8

186 8 0
                                    


Sebenarnya Bella sedikit risih dengan tatapan intens dari atasnya tersebut. Dia seperti merasa ditelanjangi dengan tatapan tajam itu.

"Ekhm--" Bella memecahkan keheningan, karena sudah beberapa menit mereka dalam posisi diam seribu bahasa.

"Kamu dari divisi keamanan?"

"Benar pak"
Apa maksud dari pertanyaan itu, bukankah sudah jelas tadi Helen bilang ada karyawan dari divisi keamanan, aku rasa dia perlu cek ke dokter THT.

"Saya pikir Alvin membenci wanita cantik?"

"Maksudnya?" apakah pernyataan tadi untuk Bella.

"Tidak, Duduklah" Reyhan mengalihkan pandangan ke kursi yang ada di depannya.

"Ini adalah proposal kerja kami bulan ini pak" Sambil menyodorkan proposal ditangannya. Bella berharap atasannya ini berhenti memandanginya seperti kucing yang baru bertemu ikan asin.

Reyhan membaca proposal yang sekarang sudah ditangannya, sambil sesekali mencuri pandangnya kepada wanita cantik dihadapannya. Sungguh dia rindu dengan bibir cerry itu, Ah Padahal baru beberapa jam yang lalu dia merasakannya.

"Saya tidak bisa menyetujuinya" Reyhan sengaja mengatakan tidak, supaya wanita pemilik bibir cerry ini memohon. Dia sangat jual mahal waktu di kamar mandi tadi. Tapi sekarang posisinya berbeda, dialah atasannya sekarang.

"Baiklah akan saya sampaikan kepada pak Alvin"

Sungguh Reyhan tidak suka reaksi seperti itu, dia berharap bisa berdebat dengan wanita tersebut dan mengulur waktu lebih lama memandangi wajah cantiknya.

"Bagaimana jika saya berkata tidak untuk semua prosal ini?"

Bella hanya diam dan tangannya terus membereskan proposal yang ada dihadapannya.

Namun saat Bella akan mengambil proposal yang terdekat dengan Reyhan tangannya dicekal, terpaksa dia harus menatap atasannya itu.

"Kenapa hanya diam?"

"Maaf pak tapi saya pikir bapak tidak punya banyak waktu,Sebentar lagi waktu 15 saya selesai jadi lanjutkan saja obrolan ini dengan pak Alvin"

Dia lupa sebelumnya telah memberitahu Helen kalau dia hanya punya waktu 15 menit. Sekarang senjata makan tuan buat Reyhan.

Namun dia tidak akan menyerah untuk seseorang yang dia inginkan, apapun bisa dia lakukan.

Reyhan mengangkat gagang telpon yang ada di atas mejanya.
"Helen, kosongkan semua jadwal saya sampai jam 3 saya akan ada lunch spesial dengan seseorang"

"Tapi pak, Direktur utama zeidan grup sudah mengatur janjinya hari ini"

Zeidan grup adalah perusahaan penanam modal terbesar. Seluruh perusahaan ingin mendapatkan tender Zeidan grup, Dan bertemu dengan direktur utamanya bukanlah sesuatu yang mudah.

"Batalkan semua Helen"

"Ah baiklah pak"

Bella masih memasang wajah tidak perdulinya dan membereskan proposal. Dia ingin segera permisi dari sini dan pergi.

"Dan, saya ingin kamu menghubungi divisi keamanan, Beritahu Alvin jika utusannya ada urusan penting dengan saya"

"Akan saya sampaikan pak? apa ada yang lain?"

"Tidak" Sambungan telephone diputus secar sepihak oleh Reyhan.

Sudah Bella pastikan bahwa CEOnya ini adalah orang yang seenaknya sendiri.

He is ghost CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang