aku akan tetap menjelaskannya meskipun nanti kamu ngga mau melanjutkan kasus ini atau meskipun nanti aku akan jadi arwah gentayangan sampai kiamat aku janji ngga bakal ganggu kamu"
mata Bella membulat saat Ken bilang menjadi arwah gentayangan sampai kiamat, apakah Ken mendengar ucapannya semalam.
"Iya Bell aku dengar, aku dengar semuanya jadi kumohon sekarang dengerin aku juga"
"Kemarin aku kepemakaman ya atas namaku, dan Mommy sudah ada disana Mommy menangsis disana Bell dia bilang kalo Daddy sakit karena kepergianku" Mata Bella menelisik ke manik mata Ken tampak kejujuran dari dalam iris mata biru tersebut.
"Jadi aku memutuskan pulang iya Bella aku pulang kemansion Daddyku. maaf tidak memberitahumu tapi sepertinya kamu tidak ada di kantor"
Ah Bella baru ingat dia ada makan siang dengan Reyhan dan Mommynya waktu itu.
"Tatapan Daddyku kosong Bell, aku pikir dia sakit bukan karena penyakit tapi karena terlalu banyak pikiran"
'Daddy..' mata Bella berkaca apa kabar dengan Daddynya saat ini apakah dia baik-baik saja.
"Dan Aku juga sempat mendengar dokter keluarga kami bilang kalau Daddy terlalu banyak pikiran akhir-akhir ini ditambah lagi kasus kepemilikan KAenterprise"
Bella meneteskan air mata, apakah Daddynya juga sakit saat kepergian Bella'.. Ah maafkan aku Dad, sungguh maafkan aku'
"Sebenarnya KAenterprise tidak bisa diganggu gugat itu masih miliku sepenuhnya, aku juga ngga tahu kenapa bisa muncul gugatan KAenterprise atas nama Reyhan"
"Daddy juga tidak bisa melakukan apapun sekarang, karena dulu aku sering melarangnya ikut campur urusan perusahaanku"
"Bell aku mohon temui Daddy dan Mommyku bilang bahwa aku baik-baik saja aku ngga mau melihat Mommy dan Daddy bersedih setelah itu kau boleh mengakhiri ini semua aku janji. dan jika Rey menginginkan KAenterprise aku ikhlas itu akan menjadi miliknya jika itu memang jalannya"
"Tunggu Ken! kamu bilang Rey menggugat KAenterprise atas namanya, mungkin ini juga ada hubungannya dengan kasus kematianmu?"
"Maksudmu Rey yang sudah merencanakan ini?"
"Mungkin saja, siapa yang tahu kan?"
"Tapi Rey sahabatku Bell, dia juga membantuku membangun KAenterprise"
"Ken dalam Cinta dan Kekuasaan semuanya Sah dilakukan Ken, termasuk menusuk sahabatnya sendiri mungkin saja kan...lagipula Aku sudah tahu kalau gelagat pak Rey itu tidak baik"
"Kamu baru kenal sehari Bell, bagaimana bisa menyimpulkan secepat itu"
"Tentu saja bisa, karena dia sudah berani menc--
Ah maksudku dia itu tidak baik pokoknya tidak baik Ken""Bell aku sudah kenal Rey sejak kuliah dan dia baik,memang tingkahnya sedikit genit dengan banyak wanita tapi percayalah dia tidak akan melakukan hal itu"
'Sedikit?' Bella menaikan sebelah alisnya 'Banyak kalee..'
"Okay mari kita buktikan" Bella beranjak dari duduknya dia langsung menuju kamar untuk mengganti baju, Kali ini dia akan melanjutkan kasus ini. Sebenarnya Bella juga tidak iklas kasus ini berhenti ditengah jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is ghost CEO
Mystery / ThrillerHidupku sudah sempurna,Menjadi CEO dari perusahaan yang kubangun sendiri, memiliki wajah yang tampan banyak wanita yang ingin menjadi kekasihku bahkan mereka rela hanya menjadi teman semalamku .Tapi aku bukanlah lelaki seperti itu, aku tidak pernah...