don't forget to Vote my lovely readers
"Tahu gini mending aku ikut Pak Rey aja" langkah Bella gontai heels pendek yang dia pakai sudah tidak terlihat lagi, Bella buru-buru menggantinya dengan sandal jepit setelah keluar dari kantor. saat ini dia sedang jalan sendirian di trotoar, tidak perduli jika ada yang menganggapnya gila karena ngomel sediri, Bella bahkan menendang apapun yang ada didepannya mulai dari daun, ranting bahkan kalo ada kaleng bekas minumanpun akan dia tendang jauh-jauh.
Bella benar-benar kesal saat ini. bagaimana tidak? sudah bela-belain dia kembali ke KAenterprise untuk mencari Ken bahkan Bella rela menunggu hingga larut tapi pria itu tidak juga datang.pria itu sudah hilang tanpa jejak, entah dimana Ken sekarang. Yang Bella tahu dia kesal dengan pria itu.
Suasana di Manhattan memang tidak pernah sepi. namun tidak adakah satu saja kendaraan yang berhenti dan rela mengantarkan Bella sampai apartemennya.Bella tahu dimalam hari sudah tidak ada Bus yang menuju staten island, jadi mau tidak mau dia harus mencari stasiun kereta bawah tanah untuk sampai staten island.
"Kenapa jauh sekali sih" sambil terus memandangi ponselnya yang sedang menunjukan peta stasiun terdekat, namun ternyata jaraknya cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.
"Ngga sanggup aku jalan 1 Km lagi, tapi kalo naik taxi lagi ngga mungkin juga bisa-bisa selama 1 minggu kedepan aku ngga mampu naik bus. Ngga lucu kan baru kerja minta cuti 1 minggu aaahh Ken aku benci pokoknya ngga bakal aku maafin kamu"
Mobil Sport berwarna hitam menghentikan jalannya tepat di depan Bella, sorot lampunya sungguh menyilaukan. Sebenarnya Bella ingin marah ke pengemudi itu, bisa-bisanya dia parkir di tempat yang jelas ada plang dilarang stop.
Tapi sepertinya Bella terlalu lelah untuk mengurusi hal tersebut, Bella memilih terus berjalan dan menjauhkan silau mobil tersebut dari matanya.
"Cepatlah masuk! aku ngga mau mobilku diderek karena berhenti sembarang tempat"
Bella tidak menggubris perkataan pria yang ada dibelakangnya itu. Bella berpikir pernyataan tersebut bukan untuk dirinya, tidak mungkin kan tiba-tiba ada malaikat penolong yang datang dan mau menawarinya tumpangan.
Reyhan berjalan cepat kearah wanita yang tidak menggubris ucapannya tersebut.
"Kau dengar Nona cantik ? sudah kubilang masuk kemobilku cepat"
"Pak Reyhan?"
"Pak?" Rey tidak suka Bella memanggilnya pak, mati-matian dia berusaha untuk tidak memanggil Bella, Sweet heart. Tapi Bella melanggar janji yang dibuatnya sendiri "Bibirmu bisa tidak jangan memanggilku pak lagi?"
"Ah, Ngapain kamu disini?"
"Tentu saja menjemput calon istriku"
"Apa!! maksudku apa yang kamu bilang Rey? Aku calon istri!"
"Lalu aku harus menyebutmu apa sweet heart, karyawan baru yang akan diantar pulang oleh atasanya dihari pertama dia bekerja"
Bella hanya memicingkan senyum, sebenarnya apa sih yang dimaksud atasanya ini 'Cih'.
"Okay maka dari itu ngga usah berbaik hati mau mengantarku, permisi !!"
Reyhan mencegat tangan Bella yang akan pergi begitu saja mengabaikan maksud baiknya.
"Dan maka dari itu juga, aku mengantarmu sebagai calon istriku bukan sebagai karyawan"
"Rey ayolah kamu nganggep serius perkataan mommy kamu? lagipula kamu juga yang buat aku ada dalam masalah ini, jadi selesaikan sendiri aku ngga mau ikut campur"
KAMU SEDANG MEMBACA
He is ghost CEO
Mystery / ThrillerHidupku sudah sempurna,Menjadi CEO dari perusahaan yang kubangun sendiri, memiliki wajah yang tampan banyak wanita yang ingin menjadi kekasihku bahkan mereka rela hanya menjadi teman semalamku .Tapi aku bukanlah lelaki seperti itu, aku tidak pernah...