Bella memandangi ruang ICU VVIP, Mommynya sedang terbaring lemah, bibir Mommynya pucat sekali dan kepalanya diperban selebihnya Bella tidak tahu karena tertutup tim dokter dan beberapa suster yang tidak henti-hentunya melakukan pemeriksaan, Mommynya baru saja melakukan opreasi darurat. Namun operasi tersebut tidak membuat Mommynya terlewat dari masa kritis.
Bella semakin menatap ruangan tersebut dengan tatapan kosong kesedihan tampak jelas sekali di mata Bella, dan air matanya tidak pernah absen membasahi pipinya yang kemerahan alami.
"Tidak mungkin yang didalam itu Mommy kan, Dad? .Daddy pasti salah orang kan? Mommy bilang dia sedang di taman dengan Ka Sheryl, Dad ayo kita susul Mommy,Dad" Tangan Bella mengguncang lengan Daddynya berharap yang dia lihat dari kaca ruanga ICU bukan Mommynya. Namun terlihat dari manik mata Daddynya, ini kali pertama Bella melihat mata Daddynya berkaca.
"Dad ayo pulang Dad. Mommy akan memarahi kita jika makanan yang dia masak sudah dingin karena kita pulang terlambat" Tangan Bella menarik lengan Daddynya, namun kekuatan tarikan Bella tidak mengimbangi. Daddynya justru diam tidak bergeming, bahkan Daddynya balik menarik tubuh anaknya kedalam pelukannya.Bella tidak bisa menahan sesak yang memenuhi hatinya, matanya tidak bisa berhenti mengeluarkan air mata. Bahkan tangis Bella semakin pecah saat Daddynya memeluknya, Kedua orang itu ada diambang jurang kesedihan.
"Tenang sayang Daddy akan mencari dokter terbaik untuk Mommy dan Sheryl mereka pasti bisa melewati masa kritisnya" Tangan Daddynya mengelus rambut Bella, berusaha menenangkan anaknya tersebut. Namun Bella juga sadar dibelakang sana Daddynya sudah banyak mengeluarkan air mata."Kenapa harus Mommy, Dad? Kenapa harus Mommy dan Ka Sheryl? Kenapa..Kenapa bukan aku saja Dad, Kenapa bukan aku saja yang mengalami kemalangan itu? kenapa harus dua jantungku yang mereka serang!"
"Stsst jangan bicara seperti itu sayang, Mereka juga tidak akan rela jika dirimu menggantikannnya, berdo'alah semoga Mommy dan Kakakmu cepat sadar, Dan jangan salahkan siapapun sayang, ini murni kecelakaan"
Bella sudah tidak sanggup berdiri, perlahan kakinya lemas dan terduduk di depan ayahnya.
"Bagaimana Dad? Bagaimana bisa aku hidup tanpa Matahari dan Bulanku""Mereka akan bangun sayang percaya pada Daddy"
"Tidak Dad! aku yang harus bangun! Ya aku yang harus segera bangun dari mimpi buruk ini, Dad aku harus bangun.."
Johansson Roberts kembali merengkuh anaknya kedalam pelukannya, Sungguh dia tidak sanggup. ini juga kali pertama dia melihat anaknya seterpuruk ini. Bella adalah anak yang kuat, dia dibesarkan untuk jadi anak yang kuat dan bukan manja apalagi cengeng meskipun, Bella adalah anak tunggal tapi dia tidak pernah dimanjakan dengan kekuasaan dan kekayaan Daddynya yang menggunung. waktu SMA bahkan Bella pernah kerja Part time di sebuah Pom bensin demi membeli Smartphone keluaran terbaru. Bella tahu Daddynya sanggup membelikan Bella beribu-ribu Phonsel terbaru bahkan yang belum mereka rilispun Daddynya sanggup, namun dia tidak mau anaknya tumbuh menjadi anak yang selalu hidup dibawah ketiaknya.
Bella tersentak dari pelukan Daddynya, terdengar keributan dari dalam ruang tersebut semua dokter tengah sibuk dengan peralatan medis masing-masing.
Mommynya saat ini sedang mengalami Fibrilasi.Fibrilasi adalah keadaan dimana suara "bip bip bip" pada monitor menjadi sangat cepat - menandakan pasien tidak stabil. Dokter, perawat, dan tokoh lainnya pasti akan menjadi sangat tegang, karena biasanya bunyi bip yang cepat itu akan segera menjadi "biiiiiiiiiiiiiiiip" panjang yang menandakan bahwa jantung tidak lagi berdetak.
Bella dan Daddynya juga tegang melihat tim dokter yang sedang menangani Mommynya. Seluruh keributan didalam seketika berhenti seluruh tim dokter menghening seketika. Bella justru tidak mengerti keadaan di dalam sana, Seketika Tim dokter menampakan ketegangan namun dengan sekejap mata ekspresi mereka berubah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is ghost CEO
Mystery / ThrillerHidupku sudah sempurna,Menjadi CEO dari perusahaan yang kubangun sendiri, memiliki wajah yang tampan banyak wanita yang ingin menjadi kekasihku bahkan mereka rela hanya menjadi teman semalamku .Tapi aku bukanlah lelaki seperti itu, aku tidak pernah...